75
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang pemaknaan temuan penelitian dan implikasi hasil penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II menggunakan media puzzle bangun datar, terbukti bahwa penelitian sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti, sehingga penelitian ini dikatakan berhasil. Keberhasilan tersebut dilihat dari tercapainya seluruh indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan peneliti baik dari hasil dan aktivitas belajar siswa, maupun performansi guru.
Penggunaan media puzzle bangun datar ternyata dari awal sudah dapat terbukti untuk meningkatkan hasil belajar siswa sejak pertemuan pertama siklus I.
Siswa tertarik dengan pembelajaran menggunakan media puzzle bangun datar. Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media puzzle bangun
datar, menjadikan siswa termotivasi untuk mempelajari sesuatu. Adanya motivasi yang tinggi dalam mempelajari sesuatu, akan berpengaruh terhadap perolehan
hasil belajar siswa yang tinggi pula. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bloom, bahwa motivasi dapat
mempengaruhi hasil belajar. Jika seseorang belajar dengan motivasi yang tinggi, maka dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik Anni dkk 2007: 13-4. Hal ini
terlihat dengan tuntasnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada tes akhir pertemuan pertama siklus I telah mencapai indikator keberhasilan. Peningkatan
tersebut juga seiring dengan peningkatan hasil belajar siswa di tiap pertemuan.
76
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29 untuk hasil tes akhir pertemuan pertama dan kedua siklus I dan lampiran 53 untuk hasil tes akhir
pertemuan pertama dan kedua siklus II. Selain itu, hasil tes formatif yang dilaksanakan pada siklus I dan II, menunjukkan bahwa siswa telah tuntas dalam
proses pembelajaran, karena rata-rata nilai dan persentase tuntas belajar klasikal yang diperoleh telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan. Saat pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan media puzzle
pada materi Bangun Datar, siswa sangat tertarik dan termotivasi untuk menyusun potongan-potongan puzzle bangun datar agar menjadi bentuk bangun datar yang
baru dan utuh. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Adenan, bahwa puzzle dan games merupakan suatu materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan
daya penarik yang kuat, karena hal itu menawarkan sebuah tantangan yang dapat dilakukan secara umum dengan berhasil Syukron 2011.
Selain itu, siswa juga berusaha untuk menemukan pasangan puzzle bangun datar bersama teman kelompoknya. Di sini, terlihat jelas adanya kerjasama
antarteman dalam kelompok, berdiskusi untuk menyusun puzzle dengan benar, dan rasa saling menghargai satu sama lain, sehingga akan meningkatkan interaksi
sosial siswa. Hal ini serupa dengan pendapat Syukron 2011, yang menyatakan bahwa manfaat bermain puzzle salah satunya dapat meningkatkan keterampilan
sosial, karena keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain.
77
Selama pembelajaran menggunakan media puzzle di setiap pertemuan siklus I dan II, guru selalu memberikan bentuk puzzle yang berbeda agar siswa
tidak merasa bosan dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa tentang puzzle apa yang akan digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, puzzle
yang digunakan sebagai media tidak hanya satu warna melainkan berwarna-warni dan berukuran besar sehingga dapat menarik perhatian siswa. Namun, guru masih
belum maksimal dalam pengondisian kelas, karena kelas II tergolong kelas rendah, di mana para siswanya masih sangat aktif dalam bergerak dan bermain,
sehingga terkadang masih dibantu oleh guru mitra. Guru mitra di sini bertugas sebagai penilai untuk menentukan
tingkat keberhasilan performansi guru selama pembelajaran dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Seperti yang diungkapkan Dahlan 2012, bahwa
performansi guru yaitu unjuk kerja guru secara keseluruhan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai standar dan kriteria tertentu. Dalam
menjalankan tugas dan perannya, perlu dilakukan penilaian terhadap guru yang bersangkutan. Adanya penilaian yang dilakukan oleh guru mitra, membuat guru
dalam hal ini peneliti berusaha untuk meningkatkan performansi guru selama pembelajaran berlangsung. Hal tersebut terbukti pada perolehan nilai pada siklus
II yang meningkat dan memperoleh nilai A, sesuai dengan patokan penilaian APKG Pusat Pengembangan PPL, 2011: 12.
Kondisi pembelajaran Matematika dengan menggunakan media puzzle pada materi Bangun Datar, memberikan dampak positif terhadap hasil dan
aktivitas belajar siswa, serta performansi guru. Dampak positif tersebut terbukti
78
dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru di kelas II SD Negeri
Kemandungan 03 Tegal.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian