38
puzzle bangun datar yang akan peneliti lakukan. Prosedur penggunaan media puzzle yang peneliti rencanakan, yaitu:
1 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri
dari teman sebangku masing-masing, 2
Guru membagikan satu paket potongan-potongan bangun datar ke setiap kelompok,
3 Siswa menyusun potongan-potongan puzzle bangun datar tersebut agar
menjadi sebuah bangun datar yang baru dan utuh, serta menempelkan bangun tersebut pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawanto 2012 yang berjudul ”Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Jenis-jenis Sumber Daya
Alam melalui Model Learning Together dengan Media Puzzle pada Siswa Kelas IV SD N Landangan 1 Situbondo Tahun Pelajaran 20112012”, memperoleh hasil
siklus I pada aktivitas belajar siswa sebesar 65,3, dan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 69,7 dengan persentase ketuntasan secara klasikal 57. Karena
indikator keberhasilan masih belum tercapai, sehingga perlu dilanjutkan dalam siklus II dan hasilnya yaitu aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 77,08,
dan rata-rata hasil belajar sebesar 78 dengan persentase ketuntasan secara klasikal 76.
Hasil penelitian tindakan kelas lainnya yaitu hasil penelitian Yulistiani 2010 dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Alat Peraga Puzzle untuk
39
Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Bangun Datar di Kelas II SD Negeri Banjaratma 04 Kecamatan Brebes”, diperoleh hasil pada siklus I
aktivitas siswa sebesar 56, performansi guru 76, dan hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 60. Karena indikator keberhasilan masih belum tercapai, maka
perlu dilanjutkan dalam siklus II dan hasilnya aktivitas siswa meningkat menjadi 81, performansi guru 95, serta siswa yang tuntas belajar sebesar 84.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa penggunaan media puzzle dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam suatu
pembelajaran. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahmawanto, Rahmawanto
menggunakan media puzzle pada subjek penelitian, materi, dan mata pelajaran yang berbeda dengan penelitian ini. Sementara pada penelitian tindakan yang
dilakukan Yulistiani, terdapat kemiripan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Namun, Yulistiani hanya menggunakan 1 Kompetensi Dasar KD yaitu
mengelompokkan bangun datar, sedangkan pada penelitian ini, peneliti menggunakan 3 KD, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan peneliti lebih
kompleks. Selain siswa dapat mengelompokkan bangun datar sesuai dengan bentuknya, siswa juga dapat menentukan titik sudut, menghitung banyak titik
sudut, dan sisi suatu bangun datar, serta dapat menggambar suatu bangun datar dengan ukuran yang telah ditentukan oleh guru.
40
2.3 Kerangka Berpikir