Kesadaran Wajib Pajak LANDASAN TEORI

44

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghasilan

Menurut Kam, 1995 dalam Chariri 2001:254 faktor-faktor yang mempengaruhi penghasilan adalah: a. Kegiatan menghasilkan dan menjual output, b. Obyek kegiatan yang berupa produk itu sendiri. Sedangkan menurut Suwardjono, 1994 dalam Chariri 2001:257 penghasilan dipengaruhi oleh: a. Modal atau pendanaan financing yang mengakibatkan adanya tambahan dana, b. Untung dari penjualan aktiva yang yang berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, c. Hadiah sumbangan atau temuan, d. Penyerahan produk perusahaan berupa hasil penjualan produk atau penyerahan jasa. Penghasilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penghasilan bersih yang diterima oleh wajib pajak dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan dengan perhitungan penghasilan satu bulan.

2.5 Kesadaran Wajib Pajak

Kesadaran perpajakan adalah kerelaan memenuhi kewajibannya, termasuk rela memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi pemerintah dengan cara membayar kewajiban pajaknya Suhardito, B. Sudibyo, B. 1999. Tingkat kesadaran yang dimiliki oleh Wajib Pajak juga berpengaruh terhadap kepatuhan dalam membayar pajak karena pada 45 Kenyataanya tidak banyak orang yang secara sadar akan kewajiban perpajakannya dan mengerti essensi dari pajak itu sendiri melainkan hampir sebagian besar orang melaksanakan kewajiban perpajakannya hanya memenuhi ketentuan yang sudah ada” Bradoks, 2007. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya kurangnya kesadaran lack of awareness sangat berpotensi mengurangi tingkat kepatuhan. Sebagai warga negara yang baik, kewajibannya adalah memenuhi kewajiban perpajakan. Ada banyak hal yang menjadi penyebab mengapa tingkat kesadaran masyarakat untuk membayar pajak masih rendah, diantaranya adalah: 1. Sebab kultural dan historis. Rakyat Indonesia yang mengalami panjajahan selama kurang lebih tiga setengah abad, baik di zaman kolonial maupun dimasa pendudukan Jepang, masih belum lupa kepahitan dimasa penjajahan tersebut, khususnya di bidang perpajakan, rakyat mengenal pajak hanya sebagai alat pemeras dari kaum penjajah, dan oleh sebab itu, rakyat benci terhadap pajak. Kebencian itu dikarenakan pajak dirasakan sebagai beban yang memberatkan hidupnya. Walaupun Indonesia sudah merdeka bukan berarti lagi Negara jajahan, rakyat masih tidak mengerti dan masih beranggapan bahwa pajak memberatkan mereka. 2. Kurangnya informasi dari pihak pemerintah kepada rakyat. Pada umumnya, rakyat tidak mengetahui tentang informasi perpajakan, contohnya tentang perubahan undang-undang atau kebijakan lain. 46 3. Adanya kebocoran pada penarikan pajak. Kebocoran dalam penarikan pajak dapat berupa tambahan uang yang harus dibayar wajib pajak dalam membayar pajak sehingga uang yang dibayarkan tidak sama dengan jumlah yang tertera di SPPT Surat Pemberitahuan Pajak Terutang. Contoh lainnya ialah jumlah uang hasil penerimaan pajak yang disetorkan tidak sesuai atau kurang dari jumlah yang seharusnya disetor. 4. Suasana individu, seperti belum punya uang, malas, dan tidak ada imbalan langsung dari pemerintah Suryarini dan Tarsis T, 2006:10. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Meningkatkan penyuluhan dan informasi tentang perpajakan. 2 Menciptakan aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa. 3 Melakukan pembaharuan dan perombakan pajak-pajak yang masih berbau kolonial Suryarini dan Tarsis T, 2006:10.

2.6 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KE

0 2 15

Pengaruh Pengetahuan dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak bumi dan Bangunan (Studi Kasus di Desa Tarogong Kabupaten Garut).

0 0 19

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK, SANKSI PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI dan BANGUNAN PADA DESA MASANGAN KULON KEC. SUKODONO.

0 3 72

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

(ABSTRAK) PENGARUH PENGHASILAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 1 12

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN SKRIPSI

0 1 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK, SANKSI PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI dan BANGUNAN PADA DESA MASANGAN KULON KEC. SUKODONO

0 0 18

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG

0 0 14