Pengaruh Size Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social

dengan UU Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas pasal 74. Dari kondisi inilah memberikan suatu gambaran bahwa perlu adanya peraturan yang tegas dari pemerintah agar setiap perusahaan melaporkan kegiatan CSR-nya. selain itu diperlukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain sebagai penduga pengungkapan CSR di Indonesia, karena CSR sendiri muncul salah satunya atas desakan shareholders akan partisipasi perusahaan dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan di bidang sosial dan lingkungan. Jadi penelitian selanjutnya sebaiknya memasukan variabel yang berbeda untuk memperkaya keanekaragaman hasil penelitian.

4.6.2 Pengaruh Size Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Hipotesis kedua menyatakan terdapat pengaruh positif Size Perusahaan yang dalam penelitian ini diukur dari jumlah tenaga kerja terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan hasil pengujian hipĆ³tesis diterima, hasilnya menunjukkan pengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dengan nilai b1= 2,500 dengan signifikansi 0,000 berada lebih kecil dari 0,05 0,501 0,050, dan besarnya pengaruh Size Perusahaan secara parsial terhadap pengungkapan CSR sebesar 52 dengan nilai t sebesar 6,028. Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa setiap kenaikan jumlah tenaga kerja sebanyak satu orang semakin memperluas indek pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan sebesar 2,500 dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan. Dengan demikian semakin banyak jumlah tenaga kerja perusahaan, maka akan semakin meningkatkan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. HipĆ³tesis ini diterima, dikarenakan resiko politis yang dihadapi perusahaan besar lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini dapat dilihat dari sisi tenaga kerjanya, semakin banyak jumlah tenaga kerja dalam suatu operasional perusahaan maka tekanan pada pihak manajemen untuk memperhatikan kepentingan tenaga kerja akan semakin besar. Kemudian dengan banyaknya tenaga kerja tersebut maka diharapkan keberlanjutan perusahaan akan terjaga dan mendapat legitimasi para pekerjanya. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan hak-hak para pekerja dalam hal kesejahteraan pekerja yang berkaitan dengan pengupahan dan tunjangan hidup pekerja, adanya serikat pekerja yang berguna dalam hal menguatkan posisi para pekerja untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan. Laporan CSR yang bekaitan dengan tenaga kerja inilah yang dapat menjadi dasar pengakuan masyarakat akan keberadaan perusahaan. Semakin banyak pengungkapan CSR di bidang tenaga kerja maka akan semakin dapat meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan peduli terhadap kesejahteraan tenaga kerja sehingga masyarakat memberikan legitimasi terhadap perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan akan tenaga kerjanya. Menurut Watt dan Zimmerman dalam Anggraini 2006 ada dugaan bahwa size perusahaan yang kecil akan mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibanding size perusahaan besar. Hal ini karena ketiadaan sumber daya dan dana yang cukup besar dalam Laporan Tahunan. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial. Pengungkapan tangung jawab sosial yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan Hasibuan, 2001. Dengan mengungkapkan kepedulian pada lingkungan melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat. Hasil penelitian ini berhasil mendukung penelitian sebelumnya berkaitan dengan pengaruh Size Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility seperti yang ditemukan oleh Anggraini 2006:9, Hacktson dan Milne 1996, Hasibuan 2001, Sembiring 2005:7 dan Sulastini 2005 yang mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang besar akan mengungkapkan lebih besar tentang CSR dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan besar mempunyai sumber daya dan dana yang besar dalam pengungkapan CSR di laporan tahunan sebaliknya perusahaan kecil memiliki suatu kekurangan atau keterbatasan sumber daya dan dana yang cukup sehingga tidak banyak mengungkapkan Corporate Social Responsibility.

4.6.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Ukuran Dewan Komisaris Sebagai Variabel Mooderasi Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI

0 46 95

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 8 22

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012)

1 15 123

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Em

0 4 15

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DALAM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2 6 14

ANALISIS PENGARUH SIZE, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN DI INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 0 16

PENGARUH JENIS INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ARTIKEL ILMIAH

0 0 13