7
Gambar 5. Mekanisme pembersihan oleh surfaktan Hargreaves, 2003.
2.2 Metil Ester
Metil ester merupakan salah satu bahan oleokimia dasar, turunan dari minyak atau lemak selain asam lemak yang dihasilkan melalui reaksi kimia esterifikasi ataupun transesterifikasi Lynn,
2005. Esterifikasi adalah reaksi asam lemak dengan alkohol menggunakan katalis asam menghasilkan ester. Katalis yang biasa digunakan adalah asam sulfat. Persamaan reaksinya seperti
yang terlihat pada Gambar 6.
Asam
RCOOH + R’OH RCOOR’ + H
2
O
Asam Alkohol
Katalis Ester
Air
Gambar 6. Reaksi esterifikasi asam lemak Lynn, 2005 Adapun bahan baku yang dipakai untuk pembuatan MES ini adalah olein minyak sawit
menggunakan proses transesterifikasi. Transesterifikasi berfungsi untuk menggantikan gugus alkohol pada gliserol dengan senyawa alkohol sederhana seperti metanol atau etanol. Pada reaksi
transesterifikasi, terjadi pemindahan alkohol dari suatu ester menjadi alkohol lain dalam proses yang sama melalui hidrolisis. Umumnya metil ester diproduksi melalui proses transesterifikasi
menggunakan metanol atau biasa disebut metanolisis. Diantara alkohol yang mungkin digunakan, penggunaan methanol lebih disukai karena berharga lebih murah Meher et al., 2004. Menurut
Sontag 1982, proses metanolisis hidrolisis menggunakan metanol terhadap minyak atau lemak akan menghasilkan metil ester dan gliserol melalui pemecahan molekul trigliserida. Persamaan
transesterifikasi antara minyak dengan metanol secara umum disajikan pada Gambar 7.
8
Gambar 7. Reaksi transesterifikasi antara lemak atau minyak dengan metanol Hui, 1996. Menurut Meher et al. 2004, proses transensterifikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor
tergantung kondisi reaksinya. Variabel yang mempengaruhi proses transesterifikasi adalah rasio alkohol terhadap jumlah asam lemak, jenis dan konsentrasi katalis, suhu dan kecepatan pengadukan.
Menurut Noureddini dan Zhu 1997, reaksi transesterifikasi menggunakan katalis asam fosfat mengakibatkan reaksi bersifat reversible dua arah, dimana proses pembentukan turunan minyak
metil ester dan asam lemak bebas serta pembentukan trigliserida berlangsung secara bersamaan sampai pada titik kesetimbangan. Selain asam fosfat, menurut Hui 1996, katalis yang dapat
digunakan dalam proses transesterifikasi adalah NaOCH
3
, KOH dan NaOH. Menurut Boocock et al. 1998, basa mengkatalisis metanolisis minyak nabati lebih lambat dari pada butanolisis karena dua
fase cair berada pada awal reaksi pembentukan.
2.3 Metil Ester Sulfonat MES