Analisis korelasi karakter morfometrik pada masing-masing spesies

Affandi dkk., 1992. Sedangkan faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, dan pH diduga tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap perbedaan ukuran perbandingan ciri morfometrik pada ketiga spesies tersebut karena ketiganya dianggap berasal dari satu habitat yang memiliki faktor lingkungan sama yaitu perairan Palabuhanratu. Tabel 8 . Kisaran ukuran perbandingan ciri morfometrik pada ketiga spesies layur. Perbandingan Morfometrik Spesies T. lepturus L. savala G. serpens PT : PK 5,86 – 8,07 4,97 - 8,66 5,25 – 5,76 PT : TB 10,90 – 17,24 8,65 - 17,85 15,11 - 16,88 PK : TK 1,83 – 3,06 1,85 - 2,88 2,76 – 3,50 PK : LK 4,31 – 7,54 3,48 - 7,85 4,30 – 6,33 PK : DM 4,78 – 8,44 5,83 - 12,33 5,78 – 8,06 PK : PH 2,58 – 4,33 2,49 - 5,00 2,74 – 3,20 PK : PRA 1,87 – 3,43 2,02 - 3,25 1,87 – 2,40 PK : PRB 1,72 – 3,00 1,90 - 3,03 1,63 – 2,19 PRB : PRA 0,93 – 1,31 0,80 - 1,26 1,09 – 1,20 TB : TK 0,90 – 1,44 0,92 - 1,64 0,93 – 1,18 P prepectoral : P predorsal 0,80 – 1,49 0,70 – 1,64 1,19 – 1,34

