Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

35 3 Perbedaan individu Mereka yang tidak mematuhi cenderung tertuju pada pria, para pemuda, yang egois, mempunyai sikap positif ke arah pengelakan pajak dan sikap negatif ke arah otoritas perpajakan. Ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa pendidikan tentang sistem perpajakan mempunyai suatu dampak langsung atas berkurangnya kecenderungan untuk penghindaran pajak. 4 Norma sosial Jika seseorang percaya bahwa banyak orang yang melakukan ketidakpatuhan yang lebih dari yang ia telah lakukan. Studi menunjukkan bahwa mengurangi perilaku ketidakpatuhan yang efektif yaitu dengan memastikan bahwa wajib pajak mempunyai suatu pemahaman yang akurat mengenai perilaku kepatuhan seperti yang lainnya. 5 Ketidakpuasan pada otoritas pajak Ada suatu korelasi positif antara kepercayaan wajib pajak dengan otoritas penghasilan yang tidak menolong atau tidak efisien dan kemungkinan mereka yang tidak patuh. Bagaimanapun, hal itu belum jelas tentang pengaruhnya dibandingkan faktor lain.

2.3.3 Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 36 1. Meningkatkan penyuluhan dan informasi tentang perpajakan. 2. Menciptakan aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa. 3. Melakukan pembaharuan dan perombakan pajak-pajak yang masih berbau kolonial Suryarini dan Tarsis T., 2007:10. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan PBB dapat tercermin dari sikap dan perilaku sebagai berikut: 1. Ketaatan Sejauh mana wajib pajak mampu mentaati segala peraturan tentang Pajak Bumi dan Bangunan PBB, khususnya tentang pelaksanaan sistem pengenaan PBB, yaitu pendaftaran wajib pajak dengan mengisi SPOP Surat Pemberitahuan Objek Pajak dengan jelas dan benar, serta tepat waktu. SPOP tersebut disampaikan pada Dirjen Pajak melalui Kelurahan. Jika wajib pajak tidak mengembalikan SPOP dan tidak mengisinya dengan benar, maka Dirjen Pajak akan menerbitkan SKP Surat Ketetapan Pajak sebagai teguran bagi wajib pajak. Setelah Wajib pajak menyampaikan SPOP, Dirjen Pajak akan menerbitkan SPPT Surat Pemberitahuan Pajak Terutang berdasarkan SPOP yang diterimanya. SPPT tersebut digunakan untuk membayar pajak PBB selambatnya enam bulan sejak tanggal penerbitan SPPT Mardiasmo, 2004:277. 2. Persepsi pajak Sejauh mana persepsi penilaian wajib pajak mengenai pajak, apakah persepsi positif, yaitu wajib pajak dapat menilai pajak dapat 37 memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat dan wajib pajak sendiri, atau persepsi negatif, dimana wajib pajak menilai bahwa pajak tidak bermanfaat dan hanya membebani kehidupan wajib pajak. Erard dan Feinstin menggunakan teori psikologi dalam kepatuhan wajib pajak, salah satunya persepsi wajib pajak atas kewajaran dan keadilan beban pajak yang mereka tanggung Chaizi nasucha dalam Devano dan Siti Kurnia Rahayu, 2006:111. Persepsi wajib pajak akan positif jika mereka menilai bahwa besarnya beban pajak yang mereka bayarkan, akhirnya dampaknya bisa mereka rasakan, seperti adanya pembangunan dan perbaikan fasilitas umum dan sebagainya. 3. Ketepatan waktu Sejauh mana wajib pajak melaksanakan kewajiban Perpajakan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Sepeti dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 544KMK. 042000 mengenai kriteia kepatuhan wajib pajak, yang salah satu isinya antara lain tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak dalam dua tahun terakhir Devano dan Siti Kurnia Rahayu, 2006:111. Disamping itu, wajib pajak juga harus tepat waktu dalam membayarkan pajak terutangnya.

2.4 Penghasilan Wajib Pajak

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KE

0 2 15

Pengaruh Pengetahuan dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak bumi dan Bangunan (Studi Kasus di Desa Tarogong Kabupaten Garut).

0 0 19

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK, SANKSI PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI dan BANGUNAN PADA DESA MASANGAN KULON KEC. SUKODONO.

0 3 72

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

(ABSTRAK) PENGARUH PENGHASILAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 1 12

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN SKRIPSI

0 1 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK, SANKSI PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI dan BANGUNAN PADA DESA MASANGAN KULON KEC. SUKODONO

0 0 18

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG

0 0 14