14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
MESA off grade merupakan hasil samping dari proses sulfonasi MES yang memiliki nilai IFT lebih besar dari 10
-4
, sehingga tidak dapat digunakan untuk proses Enhanced Oil Recovery EOR. MESA off grade berwarna hitam gelap dengan pH yang sangat asam dan memiliki
kekentalan yang rendah. Menurut Hidayat 2011, umumnya nilai pH MESA lebih kecil dari 1 dan cenderung mengalami degradasi selama penyimpanan sampai dilakukan proses netralisasi. Selain
itu, lamanya waktu reaksi sulfonasi juga mempengaruhi penurunan nilai pH. Agar MESA off grade dapat dimanfaatkan sebagai agen pembersih, perlu dilakukan proses netralisasi dengan
menggunakan larutan NaOH. Warna hitam pada MESA off grade disebabkan adanya reaksi gas SO
3
dengan ikatan rangkap metil ester. Metil ester yang mengandung asam lemak tidak jenuh menghasilkan produk berwarna
hitam karena terbentuknya senyawa polisulfonat yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi Hidayat, 2011. Warna hitam pada MESA off grade membatasi aplikasinya sebagai agen pembersih
peralatan rumah tangga. Oleh karena itu, MESA off grade dimanfaatkan untuk membersihkan pipa penyalur kotoran berminyak pada industri. Pengaruh konsentasi NaOH terhadap surfaktan Metil
Ester Sulfonat Acid MESA off grade sebagai agen pembersih untuk aplikasi pada industri pengolahan minyak diukur dengan mengukur sifat fisiko kimia viskositas dan densitas, dan kinerja
MES off grade yang dihasilkan stabilitas emulsi, tegangan permukaan, daya pembusaan, stabilitas pembusaan, dan daya deterjensi.
4.1 Pengukuran Sifat Fisiko Kimia yang Dihasilkan MESA Off Grade
4.1.1 Viskositas
Viskositas merupakan salah satu sifat fluida yang dipengaruhi oleh ukuran dan gaya antar molekul. Viskositas menunjukkan tingkat kekentalan suatu fluida. Semakin tinggi nilai
viskositas maka semakin tinggi pula tingkat kekentalan suatu fluida, yang mengindikasikan berubahnya struktur dan ikatan antar molekul. Menurut Holemberg et al. 2002, kenaikan
viskositas disebabkan karena meningkatnya konsentrasi partikel, demikian pula sifat alir bahan tergantung pada viskositas dan densitas cairan. Menurut Suryani et al. 2000, nilai rigiditas
misel, diameter dan distribusi ukuran misel mempengaruhi nilai viskositas yang didapat. Proses netralisasi dengan NaOH menyebabkan terikatnya gugus Na pada gugus
sulfonat, sehingga MES off grade cenderung memiliki ukuran molekul yang lebih besar. Hal ini menyebabkan viskositas MES off grade yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan
MESA off grade. Pada Gambar 12 disajikan pengaruh konsentrasi larutan NaOH terhadap viskositas MESA off grade.
Pengujian analisis ragam pada tingkat kepercayaan 95 menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap viskositas agen pembersih.
Larutan NaOH memiliki viskositas larutan yang rendah, sehingga penambahan larutan NaOH tidak memberikan peningkatan viskositas pada agen pembersih yang dihasilkan. Hal ini
didukung dengan hasil penelitian Suryani et al. 2000, yang menyatakan bahwa variasi konsentrasi NaOH hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap nilai viskositas. Histogram
hasil vikositas MES off grade ditunjukkan pada Gambar 12.
15
Gambar 12. Histogram pengaruh konsentrasi NaOH terhadap viskositas MES off grade Rata-rata nilai viskositas MESA pada konsentrasi NaOH 40, 45, 50, dan 55
berkiasar antara 23-27 cp Gambar 12. Hasil histogram dapat dilihat bahwa terdapat pola kecenderungan meningkat sampai konsentrasi NaOH 45 lalu menurun pada konsentrasi
selanjutnya. Viskositas juga berperan untuk meningkatkan stabilitas emulsi karena dapat menghambat proses bersatunya misel-misel Woolat, 1985.Viskositas sebagai salah satu atribut
mutu agen pembersih diukur karena kebanyakan konsumen masih mengaggap dalam volume yang sama, produk dengan viskositas tinggi memmiliki komponen aktif yang lebih banyak.
4.1.2 Densitas