Rumusan Masalah Tujuan Garis Besar Sistematika Skripsi

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan, sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimana pemahaman guru BK lulusan Unnes tentang konseling kelompok di SMP Negeri kota Semarang ? 1.2.2 Bagaimana pemahaman guru BK lulusan Non-Unnes tentang konseling kelompok di SMP Negeri kota Semarang ? 1.2.3 Adakah perbedaan pemahaman antara guru BK tentang konseling kelompok yang lulusan Unnes dengan Non-Unnes di SMP Negeri kota Semarang?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah di atas maka proposal ini bertujuan : 1.3.1 Untuk mengetahui pemahaman guru BK SMP Negeri kota Semarang lulusan Unnes tentang konseling kelompok. 1.3.2 Untuk mengetahui pemahaman guru BK SMP Negeri kota Semarang lulusan Non-Unnes tentang konseling kelompok. 1.3.3 Untuk mengetahui adakah perbedaan pemahaman antara guru BK SMP Negeri kota Semarang yang lulusan Unnes dengan lulusan Non-Unnes tentang konseling kelompok.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan dunia pendidikan khususnya bimbingan dan konseling.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan dan memajukan kualitas sekolah pada umumnya dan bimbingan konseling pada khususnya. 1.4.2.2 Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi perguruan tinggi yang memiliki jurusan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kualitas dan sistem pembelajarannya. 1.4.2.3 Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi para guru BK sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling khususnya layanan konseling kelompok.

1.4 Garis Besar Sistematika Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai gambaran umum yang akan menjadi pembahasan dalam skripsi. Penulis membagi dalam lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab agar pembahasannya lebih teratur dan sistematis. Adapun penulisannya sebagai berikut : Bab 1 yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan garis besar sistematika skripsi. Bab 2 yaitu landasan teori yang berisi penelitian terdahulu, pemahaman guru BK tentang konseling kelompok, pengertian konseling kelompok, tujuan, tahapan-tahapan konseling kelompok, dinamika kelompok, peranan dan usaha mempersiapkan anggota kelompok, evaluasi kegiatan konseling kelompok, pengertian, karakteristik dan kompetensi guru BK, latar belakang pendidikan guru BK, serta hipotesis. Bab 3 yaitu metodologi penelitian yang berisi jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, serta teknik analisis data. Bab 4 yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi hasil-hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian. Bab 5 yaitu simpulan dan saran yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-sarannya. Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran. 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan menguraikan tentang pokok bahasan sebagai berikut: 1 pemahaman guru BK tentang konseling kelompok yang dimulai dari pengertian konseling kelompok, tujuan pemberian layanan konseling kelompok, tahap-tahap konseling kelompok, dinamika kelompok, anggota kelompok, peran anggota kelompok, usaha mempersiapkan anggota kelompok, pemimpin kelompok, asas- asas konseling kelompok, evaluasi kegiatan konseling kelompok, 2 pendidikan guru BK yang membandingkan antara lulusan Unnes dan non-Unnes dilihat dari segi pendidikannya, 3 perbedaan pemahaman konseling kelompok

2.1 Penelitian Terdahulu

Untuk memperkuat penelitian ini, peneliti akan mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti laksanakan. Adapun pokok bahasan yang akan diuraikan dalam penelian terdahulu adalah sebagai berikut: 1 Hasil penelitian Sulistiawan 2011: 106 menunjukkan bahwa masih ada konselor yang dikategorikan rendah dalam pelaksanaan konseling kelompok. Pelaksanaan konseling kelompok oleh konselor belum bisa menerapkan semua tahap dalam konseling kelompok, hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu yang diperoleh oleh guru BK di sekolah. Konselor yang dimaksud dalam