2.5
Mengerti proses evaluasi dan
tindak lanjut konseling
kelompok
2.6.1
Evaluasi isi, dampak, dan proses
133, 136
134, 135
2.6.2
Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut
139, 144
137, 141
2.6.3
Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut
kepada pihak terkait 140,
142 143,
138
2.7 Mengerti proses penyusunan
laporan
2.7.1
Menyusun laporan konseling kelompok dan
menyampaikan pada pihak terkait
147, 151
146, 148
2.7.2
Mendokumentasikan laporan layanan
149, 145
150, 152
1.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.5.1 Validitas
Menurut Azwar 2006: 5 “validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur
tes dalam melakukan fungsi ukurnya”. Dalam penelitian ini juga menggunakan validitas yang dilihat dari validitas itemnya melalui pengecekan kesejajaran antara
item satu dengan item lainnya. Validitas ini untuk mengetahui butir angket yang mana yang tidak mendukung validitas angket secara keseluruhan.
Uji validitas menggunakan validitas internal. Validitas internal akan dicapai jika terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara
keseluruhan. Instrumen dikatakan valid apabila setiap bagian instrumen mengandung tujuan instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data
variabel yang dimaksud. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas menurut Arikunto 2006: 17 adalah “rumus yang digunakan oleh Pearson yang dikenal
dengan rumus krelasi Product Moment.
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan :
xy
r
: Koefisien X dan Y
X : Jumlah Skor X
2
X
: Jumlah kuadrat skor X
Y : Jumlah Skor Y
2
Y : Jumlah kuadrat skor Y
XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
a. N
: Jumlah responden
1.5.2 Reliabilitas
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil tes tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama. Kemudian hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi
reliabilitas instrumen. Jika datanya memang sudah sesuai dengan faktanya, maka berapa kalipun diambil datanya akan tetap sama. Menurut Arikunto 2006: 178
“reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu”. Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya digunakan rumus Alpha. Rumus
ini dipilih karena skornya menggunakan rentangan antara beberapa nilai skala. Menurut Arikunto 2006: 196 “rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 misalnya, antara 1 sampai dengan 5 misalnya:. Adapun rumus Alpha sebagai berikut :
Keterangan: = Reliable instrument
= Jumlah varians butir = Varians total
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
1.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian