Analisis karakter HASIL DAN PEMBAHASAN

perbedaan penggunaan alat tangkap yang juga memiliki perbedaan selektivitas diduga menjadi penyebab berbedanya ukuran ikan antara kedua lokasi.

4.2. Analisis karakter

meristik Penghitungan karakter meristik berupa jumlah jari-jari lemah mengeras dan jari-jari lemah pada sirip dorsal menunjukkan selang 3-4 jari-jari lemah mengeras dan 102-136 jari-jari lemah pada T. lepturus. Pada L. savala terdapat 3-4 jari-jari lemah mengeras dan 97-136 jari-jari lemah. Sedangkan pada G. serpens terdapat dua sirip dorsal yang terpisah. Dorsal pertama hanya memiliki jari-jari lemah mengeras dengan jumlah 27-29 sedangkan dorsal kedua memiliki 4-5 jari-jari lemah mengeras dan 7-9 jari-jari lemah. G. serpens juga memiliki sirip anal dengan 4-5 jari-jari lemah mengeras dan 7-9 jari-jari lemah serta finlet sebanyak 6 buah dibelakang sirip dorsal dan anal. Berikut ini disajikan tabel karakter meristik ikan layur yang dihitung selama penelitian Tabel 6. Tabel 6 . Kisaran ciri meristik pada ketiga spesies layur T. lepturus memiliki modus 3 jari-jari lemah mengeras dan 125 jari lemah sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa T. lepturus mempunyai rumus sirip dorsal DIII-IV, 102-136 dengan modus DIII, 125. Rumus ini lebih besar kisarannya dari rumus sirip dorsal yang diberikan oleh Parin 1986 yaitu DIII, Karakter Meristik Spesies T. lepturus L. savala G. serpens Jumlah Gigi Canine 26 – 57 25 – 53 50 - 71 Jumlah Piloric Caeca 6 – 32 10 – 36 6 - 16 Jumlah Jari-jari Lemah Mengeras Sirip Punggung D1 3 – 4 3 – 4 27 - 29 Jumlah Jari-jari Lemah Sirip Punggung D1 102 – 136 97 – 136 - Jumlah Jari-jari Lemah Mengeras Sirip Punggung D2 - - 4 - 5 Jumlah Jari-jari Lemah Sirip Punggung D2 - - 7 - 9 Jumlah Jari-jari Lemah Mengeras Sirip Anal A - - 4 - 5 Jumlah Jari-jari Lemah Sirip Anal A - - 7 - 9 Jumlah Finlet - - 6 131-136. L. savala memiliki modus 3 jari-jari lemah mengeras dan 125 jari lemah sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa L. savala mempunyai rumus sirip dorsal DIII-IV, 97-136 dengan modus DIII, 125. Rumus ini juga lebih besar kisarannya dari rumus sirip dorsal yang diberikan oleh Parin 1986 yaitu DIV, 108-123. Pada sirip dorsal pertama, G. serpens memiliki modus 28 jari-jari lemah mengeras sedangkan dorsal keduanya memiliki modus 5 jari-jari lemah mengeras dan 8 jari-jari lemah. Secara umum dapat dikatakan bahwa G. serpens mempunyai rumus D1 XXVII-XXIX, dengan modus DXXVIII dan D2 IV-V, 7-9 dengan modus D2 IV, 8. Rumus ini lebih kecil kisarannya dari rumus sirip dorsal yang diberikan oleh Parin 1986 yaitu DXXVI-XXXII. Sirip anal memiliki rumus AIV-V, 7-9 yang berarti mempunyai 4-5 jari-jari lemah mengeras dan 7-9 jari-jari lemah. Namun hanya G. serpens yang memiliki sirip anal sedangkan T. lepturus dan L. savala tidak memiliki sirip anal karena telah tereduksi menjadi duri-duri kecil.

4.3. Analisis karakter morfometrik