4.6.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
Hipotesis ketiga menyatakan terdapat pengaruh negatif Profitabilitas terhadap pengungkapan CSR. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh
yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang ditunjukkan oleh nilai b2 = 0,025 dapat diinterprestasikan setiap ada penambahan
satu poin profitabilitas maka akan dapat menambah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebesar 0,025 dengan catatan variabel yang lain tetap.
Signifikansi 0,282 berada lebih besar dari 0,05 0,282 0,050 dengan nilai t sebesar 1,094
.
Ini berarti bahwa besar kecilnya Profitabilitas perusahaan tidak akan mempengaruhi tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Kemungkinan yang mendasari tidak berpengaruhnya Profitabilitas terhadap pengungkapan CSR adalah adanya kecenderungan masyarakat menuntut
kepedulian perusahaan sejalan dengan karena pengaruh isu-isu tentang lingkungan dan sosial kemasyarakatan, walau Profitabilitas tinggi namun perusahaan memang
memiliki pengaruh yang cenderung tinggi terhadap lingkungan dan aspek kemasyarakatan, masyarakat akan menuntut pengungkapan CSR yang luas pula.
Ketika Profitabilitas rendah namun memiliki pengaruh yang luas terhadap lingkungan dan aspek kemasyarakatan, masyarakat juga akan menuntut
pengungkapan CSR yang luas pula contoh perusahaan yang memiliki Profitabilitas tinggi namun tetap mengungkapkan CSR juga tinggi adalah Uniliver
Indonesia Tbk dengan tingkat Profitabilitas 40,70 namun tingkat pengungkapan CSR mencapai 17 items 53,12.
Secara teoritis, menurut Kokobu et al. 2001 dalam Sembiring 2005:8 terdapat hubungan positif antara kinerja ekonomi suatu perusahaan dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi dengan premis bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membuat
perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas. Sebaliknya, seperti dinyatakan oleh Donovan dan Gibson 2000, dari sisi teori legitimasi,
Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini didukung dengan argumentasi bahwa ketika perusahaan
memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat menganggu informasi tentang sukses
keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat Profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna l
aporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini tidak berhasil mendukung teori legitimasi yang
menyatakan Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Akan tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan Cowen et al. 1987, Hackston dan Milne 1996, Kokubu et al. 2001 dalam Sembiring 2005:08 yang melaporkan bahwa
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Rahma Yuliani 2003,
dan Sembiring 2005 menunjukan hasil bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkap tanggungjawab sosial perusahaan.
4.6.4 Pengaruh Tipe Industri terhadap Pengungkapan Corporate Social