kewajiban-kewajiban internasional, dan bahwa organisasi internasional mempunyai kapasitas untuk mempertahankan hak-haknya dengan melakukan
tuntutan internasional”.
15
Kerjasama dapat didefinisikan sebagai serangkaian hubungan-hubungan yang tidak didasarkan pada kekerasan atau paksaan dan disahkan secara
hukum, seperti dalam sebuah organisasi internasional seperti PBB atau Uni Eropa. Aktor-aktor negara membangun hubungan kerjasama melalui suatu
organisasi internasinal dan rezim internasional, yang didefinisikan sebagai seperangkat aturan-aturan yang disetujui, regulasi-regulasi, norma-norma,
dan prosedur-prosedur pengambilan keputusan, dimana harapan-harapan
2. Kerjasama Regional dan Kerjasama Internasional
Diera globalisasi yang semakin gencar dilaksanakan oleh warga dunia, kerjasama antar negara adalah hal yang dianggap sangat penting. Banyak hal yang
menjadi objek dari sebuah kerjasama, misalkan, kerjasama dibidang ekonomi, pertahanan, politik, dan lain sebagainya. Kerjasama yang dijalin ini, tidak lain
adalah karena masyarakat dunia memahami bahwa, sebuah negara tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa adanya bantuan atau campur
tangan negara lain, atau yang menurut Aries Toteles Zoon Politicon.
15
J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta 2008, hal.85
para aktor dan kepentingan-kepentingan negara bertemu dalam suatu lingkup hubungan internasional DoughertyPfaltzgraff,1997:418-419.
16
Diskusi kerjasama internasional secara teori meliputi hubungan antara dua negara atau hubungan antara unit-unit yang lebih besar disebut juga dengan
multilateralisme. Walaupun bentuk kerjasama seringkali dimulai diantara dua negara, namun fokus utama dari kerjasama internasional adalah kerjasama
multilateral. Multilateralisme didefinisikan oleh John Ruggie sebagai bentuk intstitusioanl yang mengatur hubungan antara tiga atau lebih negara berdasarkan
pada prinsip-prinsip perilaku yang berlaku umum yang dinyatakan dalam berbagai bentuk institusi termasuk didalamnya organisasi internasional, rezim
Ada beberapa alasan mengapa negara melakukan kerjasama dengan negara melakukan kerjasama dengan negara lainnya:
1. Meningkatkan pendapatan perekonomian negara. Hal ini dikarenakan, setiap negara memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan untuk
memenuhu kebutuhan ini dibutuhkan sebuah rangkaian kerjasama yang tentunya akan berdampak kepada benefit suatu negara.
2. Untuk meningkatkan efisiensi yang berkaitan dengan pengurangan biaya. 3. Karena adanya masalah-masalah yang mengancam keamanan bersama.
4. Dalam rangka mengurangi kerugian negatif yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan individual negara yang memberi dampak terhadap
negara lain Holsti,1995:362-363.
16
K. J. Holsti, Politik Internasional Suatu Pengantar Analisis Terjemahan Wawan Juanda, Binacipta, Bandung, 1992
internasional, dan fenomena yang belum nyata terjadi, yakni keteraturan internasional Suatu kerjasama internasional didorong oleh beberapa faktor:
1. Kemajuan dibidang teknologi yang menyebabkan semakin mudahnya hubungan yang dapat dilakukan negara sehingga meningkatkan
ketergantungan satu dengan yang lainnya. 2. Kemajuan dan perkembangan ekonomi mempengaruhi kesejahteraan
bangsa dan negara. Kesejahteraan suatu negara dapat mempengaruhi kesejahteraan bangsa-bangsa.
