24 memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar, dan6 di dalam inkuiry terdapat peningkatan kreativitas siswa dalam belajar.
2.4 Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran gaya magnet di SD Negeri Balamoa 02 Kabupaten Tegal guru hanya menggunakan metode ceramah, guru tidak menggunakan media
pembelajaran dan kurang memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitar sekolah. Akibatnya siswa menjadi pasif, kurang memahami materi magnet
sehingga kemampuan dalam menyerap materi yang disampaikan guru masih rendah. Oleh karena itu, peneliti berusaha melakukan perbaikan dalam
pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiry dalam pembelajaran magnet. Inkuiry sebagai suatu metode pembelajaran mendekatkan siswa dengan
objek yang akan mereka pelajari karena pada metode ini siswa dapat mengamati sendiri dan melakukan percobaan serta menemukan kesimpulan dari pengumpulan
data yang mereka lakukan . Penggunaan metode inkuiry dalam pembelajaran magnet dirasa cocok karena : 1 pembelajaran lebih menarik dan tidak
membosankan karena dapat dilakukan di luar kelas maupun didalam kelas dengan cara meguji coba benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet, daya tembus
magnet, dan kutub-kutub magnet. 2 siswa memperoleh pengalaman berfikir ilmiah sehingga dapat melatih otak siswa dalam merumuskan permasalahan dan
mampu menghasilkan inovasi yang baru. Dengan demikian diduga penggunaan metode inkuiry akan meningkatkan hasil belajar magnet pada siswa kelas V SD
Negeri Balamoa 02 Kabupaten Tegal.
25
2.5 Hipotesis Tindakan
Dari latar belakang dan kajian pustaka di atas maka penulis merumuskan hipotesis tindakan sebagi berikut: “Metode inkuiry dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi magnet siswa kelas V SD Negeri Balamoa 02 Kabupaten Tegal”
26
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas PTK yang direncanakan dalam dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari empat tindakan,
yaitu: perencanaan, pelaksanaaan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan tiap siklus akan dilakukan sesuai perubahan yang ingin dicapai, sesuai dengan indikator yang
telah ditetapkan. Hal ini untuk dapat melihat peningkatan hasil belajar siswa dengan materi gaya magnet. Desain penelitian tindakan kelas menurut Margaretha
2008:22 dapat digambarkan pada gambar berikut ini : Bagan siklus Penelitian Tindakan Kelas:
pelaksanaan
Perencanaan pengamatan
Siklus I
refleksi
pelaksanaan
perencanaan pengamatan
Siklus 2
refleksi