Pengertian Anak Usia Dini

disetujui daripada anak yang merasa ragu mengenai bagaimana reaksi terhadap tindakan tertentu.

2.3.7 Indikator Kedisiplinan

Berdasarkan pedoman pendidikan karakter pada pendidikan anak usia dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2012: 20 menyebutkan bahwa terdapat 7 indikator disiplin diantaranya: 1. Selalu datang tepat waktu. 2. Dapat memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sesuatu. 3. Menggunakan benda sesuai dengan fungsinya. 4. Mengambil dan mengembalikan benda pada tempatnya. 5. Berusaha mentaati aturan yang telah disepakati. 6. Tertib menunggu giliran. 7. Menyadari akibat bila tidak disiplin.

2.4 Anak Usia Dini

2.4.1 Pengertian Anak Usia Dini

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara ilmiah, merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memilliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa yang paling potensial untuk belajar. Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia Nurani 2009: 6 Anak usia dini adalah anak yang berusia nol tahun atau sejak lahir sampai berusia kurang lebih delapan tahun atau dari lahir sampai usia SD kelas awal The National Association Education of Young Children. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age usia emas yaitu usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik dengan karakteristik khas, baik secara fisik, psikis, sosial dan moral. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan koordinasi motorik halus dan kasar, intelegensi daya piker, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual, sosial emosional sikap dan perilaku serta agama, bahasa komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan keunikan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia dini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu masa bayi sampai 12 bulan, masa toddler batita usia 1-3 tahun, masa prasekolah usia 3-6 tahun, dan masa kelas awal SD 6-8 tahun Mansur 2005: 88 Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar luar biasa khususnya pada masa awal kanak-kanak. Keinginan anak untuk belajar menjadikan anak aktif dan eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih ke hal lain untuk dipelajari. Lingkunganlah yang terkadang menjadi penghambat dalam mengembangkan kemampuan belajar anak dan sering kali lingkungan mematikan keinginan anak untuk bereksplorasi. Hurlock Wantah 2005: 33 membagi masa kanak-kanak dalam dua periode yang berbeda yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak. Yang termasuk dalam periode awal adalah dari usia 2 tahun sampai 6 tahun, sedangkan periode akhir berkisar antara 6 tahun sampai sekitar 12-13 tahun. Dengan demikian masa kanak-kanak dimulai pada masa akhir bayi, di mana masa ketergantungan penuh pada orang dewasa mulai beralih secara bertahap kepada tumbuhnya kemandirian, dan berakhir pada usia masuk SD. Martha B. Bronson Ahmad 2005: 7 membagi rentang masa anak usia dini berdasarkan pada penelitian perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial, dan kognitif serta terhadap perkembangan perilaku bermain dan minat permainan, menjadi empat tahap, yaitu: young infants lahir hingga usia 6 bulan; older infants 7 hingga 12 bulan; young toddlers usia satu tahun; older toddlers usia 2 tahun; prasekolah dan kindergarden usia 3 hingga 5 tahun; dan anak sekolah dasar kelas rendah atau primary school usia 6 hingga 8 tahun. Pada usia prasekolah dan kindergarden 3 hingga 5 tahun, anak sering diperlukan secara utuh, secara keseluruhan atau a whole dan disebut tahun-tahun prasekolah. Walaupun kemampuan motorik, kognitif, bahasa, dan emosional mereka itu tumbuh dan berubah selama periode ini, perubahan itu tidak semata-mata sedramatis atau terputus seperti halnya pada tiga tahun sebelumnnya. Anak usia 5 tahun, termasuk pada rentang ini, didasarkan pada bukti-bukti bahwa perubahan perkembangan ini pada umumnya terjadi pada periode antara 5 dan 7 tahun. Sebelum peralihan ini, anak-anak bertindak sebagai anak prasekolah lebih dari bertindak anak usia sekolah dalam arti perkembangan sosial dan berpikir mereka. Kelas-kelas dengan pengelompokan bergaris ke atas kadang-kadang mencakup anak usia 5 tahun dengan usia 3 dan 4 tahun, dan kadang-kadang dengan usia 6 dan 7 tahun.

2.4.2 Karakteristik Anak Usia Dini