organik lainnya. Untuk hasil terbaik, wadah ini harus disimpan dalam lemari es pada suhu sekitar 3-7
C. Parfum
ini sangat populer di budaya dunia, begitu banyak sehingga penggunaannya dan aplikasi yang terus berkembang. Penciuman adalah salah
satu yang paling kuat dan persuasif dari indra manusia, jadi wajar bahwa parfum
akan menarik perhatian kita dalam banyak bidang kehidupan sehari- hari.
Menurut Duff 2009, parfum adalah sebuah campuran kimia kompleks dari minyak atsiri, senyawa aroma, fixatives dan pelarut. Terdapat
beberapa kategori berdasarkan pada komposisi kimia dan rasio pelarut minyak wangi, antara lain :
1. Ekstrak parfum 20-40 persen senyawa aromatik 2. Eau de parfum 10-30 persen senyawa aromatik
3. Eau de toilette 5-20 persen senyawa aromatik 4. Eau de cologne 2-3 persen senyawa aromatik
Semakin banyak senyawa aromatik yang digunakan semakin lama baunya akan bertahan. Parfum terdiri dari puluhan bahan sehingga dapat
menjadi sulit untuk menggambarkan efek keseluruhan sebagai satu bau. Namun, dimungkinkan untuk mengidentifikasi aroma memberikan
kontribusi yang berbeda, serupa dengan orang yang mengetahui anggur bisa merasakan berbagai rasa dari komposisi.
Parfum aroma umumnya dikategorikan oleh keluarga olfactive seperti
bunga Cukup jelas, Chypre digunakan untuk menggambarkan aroma seperti aprikot, Fougre berkayu atau aroma herbal, kulit madu,
tembakau, atau kayu aroma tar, kayu seperti cendana, cedar atau nilam, ambers
vanili atau aroma binatang dan jeruk aroma menyegarkan.
2.4. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Chaerunnisa 2007 meneliti tentang kelayakan usaha penggilingan gabah di desa Cikarawang, Bogor. Analisis kelayakan usaha ini mencakup
lima aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan operasional serta aspek finansial. Selain itu dilakukan
analisis sensitivitas untuk usaha ini, yaitu perubahan harga input operasional
10 persen, dan penurunan volume penjualan 10 persen, dimana hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sampai seberapa besar pengaruh
peningkatan dan penurunan tersebut terhadap kriteria-kriteria finansial. Selain untuk menganalisis kelayakan usaha penggilingan gabah,
penelitian ini juga bertujuan untuk merekomendasikan langkah-langkah implementasi pendirian usaha penggilingan gabah dengan pendekatan
kolaboratif. Tahapan yang dilakukan dalam pendekatan kolaboratif yaitu dengan sosialisasi metode Participatory Rural Apprasial PRA yang
termasuk ke dalam Participatory Action Research PAR dan identifikasi potensi ekonomi desa. Tahap selanjutnya pemilihan kelompok tani, tahap
ketiga membuat kesepakatan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan antara tim peneliti dengan anggota kelompok tani. Tahap keempat
menggunakan teknik-teknik Focus Group Discussion FGD, dan tahap kelima merupakan tahap perumusan masalah.
Hasil dari aspek pasar dan pemasaran menunjukkan bahwa di Desa Cikarawang masih terdapat peluang yang sangat besar untuk mendirikan
penggilingan gabah, peluang tersebut 400–800 ton gabah kering giling. Aspek teknis dan teknologis dijelaskan bahwa rencana investasi, letak, tata
letak, kapasitas produksi ekonomi, rencana produksi telah dibuat dan tinggal dilaksanakan. Dari segi aspek manajemen operasional dan dampak usaha,
bahwa dampak yang terjadi akan lebih cenderung kepada banyaknya manfaat yang akan diperoleh masyarakat. Analisis kelayakan finansial
menghasilkan nilai kriteria investasi cukup besar, dimana NPV bernilai Rp. 254.889.000,00, IRR 40,8 persen, Net BC atau PI adalah 8,45 dan PBP
adalah 0,8 tahun. Semua analisis kelayakan menunjukkan bahwa penggilingan gabah di Desa Cikarawang yang akan dikelola oleh Kelompok
Tani Hurip layak untuk didirikan. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan skenario kenaikan dan
penurunan harga input operasional dan volume penjualan 10 persen menghasilkan nilai NPV Rp. 213.709.000,00, IRR 40,4 persen, nilai Net
BC adalah 7,23 dan PBP 1 tahun, maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini tidak sensitif terhadap perubahan-perubahan yang terdapat dalam skenario.
