Defenisi Operasional Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan.

F. METODE PENELITIAN 1. Batasan Operasional

Dalam Penelitian ini, yang menjadi batasan operasionalnya adalah : a. Variabel bebas independen : Gaya kepemimpinan X Gaya kepemimpinan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan Demokratis X 1 , Gaya Kepemimpinan Otoriter X 2 , Gaya Kepemimpinan Laissez Faire X 3 . b. Variabel terikat dependen : Motivasi Kerja Y Motivasi kerja akan diukur menurut indikator kerja antara lain: Keberhasilan Pelaksanaan, Pengakuan, Tanggung Jawab, dan Pengembangan Pegawai.

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah:

A. Variabel Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan adalah cara yang diambil oleh seseorang dalam rangka mempraktekkan kepemimpinannya sesuai dengan pola perilaku yang ada untuk dapat mempengaruhi orang lain. Indikator Kepemimpinan dalam penelitian ini adalah: 1. Gaya Kepemimpinan Demokratis X 1 Gaya kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai faktor terpenting dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya, dalam setiap keputusan yang diambil selalu berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. Universitas Sumatera Utara 2. Gaya Kepemimpinan Otoriter X 2 Gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sentralistik sebagai satu- satunya penentu, penguasa dan pengadilan anggota organisasi, dalam usaha mencapai tujuan organisasi. 3. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire X 3 Gaya kepemimpinan ini, pemimpin membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri dan pada dasarnya pemimpin berpandangan bahwa anggota organisasinya mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.

B. Variabel Motivasi Kerja Pegawai

Motivasi pegawai adalah faktor yang mendorong pegawai melakukan pekerjaannya dengan baik dan melakukan perbuatan-perbuatan yang membuat dirinya menjadi aktif dinamis dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri maupun dari luar diri karyawan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai tersebut adalah: 1. Keberhasilan pelaksanaan : Agar seorang bawahan berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannnya dengan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mencapai hasil dan berkembang. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat Universitas Sumatera Utara kepada bawahannya sehingga bawahan mau berusaha mengerjakan sesuatu yang dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya. Bila bawahan telah berhasil mengerjakan pekerjaannnya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu. 2. Pengakuan : Sebagai lanjutan dari keberhasilan pelaksanaan pemimpin harus memberi pernyataan pengakuan akan keberhasilan tersebut. Pengakuan terhadap keberhasilan bawahan dapat dilakukan dengan langsung menyatakan keberhasilannya misalnya dengan memberi surat penghargaan, memberi hadiah berupa uang tunai, memberi medali, memberi kenaikan gaji dan promosi. 3. Tanggung jawab : Memberikan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapakan prinsip partisipasi. 4. Pengembangan pegawai : Pemimpin dapat memulai dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab. Bila ini sudah dilakukan selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang bawahan yang siap untuk pengembangan, untuk menaikkan pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau latihan lanjutan. 3. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan dan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kerja ditanyakan kepada seluruh pegawai tetap yang terpilih menjadi responden dengan jumlah pernyataan untuk variabel gaya kepemimpinan 9 pernyataan, motivasi kerja pegawai 8 pernyataan b. Setiap pernyataan diberi 5 kategori jawaban 1 jawaban harus dipilih responden dengan ketentuan bobot nilai sebagai berikut : 1. Sangat Tidak setuju STS : Nilai 1 2. Tidak Setuju TS : Nilai 2 3. Netral N : Nilai 3 4. Setuju S : Nilai 4 5. Sangat Setuju SS : Nilai 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2 Identifikasi Variabel Peneliti Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran Gaya Kepemimpinan X 1.Demokratis X 1 2.Otoriter X 2 3.Laissez Faire X 3 1. Memberikan perintah disertai dengan arahan dan bimbingan kepada karyawan. 2. Setiap keputusan diambil dengan mempertimbangkan masukan dari karyawan. 1. Memberikan perintah selalu dengan paksaan yang harus selalu dipatuhi. 2. Memberlakukan hukuman kepada bawahannya. 1. Membebaskan karyawan untuk bekerja dengan caranya sendiri. 2. Menyerahkan tanggungjawab pengambilan keputusan kepada masing-masing karyawan. Skala Likert Skala Likert Skala Likert Motivasi Y 1. Keberhasilan pekerjaan : keberhasilan yang dilakukan oleh bawahan diakui oleh pimpinan. 2. Pengakuan : Pimpinan memberikan pengakuan akan keberhasilan berupa penghargaan, bonus, dll. 3. Tanggung Jawab : Bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu menerapkan prinsip yang sesuai dengan tujuan perusahaan. 4. Pengembangan Pegawai : Pemimpin memberikan rekomendasi pengembangan karier, atau mengikuti pelatihan. Skala Likert Sumber : Riduwan, 2002:45 dan diolah. Universitas Sumatera Utara

4. Lokasi dan Waktu Penelitian