Analisis Regresi Berganda Uji Simultan uji F Uji Parsial uji t Koefisien Determinasi

64 Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS akan menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, agar dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3.5.4 Uji Hipotesis

3.5.4.1 Analisis Regresi Berganda

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel terikat Y dan variabel bebas X. Persamaan regresi berganda dengan rumus: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +e Keterangan: Y = Kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan a = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien persamaan regresi prediktor X1, X2 X 1 = Penghasilan Wajib pajak X 2 = Kesadaran Wajib Pajak e = Kesalahan pengganggu Algifari,1997:51. 65

3.5.4.2 Uji Simultan uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat dependen Ghozali, 2001:44. Cara yang digunakan untuk Uji F yakni dengan melihat nilai signifikansi. Kriteria pengujian SPSS yaitu apabila nilai signifikansi dari hasil F hitung lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis H 1 diterima yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penghasilan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan.

3.5.4.3 Uji Parsial uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2001:44. Penelitian ini melakukan pengujian hipotesis Uji t menggunakan bantuan program SPSS, yaitu hipotesis H 2 dan H 3 diterima apabila nilai signifikansi dari hasil t hitung 0,05 dan hipotesis H 2 dan H 3 akan ditolak apabila nilai signifikansi dari hasil t hitung 0,05.

3.5.4.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan efektif yang diberikan variabel independen yaitu penghasilan 66 dan kesadaran wajib pajak terhadap variabel dependen kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan PBB di kelurahan Tembalang Semarang tahun 2009, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi r2 parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. r2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing- masing variabel bebas jika variabel lainnya konstan terhadap variabel terikat. Makin besar nilai r2 maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel terikat. Untuk membantu pengolahan data secara cepat dan tepat, maka pengolahan data dilakukan melalui program SPSS Statistical Product and Service Solutions. 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Kelurahan Tembalang mempunyai luas 268,63 Ha yang terdiri dari 262,63 Ha bangunan dan sisanya tanah sawah. Batas-batas kelurahan Tembalang antara lain: 1. Sebelah utara : kelurahan Jangli dan Sambiroto 2. Sebelah timur : kelurahan Sambiroto, Mangunharjo, dan Bulusan 3. Sebelah selatan : kelurahan Bulusan dan Kecamatan Banyumanik 4. Sebelah barat : Kecamatan Banyumanik Jumlah penduduk kelurahan Tembalang pada tahun 2009 sebesar 5.058 jiwa yang terdiri dari 2.691 berjenis kelamin laki-laki dan sisanya perempuan. Mata pencaharian penduduknya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil PNS sebanyak 630 orang, pensiunan 65 orang, bidang industri 679 orang, bidang bangunan 67 orang, pedagang 47 orang dan bidang angkutan tiga orang. Tingkat pendidikan terakhir warga kelurahan Tembalang yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu SD berjumlah 20,77 , SMP berjumlah 20 , SMA berjumlah 21,49, dan Sarjana dan Diploma berjumlah 26,16, sedangkan lainya 11,58. Kelurahan Tembalang mempunyai luas wilayah 268 m 2 , terbagi menjadi 14 blok yang menjadikan dasar pembagian wilayah pembayaran

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KE

0 2 15

Pengaruh Pengetahuan dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak bumi dan Bangunan (Studi Kasus di Desa Tarogong Kabupaten Garut).

0 0 19

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK, SANKSI PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI dan BANGUNAN PADA DESA MASANGAN KULON KEC. SUKODONO.

0 3 72

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

(ABSTRAK) PENGARUH PENGHASILAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 1 12

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN SKRIPSI

0 1 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK, SANKSI PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI dan BANGUNAN PADA DESA MASANGAN KULON KEC. SUKODONO

0 0 18

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG

0 0 14