Daya Deterjensi Menggunakan Media Kain Daya Deterjensi Menggunakan Media Pipa

21

4.2.5 Daya Deterjensi

Deterjensi adalah proses pembersihan permukaan padat dari benda asing yang tidak diinginkan dengan menggunakan cairan pencuci atau perendam berupa larutan surfaktan Lynn, 2005. Daya deterjensi ditentukan dengan mengukur padatan terlarut yang terdapat pada cairan hasil cucian. Hui 1996 menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi deterjensi antara lain adalah konsentrasi dan struktur surfaktan, tingkat kesadahan dan adanya builder, serta kotoran alami. Faktor penting lainnya adalah suhu mencuci; jangka waktu proses mencuci; reaksi mekanik; jumlah relatif kotoran, substrat; serta kondisi bilasan, selain itu adanya ion kalsium dan magnesium, mempunyai pengaruh terhadap pencucian karena dapat menurunkan deterjensi. Pada penelitian ini, pengukuran daya deterjensi dilakukan dengan menggunakan dua media pencucian, yaitu media kain dan pipa.

4.2.5.1 Daya Deterjensi Menggunakan Media Kain

Pada pengukuran daya deterjensi ini digunakan kain putih sebagai media dengan ukuran kain sebesar 5 x 5 cm Lampiran 4. Kain yang digunakan diberikan zat pengotor berupa oli dengan konsentrasi 0,1 ml Gambar 18. Hasil analisis ragam dengan tingkat kepercayaan 95, menunjukkan daya pembusaan MES off grade pada konsentrasi NaOH yang berbeda tidak menunjukkan pengaruh nyata pada daya deterjensi dengan menggunakan media kain Lampiran 6. Histogram pengaruh konsentrasi NaOH terhadap daya deterjensi dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Histogram pengaruh konsentrasi NaOH terhadap daya deterjensi menggunakan media kain dengan pengukuran absorbansi Hasil pengamatan menunjukkan pola kecenderungan meningkatnya daya deterjensi sampai konsentrasi NaOH 45, lalu menurun pada konsentrasi selanjutnya Gambar 19. Pola kecenderungan hasil penelitian yang sama seperti pada parameter lain selain tegangan permukaan, membuktikan bahwa konsentrasi MES off grade yang dihasilkan dengan konsentrasi NaOH 45 memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi NaOH lain. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 40 45 50 55 Ab so rbans i K a in Konsentrasi NaOH 22 Gambar 18. Kain yang diberikan pengotor

4.2.5.2 Daya Deterjensi Menggunakan Media Pipa

Daya deterjensi dengan menggunakan media pipa diukur dengan dua cara, yaitu dengan pengukuran berdasarkan absorbsi atau kekeruhan dan dengan pengukuran bobot kotoran yang diluruhkan agen pembersih pada pipa PVC Lampiran 5. Daya deterjensi dengan pengukuran absorbsi yang dihasilkan memiliki metode perlakuan yang sama seperti metode daya deterjensi dengan media kain. Hasil analisis ragam dengan tingkat kepercayaan 95 Lampiran 6, menunjukkan MESA off grade pada konsentrasi NaOH yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap daya deterjensi agen pembersih menggunakan media pipa berdasarkan pengukuran daya absorbansi. Histogram hasil daya deterjensi menggunakan media pipa dengan pengukuran absorbansi dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20. Histogram pengaruh konsentrasi NaOH terhadap daya deterjensi menggunakan media pipa dengan pengukuran absorbansi Daya deterjensi yang dihasilkan oleh agen pembersih dengan media pipa memiliki pola kecenderungan yang sama seperti pola daya deterjensi dengan media kain, yaitu meningkat sampai konsentrasi NaOH 45 dan menurun pada konsentrasi selanjutnya Gambar 20. 10 20 30 40 50 60 70 40 45 50 55 Ab so rbans i Pipa Konsentrasi NaOH 23 Pengukuran dengan cara menimbang bobot kotoran, yang dilakukan dengan cara menimbang pipa PVC yang sudah diberikan zat pengotor berupa oli sebanyak 0,5 ml. Hasil didapatkan dari selisih bobot pipa PVC yang sudah diberikan pengotor dengan pipa PVC yang telah dicuci. Hasil analisis ragam dengan tingkat kepercayaan 95 Lampiran 6, menunjukkan daya deterjensi MESA off grade pada konsentrasi NaOH yang berbeda berpengaruh nyata pada stabilitas busa. Pada uji lanjut Duncan, MESA off grade dengan konsentrasi NaOH 40 berbeda nyata dengan MESA off grade berkonsentrasi NaOH 40 dan 55, sedangkan MESA off grade dengan konsentrasi 50 tidak memiliki hasil yang berbeda nyata dengan MESA off grade dengan NaOH berkonsentrasi lainya. Histogram hasil daya deterjensi pada media pipa PVC dengan mengukur banyaknya kotoran yang dihilangkan pada pipa ditunjukkan pada Gambar 21 Gambar 21. Histogram daya deterjensi menggunakan media pipa dengan pengukuran perubahan bobot Pola kecenderungan pada hasil daya deterjensi menggunakan media pipa dengan pengukuran perubahan bobot Gambar 21 memiliki pola yang sama seperti pada hasil daya deterjensi menggunakan media kain dan pipa dengan mengukur absorbansi. Kecenderungan meningkat pada konsentrasi NaOH 45 dan menurun pada konsentrasi selanjutnya. Hasil daya deterjensi menggunakan media pipa dengan mengukur bobot kotoran menunjukkan bahwa MESA off grade yang dinetralisasi dengan konsentrasi NaOH 45 memiliki daya deterjensi terbaik dibandingkan dengan MES off grade lainnya.

4.3 Penentuan Perlakuan Terbaik