Perbedaan Pemahaman Guru BK tentang Konseling Kelompok

1.1.3 Perbedaan Pemahaman Guru BK tentang Konseling Kelompok

antara Lulusan Unnes dan Non-Unnes di SMP Negeri Kota Semarang Untuk mengetahui perbedaan pemahaman antara guru BK SMP Negeri kota Semarang yang lulusan Unnes dan lulusan non-Unnes tentang konseling kelompok, akan dijelaskan hasil analisis deskriptif persentase secara umum sebagai berikut : Tabel 4.5 Perbedaan Pemahaman Guru BK tentang Konseling Kelompok antara Lulusan Unnes dan Non-Unnes di SMP Negeri Kota Semarang Variabel Lulusan Unnes Lulusan Non-Unnes Hasil Pemahaman Konseling Kelompok 84,05 Sangat Tinggi 63,65 Sedang Unnes Non Unnes Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa pemahaman guru BK SMP Negeri kota Semarang yang lulusan Unnes tentang konseling kelompok 84,05 lebih tinggi dibandingkan dengan pemahaman guru BK SMP Negeri kota Semarang yang lulusan non-unnes tentang konseling kelompok 63,65. Dari beberapa hasil perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel dan grafik perbedaan pemahaman antara guru BK SMP Negeri kota Semarang lulusan Unnes dengan lulusan non-Unnes tentang konseling kelompok sebagai berikut : Tabel 4.6 Perbedaan Tingkat Pemahaman Guru BK tentang Konseling Kelompok antara Lulusan Unnes dan Non-Unnes di SMP Negeri Kota Semarang UNNES NON-UNNES Kriteria Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 10 62,5 Sangat Tinggi 6 37,5 13 56,5 Tinggi 10 43,4 Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.5 Grafik Perbedaan Tingkat Pemahaman Guru BK tentang Konseling Kelompok antara Lulusan Unnes dan Non-Unnes di SMP Negeri Kota Semarang Untuk lebih memahami perbedaan pemahaman antara guru BK SMP Negeri kota Semarang yang lulusan Unnes dengan lulusan non-Unnes tentang konseling kelompok secara lebih detail dan lebih jelas pada tiap indikator, berikut ini gambaran perbedaan pada tiap indikatornya : Tabel 4.7 Perbedaan Tiap Indikator Pemahaman Guru BK tentang Konseling Kelompok antara Lulusan Unnes dan Non-Unnes di SMP Negeri Kota Semarang Indikator UNNES NON UNNES Persentase Kriteria Persentase Kriteria Memahami komponen konseling kelompok 84,4 Tinggi 50,4 Sedang Memahami persamaan dan perbedaan KKp dengan BKp 89,1 Tinggi 58,2 Sedang Memahami tahap pembukaan konseling kelompok 91 Tinggi 63,91 Sedang Memahami proses penyusunan laporan konseling kelompok 85,4 Tinggi 60 Sedang Memahami tahap peralihan konseling kelompok 87,5 Tinggi 66,46 Sedang Memahami asas-asas konseling kelompok 86,1 Tinggi 66,9 Sedang Memahami tahap kegiatan konseling kelompok 83,5 Tinggi 65,22 Sedang Memahami cara perekrutan anggota KKp 75,9 Tinggi 57,76 Sedang Memahami pengertian konseling kelompok 86,8 Tinggi 70 Tinggi Memahami tujuan konseling kelompok 83 Tinggi 69,57 Tinggi Memahami proses evaluasi dan tindak lanjut konseling kelompok 79,7 Tinggi 67,4 Sedang Memahami tahap pengakhiran konseling kelompok 76,7 Tinggi 68 Sedang 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 UNNES NON UNNES Gambar 4.6 Grafik Perbedaan Tiap Indikator Pemahaman Guru BK tentang Konseling Kelompok antara Lulusan Unnes dan Non-Unnes di SMP Negeri Kota Semarang Keterangan : 1. Memahami pengertian konseling kelompok 2. Memahami tujuan konseling kelompok 3. Memahami asas-asas konseling kelompok 4. Memahami komponen konseling kelompok 5. Memahami persamaan dan perbedaan KKp dengan BKp 6. Memahami cara perekrutan anggota KKp 7. Memahami tahap pembukaan konseling kelompok 8. Memahami tahap peralihan konseling kelompok 9. Memahami tahap kegiatan konseling kelompok 10. Memahami tahap pengakhiran konseling kelompok 11. Memahami proses evaluasi dan tindak lanjut konseling kelompok 12. Memahami proses penyusunan laporan konseling kelompok Dari hasil Tabel 4.7 dan Gambar 4.8 dapat disimpulkan bahwa hasil yang memiliki perbedaan signifikan dalam pemahaman konseling kelompok antara guru BK lulusan Unnes dengan lulusan non-Unnes ada pada pemahaman tentang tahap pembukaan konseling kelompok dengan persentase 91 untuk guru BK lulusan Unnes dan 63,9 untuk guru BK lulusan non-Unnes yang mencakup tentang cara menerima anggota kelompok rapport, cara menjelaskan pengertian, tujuan, cara dan asas pelaksanaan konseling kelompok, serta penjelasan kesepakatan waktu, perkenalan dan permainan. Sedangkan hasil terendah dari keseluruhan indikator dengan persentase sebesar 75,9 untuk guru BK lulusan Unnes dan 57,7 untuk guru BK lulusan non-Unnes adalah pada pemahaman cara perekrutan anggota konseling kelompok antara lain cara sosialisasi konseling kelompok pada siswa, dan teknik perekrutan anggota kelompok.

1.1.4 Analisis Uji Beda t-test