Hendra 2002 meneliti mengenai analisis kelayakan usaha pengolahan limbah kayu menjadi briket arang pada PT Wasta Guna Lestari. Analisis
kelayakan ini mencakup lima aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan produksi, aspek manajemen dan aspek keuangan. Selain itu
dilakukan analisis sensitivitas dari usaha ini, yaitu terhadap perubahan produksi, harga jual dan tingkat suku bunga. Analisis aspek pasar
menunjukkan adanya peluang pasar pembuatan briket arang, akibat semakin langka dan mahalnya minyak tanah. Hasil analisis berdasarkan aspek teknis
dan produksi menunjukkan bahwa lokasi proyek memenuhi syarat teknis dan non-teknis. Dekatnya bahan baku utama untuk usaha ini, sikap
masyarakat yang mendukung keberadaan PT XIP yang sudah lama berdiri memenuhi kriteria untuk usaha pembuatan briket arang kayu.
Hasil analisis pada aspek manajemen dapat disimpulkan, bahwa manajemen yang ada sekarang perlu diperbaiki pada peningkatan skala
usaha yang direncanakan, maka memiliki risiko kegagalan akan tinggi. Berdasarkan hasil analisis aspek keuangan, usaha pembuatan briket arang di
PT WGL layak untuk dilaksanakan. Nilai NPV, PI, IRR dan PBP yang memenuhi kriteria kelayakan investasi, dimana NPV proyek bernilai positif,
IRR lebih besar dari tingkat diskonto, PI lebih besar dari satu dan PBP lebih cepat dari yang ditetapkan perusahaan. Hasil analisis sensitivitas pada skala
usaha 20.000–30.000 kg menunjukkan penurunan produksi 1 persen menyebabkan usaha tidak layak pada tingkat suku bunga deposito 13 persen,
karena ada kriteria investasi yang tidak terpenuhi, yaitu IRR kurang dari 13 persen dan jika terjadi perubahan suku bunga menjadi 15 persen, maka
usaha ini menjadi tidak layak.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Perkembangan zaman yang menuntut setiap individu baik dari segi kemampuan maupun penampilan. Boss Parfum yang bergerak di bidang isi
ulang minyak wangi didirikan untuk mengambil peluang yang ada dan untuk memenuhi permintaan akan minyak wangi yang murah dan bermutu. Akan
tetapi dalam pendirian usaha isi ulang minyak wangi ini belum dilakukan analisis terhadap kelayakan dari setiap aspek dalam usahanya. Studi
Kelayakan Bisnis membahas mengenai kelayakan dari berbagai segi kelayakan bisnis seperti aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologis, aspek manajemen dan operasional, maupun aspek finansial. Selain itu, studi kelayakan bisnis memberikan masukan mengenai target atau
pencapaian yang harus diraih untuk mempertahankan kelangsungan usaha yang didirikan agar tetap berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu faktor yang dapat mengancam kelangsungan usaha yang didirikan adalah persaingan yang ketat. Seiring dengan berjalannya waktu,
usaha isi ulang minyak wangi telah menjamur di berbagai daerah di Bogor. Hal tersebut dapat menyebabkan persaingan yang harus dihadapi oleh Boss
Parfum agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.
Menyadari hal tersebut di atas, maka timbul keinginan dari pemilik Boss Parfum untuk membuat atau melakukan sebuah studi kelayakan bisnis
pada usaha isi ulang minyak wangi yang dijalankannya. Harapan dibuatnya sebuah analisis tentang kelayakan yang dilakukan pada pendirian usaha isi
ulang minyak wangi adalah agar dapat menimbulkan rasa optimis dan rencana-rencana pengembangan, serta strategi yang akan atau harus
dilakukan untuk memajukan usaha isi ulang minyak wangi di masa mendatang dan bermanfaat sebagai pedoman bagi perusahaan untuk
menyusun dan memperbaiki usahanya ke depan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terciptanya usaha untuk memenuhi