2.5 Indeks Williamson
Ukuran ketimpangan pembangunan yang mula-mula ditemukan adalah Indeks Williamson. Secara Ilmu Statistik, indeks ini sebenarnya adalah coefficient
of variatition yang lazim digunakan untuk mengukur suatu perbedaan. Istilah
Indeks Williamson muncul sebagai penghargaan kepada Jeffrey G. Williamson yang mula-mula mengunakan teknik ini untuk mengukur ketimpangan
pembangunan antar wilayah dalam studinya pada tahun 1966. Jaffrey G. Williamson dalam studinya ingin menguji kebenaran hipotesis
Neo-klasik yang berpendapat bahwa pada permulaan pembangunan suatu negara, ketimpangan pembangunan antar wilayah cenderung meningkat. Proses ini akan
terjadi sampai ketimpangan mencapai titik puncak. Setelah itu, jika proses pembangunan berlanjut, maka secara berangsur-angsur ketimpangan akan
menurun. Dengan kata lain, Williamson ingin menguji kurva ketimpangan pembangunan antar wilayah di negara berkembang adalah berbentuk U-terbalik.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Hipotesis Neo-klasik yang diformulasika secara teoritis ternyata terbukti benar secara empirik. Hal ini
menunjukkan bahwa proses pembangunan suatu negara tidak secara otomatis dapat menurunkan ketimpangan pembangunan antar wilayah, tetapi pada tahap
permulaan justru terjadi hal yang sebaliknya.
38
Berbeda dengan koefisien gini yang lazim digunakan dalam mengukur distribusi pendapatan, Indeks Williamson mengunakan Produk Domestik
Regional Bruto PDRB per kapita sebagai data dasar. Alasanya karena yang dibandingkan adalah tingkat pembangunan antar wilayah dan bukan tingkat
38
Sjafrizal, op cit., h.104-108.
kemakmuran antar kelompok. Walaupun indeks ini mempunyai beberapa kelemahan, yaitu antara lain sensitif terhadap definisi wilayah yang digunakan
dalam perhitungan, namun demikian indeks ini cukup lazim digunakan dalam mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah.
39
2.6 Otonomi Daerah dan Desentralisasi