27 Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah melakukan pengamatan atau
observasi sehingga peneliti telah memahami hambatan yang dihadapi dalam pembelajarn materi gaya magnet. Setelahnya baru dilaksanakan siklus I yang akan
dilanjutkan dengan siklus II. Dalam penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas terdapat 4 tahapan yang semuanya akan membentuk satu siklus seperti
sebuah spiral. Yaitu dimulai dari perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan tindakan, pengamatan, dan yang terakhir adalah refleksi.
3.1.1 Prosedur Tindakan Pada Siklus I
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Balamoa 02 kabupaten Tegal, Desa Balamoa, Kecamatan Pangkah Tahun Pelajaran
20122013 dengan jumlah 20 siswa. Subyek penelitian terdiri dari 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Dalam siklus I terdapat proses: 1 Perencanaa,
2 Tindakan, 3 Observasi, 4 Refleksi, uraiannya adalah sebagai berikut:
3.1.1.1 Perencanaan
Tahap perencanaan ini memuat rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian pada siklus I yaitu meliputi membuat rencana pembelajaran
sesuai dengan penggunaan metode inkuiry, merancang instrumen yang berisi RPP, LKS siswa dan soal evaluasi dan non tes yaitu lembar observasi dan
penilaian performansi guru pada setiap kali pertemuan.
3.1.1.2 Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan, yaitu: pendahuluan, inti, dan penutup dengan menggunakan
metode inkuiry pada materi pembelajaran magnet. Pelaksanaan tindakan bersifat
28 fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan sesuai dengan apa yang
terjadi di lapangan. Pada pendahuluan peneliti mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam pembelajaran dengan metode inkuiry. Selanjutnya pada
kegiatan inti, dimulai dari orientasi yang dilakukan oleh peneliti dengan membantu mengenalkan metode inkuiry, selanjutnya peneliti membantu siswa
merumuskan masalah dan menyusun hipotesa. Selanjutnya siswa mengumpulkan data, melakukan pengujian hipotesa dengan percobaan sampai menarik
kesimpulan. Hasil dari diskusi dipresentasikan oleh siswa di depan kelas. Pada pertemuan I siswa belajar tentang benda magnetis dan nonmagnetis. Siswa dapat
menemukan tentang benda yang dapat ditarik maupun yang tidak dapat ditarik oleh magnet pada kegiatan inti. Yang terakhir pada kegiatan penutup peneliti
menutup pembelajaran dengan menyimpulkan pembelajaran, memotivasi siswa, dan merefleksi kegiatan pembelajaran untuk mengetahui kekurangan saat
melakukan pembelajaran. Demikian halnya pada pertemuan II, namun dengan indikator pembelajaran yang berbeda yaitu daya tembus magnet yang dipengaruhi
oleh jarak dan ketebalan.
3.1.1.3 Observasi