Analisis korelasi perbandingan karakter morfometrik pada masing- masing spesies

belum bisa dijadikan standar dalam mengidentifikasi ikan layur. Analisis korelasi karakter morfometrik ini hanya menunjukkan karakter-karakter yang memiliki hubungan saling terkait dengan karakter lainnya. Seperti dikatakan oleh Affandi dkk. 1992 bahwa ukuran mutlak masing-masing individu dapat berbeda-beda meskipun memiliki umur dan spesies yang sama. Hal ini terkait dengan adanya faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan ikan. Oleh karena itu, standar dalam identifikasi ialah ukuran perbandingannya seperti jarak antara panjang kepala PK dibandingkan dengan panjang total PT.

4.3.2. Analisis korelasi karakter morfometrik pada ketiga spesies

Hasil analisis korelasi karakter morfometrik pada ketiga spesies memperlihatkan bahwa nilai korelasi antara T. lepturus-L. savala lebih tinggi yaitu sebesar 0,9996 dibandingkan nilai korelasi antara T. lepturus-G. serpens dan L. savala -G. serpens yang masing-masing sebesar 0,9897 dan 0,9890. Hal ini menunjukkan bahwa T. lepturus dan L. savala memiliki lebih banyak persamaan dalam hal hubungan antar karakter morfometrik dibandingkan dengan hubungan antar karakter morfometrik pada T. lepturus-G. serpens dan L. savala-G. serpens. Hasil analisis korelasi karakter morfometrik pada ketiga jenis ikan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Matriks korelasi karakter morfometrik antara ketiga jenis ikan layur T. lepturus L. savala G. serpens T. lepturus 1

L. savala 0,9996

1

G. serpens 0,9897

0,9890 1

4.3.3. Analisis korelasi perbandingan karakter morfometrik pada masing- masing spesies

Affandi dkk. 1992 menyatakan bahwa yang dijadikan standar dalam mengidentifikasi suatu jenis ikan adalah ukuran perbandingan seperti panjang total : panjang kepala. Untuk mengetahui keterkaitan antar karakter perbandingan morfometrik pada masing-masing spesies digunakan Analisis Komponen Utama AKU atau Principal Components Analysis PCA. Dari hasil yang didapat akan terlihat karakter perbandingan yang memiliki keterkaitan dengan karakter perbandingan lainnya. Hasil analisis korelasi perbandingan karakter morfometrik untuk ketiga spesies sangat bervariasi dengan nilai kisaran masing-masing 0,0006-0,9209 untuk T. lepturus, 0,0019-0,9063 untuk L. savala, dan 0,0015-0,9634 untuk G. serpens . Sedangkan korelasi negatif tertinggi untuk masing-masing spesies adalah -0,29 untuk T. lepturus, -0,52 untuk L. savala, dan -0,57 untuk G. serpens. Matriks korelasi perbandingan morfometrik pada ketiga spesies dapat dilihat pada Lampiran 4, 5, dan 6. Perbandingan karakter antara Panjang kepala : Panjang rahang atas dengan PK : PRA, Panjang kepala : Panjang rahang bawah PK : PRB memiliki korelasi positif tertinggi pada ketiga spesies dengan nilai 0,92 untuk T. lepturus, 0,91 untuk L. savala, dan 0,96 untuk G. serpens. Sedangkan kesamaan nilai korelasi negatif tertinggi hanya dimiliki oleh T. lepturus dan L. savala yaitu pada perbandingan karakter Panjang total : Tinggi badan PT : TB dengan Tinggi badan : Tinggi kepala TB : TK dengan nilai -0,29 untuk T. lepturus dan -0,52 untuk L. savala. Pada G. serpens, yang memiliki nilai korelasi negatif tertinggi yaitu karakter perbandingan antara Panjang kepala : Panjang rahang bawah PK : PRB dengan Tinggi badan : Tinggi kepala TB : TK dengan nilai korelasi -0,57. Korelasi yang rendah tingkat keeratannya dapat diartikan pengukuran karakter tersebut tidak dapat diwakili oleh karakter lain karena tingkat keeratannya mendekati nol antara -0,5 hingga 0,5.

4.3.4. Analisis korelasi perbandingan karakter morfometrik pada ketiga spesies