3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober 2010 sampai Januari 2011. Proses preparasi sampel dan penghitungan rendemen dilakukan di Laboratorium
Karakteristik Bahan Baku. Proses ekstraksi maserasi dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan 1. Proses evaporasi ekstrak dilakukan di
Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Analisis kadar abu, kadar abu tak larut asam, kadar air, kadar
protein, kadar lemak, uji aktivitas antioksidan, uji bilangan peroksida dan uji fitokimia dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perairan, Bioteknologi
Hasil Perairan 2 dan Biokimia Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan utama yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah selada air Nasturtium officinale. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk analisis proksimat
meliputi akuades, kjeltab jenis selenium, larutan H
2
SO
4
p.a. pekat, asam borat H
3
BO
3
4 yang mengandung indikator bromcherosol green-methyl red 1:2 berwarna merah muda, larutan HCl 0,0947 N, pelarut lemak n-heksana p.a.,
larutan HCl 10 dan larutan AgNO
3
0,10 N. Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses ekstraksi dan evaporasi meliputi pelarut etanol p.a. dan es batu.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk uji aktivitas antioksidan, yaitu ekstrak selada air
dan bagian-bagiannya,
kristal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil
DPPH, metanol p.a., antioksidan sintetik BHT butylated hydroxytoluena sebagai
pembanding dan es. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengujian bilangan peroksida yaitu asam asetat glacial, kloroform, minyak kelapa, kalium iodida,
natrium tiosulfat, Tween 20 dan indikator pati. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk uji fitokimia meliputi pereaksi Wagner, pereaksi Meyer, pereaksi
Dragendroff uji alkaloid, kloroform, anhidra asetat, asam sulfat pekat uji steroid, serbuk magnesium, amil alkohol uji flavonoid, air panas, larutan
HCl 2 N uji saponin, etanol 70, larutan FeCl
3
5 uji fenol hidrokuinon,
pereaksi Molisch, asam sulfat pekat uji Molisch, pereaksi Benedict uji Benedict, pereaksi Biuret uji Biuret dan larutan Ninhidrin 0,10
uji Ninhidrin. Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi pisau, sudip, cawan
porselen, timbangan digital, alumunium foil, gegep, desikator, oven, kompor listrik, tanur pengabuan, kertas saring Whatman 42 bebas abu, kapas bebas lemak,
labu lemak, kondensator, tabung Soxhlet, penangas air, labu Kjeldahl, destilator, labu Erlenmeyer, buret, pipet volumetrik, pipet mikro, pipet tetes, gelas ukur,
blender , orbital shaker, rotary vacuum evaporator, corong kaca, botol gelas, gelas
piala, tabung reaksi, spektrofotometer UV-VIS, inkubator dan vortex.
3.3 Metode Penelitian