Semakin banyak pelanggan PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan Maka semakin banyak BTS Base Transceiver Station yang dibangun.
Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan dan pertambahan jumlah pelanggan pengguna jasa Indosat sangat dipengaruhi oleh
kemampuan setiap karyawan untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaaan. Loyalitas yang tinggi, rasa memiliki, dan bekerja secara efektif dan efisien tidak akan
tercapai tanpa adanya motivasi yang kuat dan positif dari pimpinan. Melihat hal diatas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai PT. INDOSAT, Tbk.
Divisi Regional Wilayah Barat Medan”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan permasalahannya
“Apakah Gaya Kepemimpinan Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai PT. INDOSAT, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat
Medan?”
C. Kerangka Konseptual
Secara umum model gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang pemimpin dalam perusahaan terdiri atas 3 macam yaitu gaya kepemimpinan demokratis, gaya
kepemimpinan otoriter, dan gaya kepemimpinan laissez faire. Menurut O’Donnell, dalam kadarman 2001:144 gaya kepemimpinan dapat digolongkan berdasarkan cara
Universitas Sumatera Utara
pemimpin menggunakan kekuasaannya. Dengan demikian terdapat tiga gaya kepemimpinan, ketiga gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan Demokratis: Pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak
melakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu pada bawahannya. Pemimpin ini mengikutsertakan pendapat bawahan sebelum ia
membuat keputusan. 2.
Kepemimpinan Otoriter: Pemimpin dipandang sebagai orang yang memberi perintah dan dapat menuntut, keputusan ada ditangan pemimpin.
3. Kepemimpinan Laissez Faire: Pemimpin hanya menggunakan sedikit kekuasaan
dan memberikan banyak kebebasan kepada bawahan untuk melakukan kegiatan. Menurut teori Herzberg, dalam Manullang 2001:179 faktor-faktor yang
berperan sebagai motivator terhadap pegawai yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk mau bekerja baik terdiri dari :
1. Keberhasilan pelaksanaan : Agar seorang bawahan berhasil dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannnya dengan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mencapai hasil dan berkembang. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat kepada bawahannya sehingga bawahan mau berusaha mengerjakan sesuatu yang
dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya. Bila bawahan telah berhasil mengerjakan pekerjaannnya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
2. Pengakuan : Sebagai lanjutan dari keberhasilan pelaksanaan pemimpin harus
memberi pernyataan pengakuan akan keberhasilan tersebut. Pengakuan terhadap keberhasilan bawahan dapat dilakukan dengan langsung menyatakan
Universitas Sumatera Utara
keberhasilannya misalnya dengan memberi surat penghargaan, memberi hadiah berupa uang tunai, memberi medali, memberi kenaikan gaji dan promosi.
3. Tanggung jawab : Memberikan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu
memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi. 4.
Pengembangan pegawai : Pemimpin dapat memulai dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab. Bila ini sudah dilakukan
selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi kepada bawahan yang siap untuk pengembangan, untuk menaikkan pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan
atau latihan lanjutan. Keterkaitan antara suatu variable bebas independen yaitu gaya kepemimpinan
terhadap variable terikat dependen yaitu motivasi kerja pegawai maka modelnya adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Motivasi Kerja Pegawai
Sumber : Koontz, O’ Donnel 2001:144, Manullang 2001:179, diolah
GAYA KEPEMIMPINAN Demokratis X
1
GAYA KEPEMIMPINAN Otoriter X
2
MOTIVASI KERJA Y -
Keberhasilan Pelaksanaan
-
Pengakuan
- Tanggung Jawab
-
Pengembangan Pegawai GAYA KEPEMIMPINAN
Laissez Faire X
3
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesa