3.3.2 Size Perusahaan
Size Perusahaan bisa didasarkan pada jumlah aktiva aktiva tetap, tidak berwujud dan lain-lain, jumlah tenaga kerja, volume penjualan dan kapitalisasi
pasar. Pada penelitian ini konsisten dengan Ferry dan Jones dalam Jaelani 2001:79 Size Perusahaan dinyatakan dengan jumlah tenaga kerja yang dimiliki
oleh perusahaan yang sudah terdaftar di BEI.
3.3.3 Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas diartikan
sebagai kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Terdapat beberapa ukuran untuk menentukan Profitabilitas perusahaan, yaitu :
return of equity, return on assets, earning per share, net profit dan operating ratio.
Variabel Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset ROA. ROA adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan aktiva
untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui Profitabilitas suatu perusahaan Mamduh
Abdul, 2004:84. Return on asset merupakan ukuran efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Adapun pengukurannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Laba bersih setelah pajak
ROA = Total aktiva
3.3.4 Tipe Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Tipe Industri yang proksikan dengan Profile perusahaan telah diidentifikasi sebagai faktor potensial yang mempengaruhi
praktek pengungkapan sosial perusahaan. Sembiring 2005 mendefinisikan industri high profile sebagai industri yang memiliki consumer vasibility, resiko
politis yang tinggi, atau menghadapi persaingan yang tinggi. Hal ini karena perusahaan yang berorientasi pada pelanggan akan lebih memperhatikan
pertanggungjawaban sosialnya kepada masyarakat, karena hal ini akan meningkatkan citra perusahaan dan dapat mempengaruhi tingkat penjualan.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya seperti Sembiring 2005:4 dan Anggraini 2006:10 dan definisi di atas, penelitian ini akan memasukkan
perusahaan perminyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif, agrobisnis, tembakau dan rokok, makanan dan minuman, media dan komunikasi,
kesehatan, transportasi dan pariwisata sebagai perusahaan yang high profile sedangkan bidang bangunan, suplier peralatan medis, retailer, tekstil dan produk
tekstil, produk personal, dan produk rumah tangga sebagai perusahaan yang low profile. Dummy variable digunakan untuk mengklasifikasikan high profile dan
low profile. Nilai 1 untuk perusahaan high profile dan 0 perusahaan low profile.
3.3.5 Ukuran Dewan Komisaris