yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing. Senada dengan pendapat Nugroho 2003 mengenai keputusan pembelian adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Dan
Kotler 2005 mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan.
4.2.2. Pembahasan Hipotesis Pertama
Temuan penelitian ini telah membuktikan adanya pengaruh lokasi, harga, kualitas pendidikan, dan fasilitas terhadap minat. Hasil uji serempak hipotesis
pertama menunjukkan bahwa variabel lokasi, harga, kualitas pendidikan, dan fasilitas berpengaruh terhadap minat orang tua terhadap jasa pendidikan SD. HighScope
Indonesia. Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel lokasi, harga, kualitas pendidikan, dan fasilitas menentukan minat orang tua. Orang tua akan merasa
berminat jika kualitas pendidikan dan harga sesuai dengan harapan para orang tua. Orang tua merasa berminat jika kualitas pendidikan yaitu konsep pendidikan,
kemampuan guru dan pegawai memberikan pelayanan yang dijanjikan sesuai dengan harapan orang tua murid. Orang tua murid merasa berminat jika kemampuan guru dan
pegawai membantu dan melayani orang tua dengan cepat sesuai dengan harapan orang tua murid. Orang tua merasa berminat jika pendidikan yang didapatkan oleh
anak-anak mereka memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan anak-anak.
Universitas Sumatera Utara
Orang tua merasa berminat jika guru dan pegawai memberikan perhatian individual, serta memahami keinginan dan kebutuhan murid-murid dan orang tua murid.
Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Andini 2010 yang menyatakan bahwa fasilitas, harga, kualitas pelayanan, dan lokasi secara
serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan orang tua murid memilih jasa pendidikan di SDIT Bina Insani Semarang. Hasil penelitian
ini sesuai dengan teori Engel, Blackwell, dan Miniard 2001 ada dua cara untuk mengukur minat perilaku membeli. Yang paling mudah adalah dengan
menggantungkan pada pengalaman masa lalu. Sedangkan yang kedua melalui pendekatan alternatif, yaitu dengan menanyakan konsumen. Dimana salah satu
tipe minat konsumen adalah minat pembelian yang merefleksikan apakah konsumen mengantisipasi pembelian untuk jasa pendidikan yang sama lagi”.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut Swastha 2003 adalah harga, produk, kualitas,
pelayanan, demografi, dan lokasi. Hasil uji parsial menunjukkan variabel lokasi memiliki pengaruh yang tidak
langsung terhadap minat orang tua murid. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua murid dalam menggunakan jasa pendidikan di SD. HighScope Indonesia tidak terlalu
berfokus pada indikator keberadaan lokasi, lahan parkir dan lingkungan sekolah. Hal ini berbeda dengan penelitian Andini 2010 yang menemukan variabel lokasi
berperan untuk menentukan tua murid memilih jasa pendidikan di SDIT Bina Insani Semarang.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji parsial menunjukkan variabel harga mempunyai pengaruh langsung terhadap minat orang tua murid. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua murid
terpengaruh oleh indikator uang sekolah, enroll payment dan cara transaksi pembayaran. Hal ini sesuai dengan penelitian Andini 2010 yang menemukan
variabel harga berperan untuk menentukan tua murid memilih jasa pendidikan di SDIT Bina Insani Semarang.
Hasil uji parsial menunjukkan variabel kualitas pendidikan mempunyai pengaruh langsung terhadap minat orang tua murid. Hal ini menunjukkan bahwa
orang tua murid terpengaruh oleh indikator kualitas konsep pendidikan, kualitas tenaga pengajar dan karyawan administrasi, kegiatan tambahan di luar jam sekolah
enrichment. Kualitas pendidikan yang baik sangat mempengaruhi meningkatnya minat orang tua murid. Hal ini sesuai dengan penelitian Andini 2010 yang
menemukan variabel kualitas berperan untuk menentukan tua murid memilih jasa pendidikan di SDIT Bina Insani Semarang.
Hasil uji parsial menunjukkan variabel fasilitas berpengaruh tidak langsung terhadap minat orang tua murid. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua murid dalam
menggunakan jasa pendidikan di SD. HighScope Indonesia tidak terfokus pada indikator keadaan perpustakaan, koleksi buku di perpustakaan, keadaan ruang kelas,
fasilitas belajar mengajar, sarana kesehatan, olahraga, musik, sarana bermain, kegiatan tambahan di luar jam sekolah, kebersihan toilet dan lingkungan sekolah. Hal
ini berbeda dengan penelitian Andini 2010 yang menemukan bahwa variabel
Universitas Sumatera Utara
fasilitas berperan untuk menentukan tua murid memilih jasa pendidikan di SDIT Bina Insani Semarang.
4.2.3. Pembahasan Hipotesis Kedua