baru untuk berkembang, sehingga investor cenderung memilih untuk mendirikan perusahaan diluar wilayah DKI Jakarta.
51
Sektor-sektor lain yang memberikan kontribusi di atas 9 persen adalah sektor jasa-jasa, sektor kontruksi, dan sektor pengangkutan dan komunikasi.
Dalam kurun waktu 2005-2009 rata-rata kontribusi sektor-sektor tersebut adalah sebesar 12,71 persen dari sektor jasa-jasa, 11,12 persen dari sektor konstruksi, dan
9,10 persen dari sektor pengangkutan dan komunikasi.
4.3.3. Struktur Ekonomi Menurut Komponen Pengeluaran
Tinjauan struktur PDRB menurut pengeluaran menunjukkan alokasi penggunaan PDRB yang tercipta di suatu daerah pada satu kurun waktu tertentu.
Tabel 4.4. Distribusi Persentase PDRB menurut Pengeluaran 2005-2009 Jenis Pengeluaran
2005 2006
2007 2008
2009
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
51,95 52,66
54,63 54,35
55,37 Pengeluaran Konsumsi Lembaga
Swadaya Nirlaba 0,98
1,00 1,21
1,28 1,48
Pengeluaran konsumsi
Pemerintah 5,36
5,28 6,19
7,07 8,19
Pembentukan Modal
Tetap Domestik Bruto
36,90 35,74
37,49 35,79
34,80 Perubahan Stok
-4,86 -4,26
-2,48 2,20
1,29 Ekspor Barang dan Jasa
62,08 57,95
55,93 54,33
53,79 Dikurangi Impor Barang dan Jasa
52,41 48,37
52,96 55,03
54,92 PDRB
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS: Regional Income of DKI Jakarta. 2005-2009.BPS. hal 17 Selama tahun 2005 hingga 2009, rata-rata sekitar 53,79 persen dari PDRB Jakarta
Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto
51
BPS,Pendapatan Regional DKI Jakarta:Regional income of DKI Jakarta 2005- 2009,Jakarta:BPS,2010, h. 15.
PMTB masih menjadi faktor utama penggerak perekonomian DKI Jakarta setiap tahunnya digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga, sementara yang
digunakan untuk pembentukan modal tetap bruto dan konsumsi pemerintah sekitar 36,14 persen dan 6,42 persen.
4.3.4. Perkembangan PDRB Per Kapita
PDRB per kapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. PDRB per
kapita didapat dengan membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun diwilayah tersebut.
PDRB per kapita DKI Jakarta atas harga berlaku pada tahun 2006-2010 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 mencapai 89,73 juta rupiah,
mengalami peningkatan jika dibanding tahun 2009, yaitu sebesar 79,84 juta rupiah. Begitu juga nilai PDRB per kapita atas harga konstan dimana dalam kurun
waktu 2006-2010 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 mencapai nilai 41,18 juta rupiah, mengalami peningkatan jika dibanding dengan tahun 2009,
yaitu sebesar 39,14 juta rupiah.
Tabel 4.5. PDRB Per Kapita Provinsi DKI Jakarta 2006-2010 Tahun
Harga Berlaku Ribu rupiah
Harga Konstan Ribu rupiah
2006 55.879,1
34.837,5 2007
61.335,6 36.054,4
2008 72.317,6
37.782,5 2009
79.842,6 39.143,8
2010 89.735,4
41.181,6
Sumber: Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia 2011.BPS. Hal 563-564
4.3.5. InflasiDeflasi