dalam mengelola proses pembelajaran mulai dari tahap perencanaan, penggunaan sumber, metode, media, serta evaluasi pembelajaran.
Guru yang memiliki kompetensi akan mampu untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, sehingga para peserta didik
dapat belajar dengan optimal dan pada akhirnya dapat mencapai semua tujuan pembelajaran.
4. Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum
Pengajaran atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu, agar
tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Pengaturan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk perencanaan pengajaran.
Harjanto 2006:22 mengungkapkan bahwa perencanaan dapat menolong pencapaian suatu sasaran secara lebih ekonomis, tepat
waktu dan memberi peluang untuk lebih mudah dikontrol dan domonitor dalam pelaksanaannya.
Philip Commbs dalam, Harjanto:2006 mengatakan bahwa perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari
analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan para murid dan masyarakatnya. Dalam perencanaan pengajaran diproyeksikan mengenai tindakan apa yang akan
dilakukan pada waktu melaksanakan pengajaran. Mengingat pelaksanaan pengajaran adalah mengkoordinasikan unsur-unsur
pengajaran, maka isi perencanaan pada hakekatnya mengatur dab menetapkan unsur-unsur tersebut Sudjana, 2009:136.
Salah satu bentuk perencanaan mengajar adalah satuan pelajaran. Satuan pelajaran adalah program belajar-mengajar dalam
satuan terkecil, misalnya untuk 40 menit yang memuat tujuan intruksional, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan
evaluasi hasil belajar Sudjana, 2009:137. Selain itu bentuk perencanaan proses pembelajaran yang lain meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian hasil belajar dan sumber belajar.
5. Strategi pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan Djamarah, 2002:5. Selain itu Sudjana 2009:147
juga memberi definisi tentang strategi mengajar sebagai tindakan nyata dari guru atau praktek guru melaksanakan pengajaran melalui
cara tertentu, yang dinilai lebih efektif dan lebih efisien.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik
sebagaimana yang diharapkan. b. Memilih sistem pendekatan dalam belajar mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya. d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan
secara keseluruhan Djamarah, 2002:5-6
6. Media pengajaran