Analisis Varian Metode Analisis Data

1. Remaja putri 12-19 tahun = 20 orang 2. Remaja putra 12-19 tahun = 20 orang 3. Dewasa putri 30-45 tahun = 20 orang 4. Dewasa putra 30-45 tahun = 20 orang Kelompok usia di atas dipilih dengan pertimbangan bahwa orang dengan kelompok usia 12 – 19 tahun lebih suka mengonsumsi makanan olahan kering seperti kerupuk, keripik, dsb sedangkan kelompok usia 30 – 45 tahun dapat lebih memahami sifat khas kerupuk dalam memberikan penilaian. Panelis tidak terlatih yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah desa Kandang Panjang, Pekalongan.

3.3.2 Metode Penilaian Obyektif

Penilaian obyektif adalah penilaian yang dilakukan di laboratorium kimia dengan menggunakan alat-alat laboratorium untuk mengetahui kandungan gizi dari makanan. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah kandungan protein dari kerupuk ikan banyar hasil eksperimen yang terbaik yang dilakukan di Laboratorium UNIKA.

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1. Analisis Varian

Metode analisis data dengan menggunakan Analisis Varian Klasifikasi Tunggal, yang berfungsi untuk mengetahui perbedaan kualitas kerupuk rasa ikan banyar dengan bahan dasar tepung komposit mocaf dan tapioka hasil eksperimen, dilihat dari aspek warna, aroma, rasa dan tekstur. Apabila data yang dihasilkan signifikan, maka dilanjutkan dengan uji tukey. Metode ANAVA ini digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka Fo hasil perhitungan harus dikonsultasikan dengan nilai F tabel. Adapun tabel 3.4 ringkasan analisisnya adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Ringkasan analisis Sumber variasi Derajat bebas Jumlah kuadrat JK Rerata JK MK Sampel a d = a – 1 = - Sampel b d = b – 1 = - Error = d = - - Total = a x b – 1 = - Sumber :Kartika Bambang, 1988:86 Keterangan : N : jumlah subyek keseluruhan a : banyaknya sampel b : banyaknya panelis : jumlah total nilai panelis : jumlah total nilai sampel : jumlah total nilai : faktor koreksi Apabila diperoleh harga dari F hitung Fo F tabel F1 pada taraf signifikan 5 , maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima dan jika F hitung Fo ≤ F tabel F1 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila F hitung Fo F tabel F1 maka dapat dikatakan bahwa diantara sampel terdapat perbedaan yang nyata. Setelah selesai perhitungan anava, apabila harga Fo yang diperoleh sangat signifikan atau signifikan, maka perhitungan dilanjutkan pengujian lain yaitu dengan uji tukey untuk mengetahui nilai terunggul diantara semua sampel. Uji tukey digunakan apabila dari perhitungan anava klasifikasi tunggal menyebutkan adanya perbedaan, jika tidak ada perbedaan maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji tukey. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antar sampel kerupuk ikan, dilakukan uji tukey dengan nilai pembanding. Nilai pembanding = Standar Error×Nilai Least Signifikan Difference = SE x LSD 5 Dalam uji tukey digunakan rumus sebagai berikut : Standar Error = Panelis Jumlah Error Kuadrat Jumlah Rerata Nilai Least Signifikan Difference dapat dilihat pada tabel. Sebelum dibandingkan harus dicari rata – rata masing – masing sampel dengan rumus sebagai berikut : Nilai rata – rata = ∑x x 100 Np Keterangan : ∑x = jumlah total nilai panelis Np = nilai pembanding Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel Np nilai pembanding, berarti terdapat perbedaan yang nyata.

3.4.2. Analisis Deskriptif Prosentase