4.3.1. Analisis korelasi karakter morfometrik pada masing-masing spesies

Analisis korelasi karakter morfometrik digunakan untuk melihat karakter- karakter morfometrik yang memiliki keterkaitan antara satu karakter dengan karakter lainnya. Tanda minus atau positif menunjukkan sifat korelasi negatif atau positif antar karakter. Nilai positif yang mendekati satu menjelaskan hubungan yang berbanding lurus antar karakter. Artinya peningkatan satuan suatu karakter akan diikuti oleh peningkatan satuan dari karakter yang lain. Sedangkan nilai negatif yang mendekati minus satu menjelaskan hubungan yang berbanding terbalik antar karakter. Artinya peningkatan satuan suatu karakter akan diikuti oleh penurunan satuan dari karakter yang lain atau sebaliknya, penurunan satuan suatu karakter akan diikuti oleh peningkatan satuan dari karakter yang lain Dewi, 2005. Berdasarkan analisis korelasi data morfometrik T. lepturus, terlihat bahwa korelasi antar karakter memiliki kisaran yang cukup lebar yaitu antara 0,19 sampai 0,98. Hubungan yang sangat erat ditunjukkan oleh karakter Panjang rahang atas PRA dan Panjang rahang bawah PRB dengan nilai korelasi sebesar 0,98 sedangkan untuk korelasi terendah ditunjukkan oleh karakter Sudut rahang SR dan Tinggi dorsal TD dengan nilai korelasi 0,19. Nilai korelasi karakter morfometrik pada T. lepturus dapat dilihat pada Lampiran 1. Karakter Panjang total PT, Panjang kepala PK, Panjang hidung PH, Tinggi kepala TK, Lebar kepala LK, Tinggi badan TB, Panjang Prepectoral, Panjang Predorsal, Diameter mata DM, Panjang rahang atas PRA, Panjang rahang bawah PRB, Panjang operculum PO, Jarak interorbital JI, Tinggi dorsal TD, dan Panjang usus PU adalah karakter-karakter yang mempunyai hubungan erat dengan karakter lain. Korelasi yang erat menunjukkan ukuran tubuh karakter lain dapat diwakili oleh salah satu dari karakter ini. Sebaliknya, karakter Sudut rahang SR, Lebar bukaan mulut LBM, dan Tinggi canine TC tidak mencirikan ukuran dari karakter-karakter lain. Kisaran nilai korelasi masing- masing karakter tersebut rendah dibandingkan dengan karakter lain yaitu 0,19- 0,46, 0,39-0,66 dan 0,28-0,60. Hasil analisis korelasi data morfometrik L. savala juga memiliki kisaran yang cukup lebar yaitu antara 0,12 sampai 0,97. Hubungan yang sangat erat ditunjukkan oleh karakter Panjang rahang atas PRA dan Panjang rahang bawah PRB dengan nilai korelasi sebesar 0,97 sedangkan untuk korelasi terendah ditunjukkan oleh karakter Panjang hidung PH dan Sudut rahang SR dengan nilai korelasi 0,12. Nilai korelasi karakter morfometrik pada L. savala dapat dilihat pada Lampiran 2. Karakter Panjang total PT, Panjang kepala PK, Panjang hidung PH, Tinggi kepala TK, Lebar kepala LK, Tinggi badan TB, Panjang Prepectoral, Panjang Predorsal, Diameter mata DM, Panjang rahang atas PRA, Panjang rahang bawah PRB, Panjang operculum PO, dan Jarak interorbital JI adalah karakter-karakter yang mempunyai hubungan erat dengan karakter lain. Korelasi yang erat menunjukan ukuran tubuh karakter lain dapat diwakili oleh salah satu dari karakter ini. Sebaliknya, karakter Sudut rahang SR, Lebar bukaan mulut LBM, Tinggi canine TC, dan Panjang usus PU tidak mencirikan ukuran dari karakter-karakter lain. Kisaran nilai korelasi masing-masing karakter tersebut rendah dibandingkan dengan karakter lain yaitu 0,12-0,56, 0,38-0,67, 0,16-0,63 dan 0,21-0,58. Hasil analisis korelasi pada data morfometrik G. serpens memiliki kisaran yang cukup lebar yaitu antara -0,39 sampai 0,99. Hubungan yang sangat erat ditunjukkan oleh karakter Panjang rahang atas PRA dan Panjang rahang bawah PRB dengan nilai korelasi sebesar 0,99 sedangkan untuk korelasi terendah ditunjukkan oleh karakter Jarak interorbital JI dan Tinggi dorsal TD dengan nilai korelasi -0,39. Nilai korelasi karakter morfometrik pada G. serpens dapat dilihat pada lampiran 3. Karakter-karakter yang mempunyai hubungan erat dengan karakter lain adalah Panjang total PT, Panjang kepala PK, Panjang hidung PH, Tinggi kepala TK, Lebar kepala LK, Tinggi badan TB, Panjang prepectoral, Panjang predorsal, Panjang rahang atas PRA, Panjang rahang bawah PRB, dan Panjang operculum PO. Korelasi yang erat menunjukkan ukuran tubuh karakter lain dapat diwakili oleh salah satu dari karakter ini. Sebaliknya, karakter Diameter mata DM, Sudut rahang SR, Lebar bukaan mulut LBM, Jarak interobital JI, Tinggi canine TC, Tinggi dorsal TD dan Panjang usus PU tidak mencirikan ukuran dari karakter-karakter lain. Kisaran nilai korelasi masing-masing karakter tersebut rendah dibandingkan dengan karakter lain yaitu -0,17-0,64, -0,27-0,38, - 0,39-0,58, -0,17-0,61, -0,39-0,61, dan 0,01-0,53. Hasil analisis korelasi karakter morfometrik pada masing-masing spesies memperlihatkan adanya beberapa karakter yang berpengaruh terhadap karakter lainnya seperti Panjang total PT, Panjang kepala PK, Panjang hidung PH, Tinggi kepala TK, Lebar kepala LK, Tinggi badan TB, Panjang prepectoral, Panjang predorsal, Panjang rahang atas PRA, Panjang rahang bawah PRB, dan Panjang operculum PO. Namun nilai-nilai dari masing-masing karakter ini belum bisa dijadikan standar dalam mengidentifikasi ikan layur. Analisis korelasi karakter morfometrik ini hanya menunjukkan karakter-karakter yang memiliki hubungan saling terkait dengan karakter lainnya. Seperti dikatakan oleh Affandi dkk. 1992 bahwa ukuran mutlak masing-masing individu dapat berbeda-beda meskipun memiliki umur dan spesies yang sama. Hal ini terkait dengan adanya faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan ikan. Oleh karena itu, standar dalam identifikasi ialah ukuran perbandingannya seperti jarak antara panjang kepala PK dibandingkan dengan panjang total PT.

4.3.2. Analisis korelasi karakter morfometrik pada ketiga spesies