Populasi Sampel dan Teknik Sampling

1.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1.3.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ” Sugiyono,2007: 80. Sedangkan menurut Singarimbun 1989: 76 “populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri- cirinya akan diduga”. Populasi yang digunakan dalam survei ini adalah seluruh guru BK yang ada di SMP Negeri se-Kota Semarang. Tabel 3.1 Daftar persebaran SMP Negeri Kota Semarang beserta jumlah guru BK berdasarkan pembagian letak wilayah pinggiran, transisi dan kota Wilayah Nama Sekolah Jumlah Guru BK Pusat kota SMP Negeri 2 3 guru SMP Negeri 3 3 guru SMP Negeri 4 4 guru SMP Negeri 5 3 guru SMP Negeri 6 2 guru SMP Negeri 7 2 guru SMP Negeri 8 4 guru SMP Negeri 9 3 guru SMP Negeri 15 5 guru SMP Negeri 32 3 guru SMP Negeri 37 3 guru SMP Negeri 39 5 guru Jumlah total 12 sekolah 40 guru Transisiperbatasan SMP Negeri 1 4 guru SMP Negeri 10 3 guru SMP Negeri 11 2 guru SMP Negeri 12 4 guru SMP Negeri 13 5 guru SMP Negeri 14 4 guru SMP Negeri 16 4 guru SMP Negeri 17 4 guru SMP Negeri 18 4 guru SMP Negeri 19 2 guru SMP Negeri 21 3 guru SMP Negeri 25 3 guru SMP Negeri 26 5 guru SMP Negeri 27 4 guru SMP Negeri 29 4 guru SMP Negeri 30 4 guru SMP Negeri 33 4 guru SMP Negeri 34 4 guru SMP Negeri 36 4 guru SMP Negeri 38 4 guru SMP Negeri 40 4 guru Jumlah total 21 sekolah 79 guru Desa SMP Negeri 20 4 guru SMP Negeri 22 4 guru SMP Negeri 23 3 guru SMP Negeri 24 4 guru SMP Negeri 28 3 guru SMP Negeri 31 4 guru SMP Negeri 41 3 guru Jumlah total 7 sekolah 25 guru

1.3.2 Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Sugiyono, 2007: 62, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh p opulasi”. Menurut Arikunto 2006: 109 sampel adalah “sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Jadi sampel adalah wakil dari populasi yang bersifat sama dengan populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan Cluster Proportional Random Sampling. Alasan peneliti mengambil teknik ini adalah dengan melihat wilayah unit kerja konselor sekolah di kota Semarang yang sangat luas, maka tiap wilayah akan diambil secara proportional dengan cara random atau acak. Sugiyono 2007: 65 menjelaskan cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Teknik ini dilakukan dengan mengambil sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Proportional sampling digunakan untuk menentukan sampel dari masing-masing daerah populasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan untuk teknik random sampling, Sugiyono 2007: 64 mengungkapkan bahwa teknik ini dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada, cara yang demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen atau sama sehingga setiap obyek mendapat kesempatan dipilih menjadi sampel. Teknik ini dipilih karena diasumsikan homogen dari segi profesinya yaitu guru BK di SMP. Menurut Arikunto 2006: 134, untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi. Namun, jika jumlah subyeknya lebih dari 100 dapat diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih. Berdasarkan keterangan tersebut, peneliti memilih jumlah sampel penelitian sebesar 25 dari jumlah populasi yang sudah terbagi kedalam 3 kelompok wilayah sebagai berikut : daerah pusat kota sebanyak 9 guru BK, daerah perbatasantransisi sebanyak 20 guru BK, dan daerah pinggiran kota sebanyak 8 guru BK. Setiap wilayah akan dipilih secara random, sehingga terpilih sampel sebagai berikut : Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian Wilayah Nama Sekolah Jumlah Guru BK Asal Perguruan Tinggi Pusat Kota SMP Negeri 2 2 guru IKIP Negeri Surabaya 1 guru IKIP Negeri Semarang SMP Negeri 3 1 guru IKIP Veteran Semarang 2 guru IKIP Negeri Semarang SMP Negeri 32 1 guru Universitas Sebelas Maret UNS 1 guru Universitas Kristen Satya Wacana UKSW 1 guru IKIP PGRI Semarang Jumlah 3 sekolah 9 guru Transisi SMP Negeri 1 1 guru IKIP Veteran Semarang 1 guru Universitas Kristen Katholik Soegijapranata Unika 2 guru IKIP Negeri Semarang SMP Negeri 10 1 guru IKIP Negeri Bandung 1 guru IKIP Negeri Yogyakarta 1 guru IKIP Negeri Semarang SMP Negeri 33 1 guru IKIP Negeri Semarang 2 guru IKIP PGRI Semarang SMP Negeri 17 1 guru IKIP Veteran Semarang 2 guru IKIP PGRI Semarang 1 guru IKIP Negeri Semarang SMP Negeri 27 1 guru Universitas Sebelas Maret UNS 3 guru IKIP Negeri Semarang SMP Negeri 14 2 guru IKIP PGRI Semarang 1 guru IKIP Veteran Semarang 1 guru IKIP Negeri Semarang Jumlah 6 sekolah 22 guru Pinggiran SMP Negeri 24 4 guru IKIP Negeri Semarang SMP Negeri 22 4 guru IKIP Negeri Semarang Jumlah 2 sekolah 8 guru

1.4 Metode Pengumpulan Data