Habitat, biologi, dan perikanan

1986; Ayodhya dan Diniah, 1989; Nakamura dan Parin, 1993; Nontji, 2005. Memiliki sirip punggung yang panjang mulai dari atas kepala sampai akhir badan dan berjari-jari lemah antara 105-134 buah. Sirip anal tumbuh tidak sempurna dan berjari-jari lemah antara 72-80 buah. Sirip ini berupa deretan duri-duri kecil. Tidak terdapat sirip perut dan garis rusuk LL terlihat jauh dibagian bawah badan Nontji, 2005. Ikan-ikan dari famili Trichiuridae berwarna keperak-perakan jika dalam keadaan hidup dan akan berwarna perak keabuan atau sedikit keunguan jika mati. Bagian atas kepala berwarna ungu agak gelap sedangkan sirip-siripnya sedikit kekuningan atau kuning dengan pinggiran gelap Saanin, 1968. Famili Gempylidae memiliki tubuh yang memanjang dan agak pipih atau semifusiform. Bagian punggung biasanya berwarna cokelat atau cokelat gelap dan bagian bawah dan perut berwarna keperakan. Memiliki dua lubang hidung pada kedua sisi kepala. Ukuran mulut besar, tidak dapat disembulkan dan dilengkapi dengan gigi yang kuat pada kedua rahangnya. Rahang bawah lebih panjang dari rahang atas. Memiliki dua sirip dorsal yang terpisah dengan jelas. Sirip dorsal kedua termasuk finlet lebih pendek dari sirip dorsal yang pertama. Sirip anal sama dengan sirip dorsal kedua dari segi ukuran dan bentuk, atau terkadang lebih kecil. Pada bagian belakang sirip dorsal dan anal biasanya terdapat finlet. Ukuran sirip caudal sedang dan selalu berbentuk cagak. Sirip ventral biasanya kecil, sering tereduksi menjadi satu duri tunggal dengan hanya sedikit atau tidak ada jari-jari lemah. Garis rusuk LL tunggal atau ganda, berakhir pada dasar sirip caudal Nakamura dan Parin, 1993.

2.2. Habitat, biologi, dan perikanan

Ikan layur tergolong ikan demersal yaitu ikan yang hidup di dasar atau dekat dengan dasar perairan Aoyama, 1972 dalam Ridho, 2004. Kelompok ikan ini pada umumnya memiliki aktivitas relatif rendah, gerak ruaya tidak terlalu jauh dan membentuk gerombolan yang tidak terlalu besar sehingga sebarannya relatif lebih merata jika dibandingkan dengan ikan-ikan pelagis. Kondisi ini mengakibatkan daya tahan ikan demersal terhadap tekanan penangkapan relatif rendah dan tingkat mortalitasnya cenderung sejalan dengan upaya penangkapannya Aoyama, 1972 dalam Ridho, 2004. Ikan layur umumnya hidup pada perairan yang dalam dengan dasar berlumpur. Meskipun demikian, ikan layur biasanya akan muncul kepermukaan menjelang senja untuk mencari makan Parin, 1986; Nakamura dan Parin, 1993. Nakamura dan Parin 1993 menyatakan bahwa ikan layur dari famili Gempylidae biasanya ditemukan pada kedalaman lebih dari 150 m dan ikan layur dari famili Trichiuridae dapat ditemukan sampai kedalaman 2000 m. Sedangkan Bal dan Rao 1984 menyatakan bahwa habitat utama ikan layur adalah laut dan terkadang memasuki estuari. Ikan layur termasuk jenis ikan karnivor yang dilengkapi dengan gigi yang kuat dan tajam pada kedua rahangnya. Makanannya berupa udang-udangan, cumi- cumi, dan ikan kecil seperti teri, sardin, dan yuwana ikan layur Bal dan Rao, 1984; Nakamura dan Parin, 1993; Nontji, 2005. Masa pemijahan ikan layur belum banyak diketahui, hanya saja untuk ikan layur yang ada di selatan Jepang dari jenis T. lepturus memijah dan telurnya menetas pada musim semi yaitu sekitar bulan April - Mei ketika suhu mulai menghangat. Prabhu 1955 dalam Bal dan Rao 1984 menyatakan bahwa pemijahan T. lepturus hanya berlangsung sekali dalam setahun yaitu pada bulan Juni namun penelitian-penelitian lain mengindikasikan pemijahan terjadi pada Mei - Juni dan November - Desember Tampi dkk.,1971; Narasimham 1976 dalam Bal dan Rao 1984. Parin 1986 menyatakan hal yang berbeda. Menurutnya T. lepturus yang hidup di daerah Mediterranean memijah pada bulan Juli - Agustus. Sedangkan Nakamura dan Parin 1993 menyebutkan bahwa ikan layur dari famili Trichiuridae memijah sepanjang tahun pada perairan hangat. Untuk jenis L. savala, diketahui bahwa ikan layur jenis ini memijah dua kali dalam setahun namun periode pemijahan mereka belum dipastikan. Sebagian besar petunjuk cenderung menunjukkan bahwa ikan layur memijah dua kali dalam setahun Tampi dkk., 1971; Narasimham, 1976 dalam Bal dan Rao, 1984. Ikan layur biasanya ditangkap dengan menggunakan trawl, cantrang, pancing, jaring insang, dan macam-macam perangkap seperti bubu dan jermal Ayodhya dan Diniah, 1989.

2.3. Distribusi