dalam berwisata yang dapat membantu wisatawan memahami kawasan yang mereka kunjungi. Pengelolaan suatu kawasan ekowisata harus mengacu pada
keberlanjutan lingkungan sebagai bagian dari pertimbangan dan tanggung jawab ke arah kelestarian lingkungan di masa datang. Sustainable management
menekankan pengaturan tekanan fisik lingkungan terhadap kawasan, meliputi daya dukung kawasan terhadap jumlah dan perilaku pengunjung, misalnya
pembatasan jumlah pengunjung serta penetapan aturan-aturan yang harus dipatuhi selama melakukan kunjungan wisata Beeton 2000.
2.2.2. Pengembangan Ekowisata
Menurut Fandeli dan Mukhlison 2000, pengembangan ekowisata sebaiknya menyesuaikan dengan prinsip-prinsip ekowisata sebagai berikut :
a. prinsip konservasi, mengandung makna pengembangan ekowisata harus mampu memelihara, melindungi dan berkontribusi terhadap sumberdaya
alam. b. prinsip partisipasi, mengandung makna pengembangan ekowisata harus
didasarkan pada musyawarah dan persetujuan masyarakat setempat serta menghormati nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan yang dianut
oleh masyarakat setempat. c. prinsip ekonomi, mengandung makna pengembangan ekowisata harus
dapat memberikan manfaat pada masyarakat khususnya masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya
untuk memastikan bahwa daerah yang masih alami dapat digunakan untuk pelestarian dan kepentingan semua pihak.
d. prinsip edukasi, mengandung makna bahwa pengembangan ekowisata harus mengandung unsur pendidikan untuk mengubah sikap dan prilaku
seseorang agar memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan budaya.
e. prinsip wisata, mengandung makna bahwa pengembangan ekowisata harus mampu memberikan pengalaman dan kepuasan yang orisinil kepada
pengunjung serta memastikan usaha tersebut adalah berkelanjutan. Ekowisatawan menghendaki persyaratan kualitas dan keutuhan ekosistem
karenanya prinsip ekowisata harus dipenuhi dalam pengembangan ekowisata.
Gunawan et al. 2001 menyatakan diperlukan partipasi kelembagaan masyarakat dalam kegiatan wisata yang dapat diimplementasikan dalam bentuk :
1. terlibatnya masyarakat dalam sebuah kelembagaan, hal ini bertujuan agar keinginan masyarakat dapat ditampung dan disalurkan.
2. penguatan lembaga masyarakat yang merupakan sebuah mekanisme perencanaan dan proses pembuatan keputusan yang mengikutsertakan
masyarakat. Agar keberlangsungan bisnis wisata dapat berlangsung pada waktu yang cukup lama, maka diperlukan pengembangan metode kerja
yang diikuti dengan upaya untuk terus menerus mengembangkan kemampuan masyarakat.
2.2.3. Perencanaan Ekowisata