17
penyimpanan.  Menurut  Claesson  et  al.,  2001,  emulsi  adalah  dispersi  suatu  larutan  dalam larutan  lainnya,  pada  umumnya  adalah  water-in-oil  wo  atau  oil-in  water  ow.  Kestabilan
suatu emulsi dipengaruhi oleh tegangan permukaan antar kedua fasa, sifat zat yang teradsoprsi pada lapisan antar muka, besar muatan listrik partikel, ukuran partikel, volume fasa terdispersi,
viskositas  medium  pendispersi,  perbedaan  densitas  kedua  fasa  serta  kondisi  penyimpanan Bennet, 1947; Rieger dan Rhein, 1995.
Hasil  analisis  ragam  MESA  off  grade  pada  konsentrasi  NaOH  yang  berbeda  tidak berpengaruh  nyata  pada  stabilitas  emulsi  dengan  tingkat  kepercayaan  95.  Didapatkan  hasil
stabilitas  emulsi  rata-rata  pada  umumnya  memiliki  tingkat  stabilitas  yang  cukup  tinggi,  yaitu diatas 95. Berdasarkan uji bobot jenis, kondisi ini diduga akibat bahan-bahan yang digunakan
memiliki  perbedaan  bobot  jenis  yang  kecil,  sehingga  laju  pengendapan  semakin  rendah  dan kestabilan  emulsi  semakin  tinggi.  Histogram  pengaruh  konsentrasi  NaOH  terhadap  stbailitas
emulsi MES off grade dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Histogram pengaruh konsentrasi NaOH terhadap stabilitas emulsi MES off grade Stabilitas emulsi agen pembersih cenderung meningkat hingga konsentrasi NaOH 45,
selanjutnya  dengan  peningkatan  konsentrasi  NaOH  diatas  45  akan  menurunkan  stabilitas emulsi agen pembersih Gambar 14. Peningkatan kestabilan yang sesuai dengan peningkatan
konsentrasi NaOH ini diduga diakibatkan oleh terikatnya ion Na pada gugus sulfonat, sehingga MES  off  grade  cenderung  memiliki  ukuran  molekul  yang  lebih  besar.  Pola  kecenderungan
viskositas dan densitas memiliki kesamaan dengan pola kecenderungan stabilitas emulsi yang didapatkan. Hal ini sesuai dengan Waistra 1996 yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi stabilitas emulsi antara lain viskositas, perbedaan densitas antar fasa, lama dan suhu penyimpanan.
4.2.2 Tegangan Permukaan
Tegangan  permukaan  air  merupakan  gaya  yang  terjadi  di  antara  molekul  cairan Hargreaves,  2003.  Pengukuran  tegangan  permukaan  air  dilakukan  dengan  menggunakan
tensiometer.  Tegangan  permukaan  air  terjadi  karena  gaya  kohesi  antar  molekul  udara  yang berada  di  permukaan.  Molekul  ini  tidak  memiliki  molekul  lain  di  atasnya  sehingga  molekul
tersebut saling melekat lebih kuat dengan molekul yang ada di sekitarnya. Tegangan permukaan air akan menurun dengan adanya penambahan surfaktan.
25 50
75 100
40 45
50 55
S ta
bil it
a s
E m
uls i
Konsentrasi NaOH
18
Hasil  analisis  ragam  dengan  tingkat  kepercayaan  95,  MESA  off  grade  pada konsentrasi  NaOH  yang  berbeda  tidak  berpengaruh  nyata  pada  hasil  tegangan  permukaan.
Histogram  hasil  pengaruh  konsentrasi  NaOH  terhadap  tegangan  permukaan  MES  off  grade dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Histogram pengaruh konsentrasi NaOH terhadap tegangan permukaan dengan penambahan MES off grade
Tegangan permukaan air dengan penambahan surfaktan yang dihasilkan memiliki nilai rata-rata berkisar antara 34 - 35,5 dynescm Gambar 15. Tegangan permukaan air mengalami
penurunan  dari  tegangan  permukaan  air  sebelumnya  tanpa  penambahan  surfaktan,  yaitu sebesar  58  dynescm.  Tegangan  permukaan  air  dengan  penambahan  agen  pembersih  yang
dihasilkan  cenderung  menurun  hingga  konsentrasi  NaOH  45  dan  mengalami  peningkatan pada konsentrasi selanjutnya. Menurut Sibuea 2008, tegangan permukaan air dapat menurun
dikarenakan  molekul  surfaktan  terorientasi  dan  teradsorpsi  pada  permukaan  larutan  dengan gugus hidrofobik menghadap udara. Gaya kohesi cairan yang tinggi menyebabkan gaya kohesi
hidrokarbon  lebih  rendah  dari  tegangan  air,  sehingga  tegangan  permukaan  turun.  Pola kecenderungan ini juga dapat memberikan kesimpulan bahwa pada penambahan NaOH dengan
konsentrasi  lebih  dari  45  menyebabkan  proses  netralisasi  tidak  sempurna  karena  terlalu pekatnya konsentrasi sehingga merusak MESA off grade.
Stabilitas  emulsi  agen  pembersih  memiliki  kecenderungan  menaik  hingga  konsentrasi NaOH 45 Gambar 14. Hal ini berlawanan dengan pola kecenderungan tegangan permukaan
yang  menurun  hingga  konsentrasi  NaOH  45  Gambar  15.  Hasil  penelitian  Arbianti  et  al. 2008,  membuktikan  bahwa  semakin  tinggi  kemampuan  menurunkan  tegangan  permukaan,
maka  semakin  tinggi  pula  stabilitas  emulsi.  Sedangkan  semakin  tinggi  konsentrasi  surfaktan, maka semakin rendah tegangan permukaan air.
4.2.3 Daya Pembusaan