Potensi Sumberdaya Perikanan Daerah dan Musim Penangkapan

45 terbagi dalam 2 dua kategori, yaitu fasilitas jangka pendek dan jangka panjang. Fasilitas jangka pendek merupakan fasilitas yang dibangun segera saat pengembangan, meliputi : breakwater, kolam pelabuhan, dermaga, rambu navigasi, penerangan dermaga, jalan dan drainase, tempat pelelangan ikan, kios BAP Bahan Alat Penangkapan, kios BBM dan oli, gudang es, pos jaga, pintu gerbang, pagar batas, toilet umum, shelter tempat berlindung, menara air, rumah pompa, reservoir bawah, sumur dalam, tempat sampah, jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan telekomunikasi dan jaringan air laut. Fasilitas jangka panjang merupakan jenis fasilitas yang penyediaannya dapat dibangun setelah fasilitas jangka pendek terpenuhi. Fasilitas jangka panjang tersebut meliputi : service box air, service box BBM, jalan dan drainase, kantor administrasi, tempat ibadah, balai pertemuan nelayan, balai pengobatan, bengkel, rumah mesin, pelataran kerja, slipway, perumahan, jaringan air bersih tambahan, jaringan telekomunikasi tambahan. Sampai saat ini fasilitas- fasilitas jangka panjang yang dimaksud belum terealisasi pengadaannya.

4.3 Potensi Sumberdaya Perikanan

Potensi lestari MSY untuk penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon yaitu 26.500 ton. Potensi sumberdaya ikan yang tertangkap terdiri dari berbagai jenis ikan ekonomis penting. Jenis-jenis ikan yang tertangkap di Kabupaten Cirebon diantaranya ikan manyung Arius thalassinus, kakap Lates calcalifer, bambangan Lutjanus sanguineus, lidah Cynoglossus bilineatus, pepetek Leiognathus splenden, ekor kuning Caesio erythrogaster, kurisi Nemipterus hekodon , cucut Hemigaleus argentata, pari Dasyatis sp, bawal putih Pampus argentus , bawal hitam Formio neger, alu-alu Sphyraena sp, talang-talang Chorinemus tala, belanak Mugil cepalus, kuro Elentheronema tetradacty, julung- julung Hemirhampus sp, teri Stolephorus sp, japuh Dussumiena sp, tembang Sardinella sp, kembung Rastrelliger sp, tenggiri Scomberonomus commerson , tongkol Auxis hazard, rajungan Portunus pelagicus, udang putih Trygon sephen, cumi-cumi Loligo sp dan kepiting Scylla serrata Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon, 2006. 46

