berdasarkan pada nilai dari perkiraan-perkiraan yang dapat terjadi pada masa mendatang Sutojo, 1983.
2.2. Usaha Kecil Menengah UKM
Pembahasan usaha kecil menengah dibatasi dengan mengelompokkan jenis usaha menjadi dua yaitu usaha industri dan usaha perdagangan.
Pengertian tentang usaha kecil menengah UKM di suatu negara tidak selalu sama, tergantung konsep yang digunakan oleh negara tersebut.
Definisi usaha kecil ternyata sangat bervariasi, di suatu negara berlainan dengan negara lainnya.
Mengacu pada Undang-undang Nomor 9 tahun 1995, kriteria usaha kecil dilihat dari segi keuangan dan modal yang dimilikinya adalah:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan
b. Memiliki hasil penjualan paling banyak 1 milyar per tahun. Sedangkan untuk kriteria usaha menengah yaitu:
a. Untuk sektor Industri, memiliki total aset paling banyak Rp. 5 milyar, dan
b. Untuk sektor non-industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 3 milyar. Definisi UKM dalam Kepmenperindag adalah suatu usaha dengan
nilai investasi maksimal Rp. 5 milyar termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Sedangkan BPS mengenai jenis UKM berdasarkan jumlah tenaga
kerja yaitu: a. Kerajinan rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja dibawah 3 orang
termasuk tenaga yang tidak dibayar, b. Usaha kecil, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 5 – 9 orang,
c. Usaha menengah, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 20 – 99 orang. Bank Indonesia mengacu pada definisi yang sesuai dengan Undang-
undang Nomor 9 tahun 1995 karena kriteria UKM dalam peraturan Bank Indonesia yang berkaitan dengan pemberian kredit usaha kecil PBI No.
32PBI2001 merujuk pada Undang-undang tersebut.
2.3. Minyak Wangi Parfum
Menurut Romaro 2009, Parfum adalah senyawa kimia dari minyak wangi, aroma blends, fixatives, dan pelarut yang menghasilkan bau yang
menyenangkan atau menarik kepada siapa pun, apa pun, atau ruang apapun yang diterapkan, baik secara langsung atau melalui spray. Ini digunakan
terutama bagi wanita atau pria yang ingin menarik pasangan atau ingin berbau harum untuk acara sosial.
1. Konsentrasi atau komposisi parfum dimulai dengan dasar minyak parfum
, yang alami, hewan, atau sintetis bila disiram minyak ini turun dengan pelarut parfum yang membuat cahaya dan berlaku. Murni atau
tidak murni, minyak wangi letusan terdiri dari unsur-unsur yang dapat merusak kulit atau menimbulkan reaksi alergi, sehingga merapuhkan
menambahkan pelarut minyak dan membuat kurang kuat sehingga harus digunakan pelarut etanol.
2. Tanaman, adalah sumber tertua senyawa minyak wangi dalam parfum, bunga dan bunga-bunga bagian yang paling lazim digunakan dalam
parfum . Bagian tanaman lain termasuk daun dan ranting; akar, rhizomes,
umbi, benih, buah dan kayu. 3. Hewan, terdapat beberapa jenis, diantaranya :
a. Musk, yang berasal dari kantong kesturi dari Asian rusa kesturi; b. Civets, juga disebut Musk Civet dan senyawa lemak yang dikenal
sebagai Ambar adalah di antara yang paling lazim digunakan dalam parfum
. 4. Sintetik, diproduksi melalui sintesis organik dari beberapa senyawa
kimia. Calone, Linalool, Coumarin dan terpenes antara sumber sintetis yang digunakan untuk membuat minyak wangi. Ini dapat menciptakan
bau tidak wajar tidak ada di alam dan unsur-unsur yang sangat berharga yang digunakan untuk membuat parfum.
Senyawa aroma biasanya memburuk dan kehilangan kekuatan dan kohesi jika disimpan secara tidak tepat untuk jangka waktu yang lama. Oleh
karena itu, akan sangat baik untuk menutup rapat senyawa dalam wadah aluminium, dan menjauhkannya dari cahaya, panas, oksigen dan zat-zat
organik lainnya. Untuk hasil terbaik, wadah ini harus disimpan dalam lemari es pada suhu sekitar 3-7
C. Parfum
ini sangat populer di budaya dunia, begitu banyak sehingga penggunaannya dan aplikasi yang terus berkembang. Penciuman adalah salah
satu yang paling kuat dan persuasif dari indra manusia, jadi wajar bahwa parfum
akan menarik perhatian kita dalam banyak bidang kehidupan sehari- hari.
Menurut Duff 2009, parfum adalah sebuah campuran kimia kompleks dari minyak atsiri, senyawa aroma, fixatives dan pelarut. Terdapat
beberapa kategori berdasarkan pada komposisi kimia dan rasio pelarut minyak wangi, antara lain :
1. Ekstrak parfum 20-40 persen senyawa aromatik 2. Eau de parfum 10-30 persen senyawa aromatik
3. Eau de toilette 5-20 persen senyawa aromatik 4. Eau de cologne 2-3 persen senyawa aromatik
Semakin banyak senyawa aromatik yang digunakan semakin lama baunya akan bertahan. Parfum terdiri dari puluhan bahan sehingga dapat
menjadi sulit untuk menggambarkan efek keseluruhan sebagai satu bau. Namun, dimungkinkan untuk mengidentifikasi aroma memberikan
kontribusi yang berbeda, serupa dengan orang yang mengetahui anggur bisa merasakan berbagai rasa dari komposisi.
Parfum aroma umumnya dikategorikan oleh keluarga olfactive seperti
bunga Cukup jelas, Chypre digunakan untuk menggambarkan aroma seperti aprikot, Fougre berkayu atau aroma herbal, kulit madu,
tembakau, atau kayu aroma tar, kayu seperti cendana, cedar atau nilam, ambers
vanili atau aroma binatang dan jeruk aroma menyegarkan.
2.4. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan