5
pengendalian paparan debu kayu seperti penggunaan alat pelindung diri APD dan merokok saat bekerja. Menurut Suma’mur 1996, paparan debu di ruangan kerja
secara tidak langsung akan menimbulkan berbagai gangguan atau keluhan kesehatan seperti gangguan pada pernafasan dan iritasi kulit yang akan mempengaruhi
produktivitas kerja Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
kadar debu dan perilaku pekerja serta keluhan kesehatan di tempat pertukangan kayu Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan.
1.4 . Perumusan Masalah
Dari uraian di atas diketahui bahwa usaha pertukangan kayu banyak menghasilkan debu kayu yang menyebar di ruangan kerja, sehingga bagi para pekerja
yang tidak menggunakan alat pelindung diri yang memadai dikawatirkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Untuk itu perlu diketahui kadar debu dan perilaku
pekerja serta keluhan kesehatan di tempat pertukangan kayu Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar debu dan perilaku pekerja serta keluhan kesehatan di tempat pertukangan kayu Desa Tembung
Kecamatan Percut Sei Tuan.
Universitas Sumatera Utara
6
1.3.2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui kadar debu yang dihasilkan pada saat proses
pemotongan, pengetaman dan pengamplasan kayu di 5 lima usaha pertukangan kayu.
2. Untuk mengetahui pengetahuan pekerja tentang paparan debu yang
dihasilkan dari usaha pertukangan kayu. 3.
Untuk mengetahui sikap pekerja tentang paparan debu yang dihasilkan dari usaha pertukangan kayu.
4. Untuk mengetahui tindakan pekerja tentang paparan debu yang dihasilkan
dari usaha pertukangan kayu. 5.
Untuk mengetahui keluhan kesehatan yang terjadi pada pekerja.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi pekerja dan pengusaha terhadap
kadar debu yang dapat mempengaruhi kesehatan. 2.
Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait dalam membuat kebijakan dan pengambilan keputusan untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman, nyaman dan sehat. 3.
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pencemaran Udara
Udara merupakan campuran berbagai macam gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan,
karena masih ada zat-zat atau bahan-bahan atau komponen lain yang masuk sehingga komposisi udara tersebut berubah. Penambahan benda–benda partikel atau gas – gas
asing di luar ketentuan komposisi alamiah maupun penambahan komponen dalam jumlah yang berlebihan, sekalipun sama dengan komponen udara atmosfer dapat
mengakibatkan suatu proses yang disebut polusi atau pencemaran udara Ryadi, 1988.
Pencemaran udara dapat bersumber dari beberapa gas seperti sulfur dioksida, hydrogen sulfida dan karbon monoksida yang selalu bebas di udara sebagai produk
sampingan dari proses – proses alami seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah tanaman, kebakaran hutan dan sebagainya. Selain itu, partikel – partikel padatan atau
cairan berukuran kecil dapat tersebar di udara oleh angina, letusan vulkanik atau gangguan alam lainnya. Pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh aktivitas
manusia Fardiaz, 1992. Polusi udara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting. Dampak
buruk polusi udara pada kesehatan mulai banyak dibicarakan setelah timbulnya beberapa kejadian di Belgia tahun 1930, di Pennsylvania tahun 1948 dan di London
pada tahun 1952. Pada kejadian–kejadian tersebut, timbul stagnansi udara yang mengakibatkan peningkatan jumlah bahan polutan di udara, khususnya sulfur
Universitas Sumatera Utara
8
dioksida dan partikel lainnya dengan peningkatan angka kematian secara tajam Aditama, 1992.
Fardiaz, 1992 membedakan jenis polutan udara primer atau polutan yang mencakup 90 dari jumlah polutan udara seluruhnya menjadi lima kelompok, yaitu
Karbon monoksida, Nitrogen oksida, Hidrokarbon, Sulfur Dioksida,dan Partikel. Toksisitas kelima kelompok polutan tersebut berbeda-beda, polutan yang paling
berbahaya bagi kesehatan adalah partikel-partikel. Pencemaran udara pada prinsipnya dapat terjadi dimana saja termasuk areal
pertukangan kayu. Pencemaran udara adalah adanya bahan-bahan asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan udara dari keadaan normal. Penyebab
pencemaran udara beragam baik secara alamiah maupun pencemaran karena ulah manusia. Pencemaran udara pada areal pertukangan kayu dapat bersumber secara
alamiah, seperti debu yang berterbangan akibat tiupan angin, dan dari aktivitas mesin- mesin yang mengeluarkan angin dan menyebabkan debu berterbangan, baik dalam
maupun luar ruangan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di areal pertukangan kayu yang berpotensi terhadap pencemaran udara adalah melalui proses pemotongan,
pengetaman dan penghalusan atau pengamplasan Whardana, 2001.
2.2 Sifat dan Karakteristik Debu