28
4. Adaptasi Adaptation Adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan uang sudah berkembang dengan baik,
artinya itu sudah di modifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
2.11. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Kadar debu kayu
Keluhan Kesehatan Perilaku
1. Pengetahuan 2. Sikap
3. Tindakan
Karakteristik Responden: 1. Umur
2. Pendidikan 2. Lama kerja
Universitas Sumatera Utara
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional study, yaitu untuk mengetahui gambaran kadar debu kayu dan perilaku pekerja serta
keluhan kesehatan di tempat pertukangan kayu Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di tempat pertukangan kayu di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan. Lokasi ini dipilih dengan alasan bahwa dari hasil
wawancara dengan beberapa pekerja, diperoleh semua pekerja memiliki keluhan kesehatan akibat paparan debu kayu dan dari hasil observasi diketahui masih banyak
pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja. Penelitian dilakukan pada bulan Desember tahun 2010.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pekerja pada usaha pertukangan kayu di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan yang bekerja pada bagian
produksi yang berjumlah 36 orang.
3.3.2 Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah total populasi dari seluruh pekerja yaitu 36 orang. Hal ini dilakukan mengingat bahwa usaha pertukangan kayu
merupakan usaha rumah tangga yang mempekerjakan beberapa orang pekerja saja.
Universitas Sumatera Utara
30
3.4 Objek Penelitian
Sebagai objek dari penelitian ini adalah udara ambien di ruang pemotongan, pengetaman, dan penghalusan atau pengamplasan pada usaha pertukangan kayu yang
berada di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan.
3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer
Data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran kadar debu kayu pada ruang pemotongan, pengetaman, dan penghalusan atau pengamplasan.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari literatur maupun instansi terkait lain yang ada hubungannya dengan objek penelitian.
3.6 Metode Pengukuran Kadar Debu Kayu
Pengukuran kadar debu kayu di ruang pemotongan dilakukan pada pukul 10.00 – 11.00 wib, di ruang pengetaman pada pukul 13.00 – 14.00 wib dan di ruang
penghalusan atau pengamplasan pada pukul 15.00 – 16.00 wib. Alat yang digunakan untuk pengukuran debu adalah HVAS High Volume Air Sampler dengan langkah
kerja sebagai berikut: 1.
Siapkan alat dan bahan 2.
Timbang filter kertas saring yang sudah bebas dari uap air dengan neraca analitik sebagai berat mula-mula = Bo
3. Masukkan pasangkan filter pada alat HVAS
Universitas Sumatera Utara
31
4. Hidupkan alat HVAS dengan menggeser tombol ON setelah sebelumnya
dihubungkan dengan sumber arus listrik 5.
Alur kecepatan aliran udara sesuai dengan yang dikehendaki 6.
Pengukuran dilakukan selama 1 jam 60 menit 7.
Setelah itu matikan alat HVAS dengan menggeser ke tombol OFF jangan lupa sambungkan kabel ke arus listrik dicabut
8. Kemudian keluarkan filter dari alat HVAS
9. Timbang berat filter kembali sebagai berat akhir = Bt
10. Lakukan perhitungan kadar debu C = partikel dengan formula:
C = Bt - Bo Q . t
Keterangan : C = Konsentrasi partikel grm³
Bt = Berat filterkertas saring akhir gr Bo = Berat filterkertas saring awal gr
Q = Kecepatan aliran udara m³ menit 2 t = Waktu menit
3.7 Defenisi Operasional