4.4 Daerah dan Musim Penangkapan

Nelayan di Kabupaten Cirebon biasanya membagi musim menjadi empat berdasarkan kondisi wilayah dan keadaan angin, yaitu Musim Timur, Musim Selatan musim peralihan yang didahului oleh angin kumbang, Musim Barat dan Musim Utara peneduhperalihan. Musim Timur terjadi antara bulan Juni sampai Agustus kadang-kadang sampai bulan September yaitu angin bertiup dari arah Timur dan Tenggara yang mempunyai karakteristik kering dan relatif tidak cepat. Musim Barat terjadi antara bulan Desember sampai bulan Maret dari arah Barat dan Barat Laut dengan kecepatan relatif tinggi dan merupakan musim penghujan Nontji, 1993. Kondisi musim tersebut di atas mempengaruhi kegiatan penangkapan ikan, karena tiap jenis ikan memiliki musim penangkapan berbeda-beda. Musim penangkapan ikan di perairan Cirebon dibagi tiga musim yaitu Musim Barat, Musim Timur dan Musim Kumbang. Selama Musim Barat, kondisi gelombang dan angin sangat kuat, sehingga nelayan enggan untuk melaut. Namun, bagi nelayan jaring kejer dan bubu lipat wadong yang umumnya menangkap rajungan, kondisi ini sangat menguntungkan. Hal ini dikarenakan dengan adanya gelombang justru akan menaikkan endapan lumpur yang didalamnya terdapat rajungan. Kondisi yang hampir sama juga terjadi pada Musim Timur, tetapi gelombang yang diakibatkan oleh angin Timur tidak sebesar angin Barat. Sebaliknya, pada Musim Kumbang Paceklik jaring kejer kurang mendapat hasil karena penangkapan rajungan biasanya berlangsung sepanjang tahun dengan puncak penangkapannya yang terjadi pada bulan Desember sampai bulan Pebruari. Sesuai dengan Nontji 1993 yang menyatakan bahwa rajungan akan melakukan pergerakan atau migrasi ke perairan yang sesuai dengan kondisi suhu dan salinitasnya. Perubahan kondisi suhu dan salinitas tersebut bisanya banyak dipengaruhi oleh pasang surut dan musim. Dalam menentukan daerah penangkapan fishing ground jaring kejer dan bubu lipat wadong yang dilakukan nelayan Gebang Mekar, umumnya berdasarakan pengalaman nelayan yang melakukan trip sebelumnya. Apabila hasil tangkapan yang diperoleh pada operasi penangkapan sebelumnya cukup banyak, maka nelayan akan melakukan kegiatan penangkapan di daerah yang sama. 47 Sebaliknya, jika diperoleh hasilnya sedikit maka nelayan akan mencari daerah penangkapan yang baru. Daerah penangkapan rajungan oleh nelayan Desa Gebang Mekar umumnya terdapat di perairan Cirebon, Indramayu, Brebes, dan Tegal. Pada musim puncak dan musim sedang biasanya nelayan menangkap rajungan di sekitar perairan Cirebon, yakni di perairan Kalibungko, Dadap, Mundu, Celangcang, Gebang Mekar dan Losari. Kedalaman perairan untuk pemasangan jaring kejer berkisar antara 7–12 meter sedangkan untuk bubu lipat wadong berkisar 15–20 meter tergantung jarak yang ditempuh dari fishing base dengan substrat perairan lumpur berpasir dan lumpur. Jarak daerah penangkapan di perairan Cirebon dan Losari dari tempat berangkat dan pendaratan hasil tangkapan fishing base berkisar 8–20 km. 4.5 Unit Penangkapan 4.5.1 Alat Tangkap

Dokumen yang terkait

Studi Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Unit Penangkapan Gillnet (Studi Kasus pada Nelayan Pemilik Unit Penangkapan Gillnet di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

1 6 278

Pengaruh Lama Perendaman {Soaking Time) Jaring Kejer Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Gebang Mekar, Cirebon

0 7 94

Implikasi Penerapan Sistem HACCP terhadap Status Usaha Pengrnahan Hasil Perikanan Skala Kecil dan Rumah tangga (Kasus Usaha Pengolahan Rajungan di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

0 23 187

Analisis Perkiraan Dampak Ekonomi Kebijakan Legal Minimum Size Rajungan (Portunus pelagicus) terhadap Nelayan Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon

1 17 222

ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 3 46

Teknologi Penangkapan Pilihan untuk Perikanan Rajungan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon

10 42 120

Selektivitas Jaring Kejer dengan Mesh Size Berbeda Terhadap Rajungan (Portunus pelagicus) Hasil Tangkapan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon.

0 0 1

Analisis Pemasaran dan Nilai Tambah Produk Rajungan (Portunus pelagicus) di desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon.

1 2 1

Karakteristik Rajungan (Portunus pelagicus) Hasil Tangkapan Jaring Kejer Pada Kedalaman Berbeda Di Perairan Gebang Kabupaten Cirebon.

0 0 1

Karakteristik Biota Hasil Sampingan Alat Tangkap Garok Rajungan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon dan Losari Kabupaten Brebes.

0 0 1