3. Perubahan sifat peperangan dimana terdapat suatu keinginan bersama untuk saling melindungi dan membela diri dalam bentuk kerjasama
internasional. 4. Adanya kesadaran dan keinginan untuk bernegosiasi, salah satu metode
kerjasama internasional yang dilandasi atas dasar bahwa dengan bernegosiasi akan memudahkan dalam pemecahan masalah yang
dihadapi Kartasasmita,1997:19. DoughertyPflatzgraff,1997:420. Upaya mendefinisikan suatu organisasi internasional harus melihat tujuan
yang ingin dicapai, intitusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan peraturan- peraturan yang dibuat pemerintah terhadap hubungan suatu negara dengan aktor-
aktor non negara CoulombisWolfe,1990:276. Sehingga dengan demikian organisasi internasional dapat didefinisikan
sebagai ssebuah struktur formal yang berkesinambungn yang pembentukannya berdasarkan pada perjanjian antar anggota-amggotanya pemerintah dan atau
bukan pemerintah dari dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan mencapai tujuan bersama dari para anggotanya Archer,1998:35.
Definsi dari organisasi internasional adalah pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap
serta diharapkan atau diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan
tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara sesama kelompok non-pemerintah.
Secara konseptual, tujuan utama dari semua hubungan bilateral antarnegara adalah membangun kemitraan yang kuat dengan lingkungan eksternalnya,
menciptakan hubungan persahabatan. Muara utama dari semua hubungan bilateral di atas tentunya adalah pencapaian kepentingan nasional baik dari sisi ekonomi,
sosial, dan politik keamanan. Secara lebih spesifik, beberapa konsep utama dalam hubungan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral
antara dua negara juga menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.
17
“Istilah Hubungan Internasional yang dapat mengacu pada semua bentuk interaksi antara masyarakat yang berlainan, baik yang disponsori oleh
pemerintah atau tidak. Hubungan Internasional tersebut meliputi analisa K. J. Holsti dalam bukunya Politik Internasional Suatu Kerangka Analisis
menjelaskan konsep hubungan internasional sebagai berikut:
17
Soewardi Wiratmaja, Pengantar Hubungan Internasional, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, 1994, hal. 1.
terhadap politik internasionalatau proses politik antar bangsa, menyangkut segala hubungan itu.”
18
K. J. Holsti juga mengartikan konsep kerjasama lainnya sebagai berikut: Dengan adanya saling ketergantungan diantara Negara-negara maupun
organisasi maka mendorong untuk melakukan kerjasama internasional yang dikemukakan oleh K. J. Holsti dalam bukunya Politik Internasional Suatu
Kerangka Analisis, yang menyatakan bahwa: “Kerjasama Internasional merupakan sebagian transaksi dan interaksi antar
Negara dalam sistem internasional sekarang bersifat rutin dan hamper bebas dari konflik. Berbagai jenis masalah nasional, regional dan global
bermunculan dan memerlukan perhatian dari berbagai Negara. Dalam kebanyakan kasus yang terjadi, pemerintah saling berhubungan dengan
mengajukan alternative pemecahan, perundingan atau pembicaraan mengenai masalah yang dihadapi, mengemukakan berbagai bukti teknis
untuk menopang pemecahan masalah tertentu dan mengakhiri perundingan dengan membentuk beberapa perjanjian atau saling pengertian yang
memuaskan bagi semua pihak.”
“Kerjasama dalam masyarakat internasional merupakan suatu keharusan sebagai akibat terdapatnya hubungan interdependensi dan bertambah
kompleksnya kehidupan manusia dalam masyarakat internasional, kerjasama internasional terjadi karena adanya Nation Understanding dimana mempunyai
tujuan dan arah yang sama, keinginan yang didukung oleh kondisi internasional
18
K. J. Holsti, Politik Internasional Suatu Pengantar Analisis Terjemahan Wawan Juanda, Binacipta, Bandung,1992, hal. 22.
yang saling membutuhkan. Kerjasama itu didasarioleh kepentingan bersama diantara Negara-negara namun kepentingan itu tidak identik”.
19
G. Metode Penelitian