4.2.5. Sarana Komunikasi dan Fasilitas Umum
Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur mempunyai fasilitas antara lain kantor pos, warung telekomunikasi dan layanan internet,
media cetak koran dan majalah. Pada umumnya masyarakat Sangatta Utara sudah memiliki alat komunikasi pribadi yaitu telepon selular dan fasilitas internet.
Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota kabupaten merupakan kawasan pusat perkantoran swasta ataupun pemerintah . Fasilitas umum lainnya yang
terdapat di kota Sangatta seperti tempat peribadatan, rumah sakit umum daerah, klinik 24 jam, apotek, pusat perbelanjaan dan bank negeri maupun swasta yang
dilengkapi dengan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri ATM, hotel, sarana pendidikan dari mulai tingkat Taman Kanak-kanak TK sampai Perguruan
Tinggi.
4.3. Obyek Wisata di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
Zona Sangatta merupakan gerbang bagi pengunjung yang akan masuk ke Sangatta melalui jalur darat, dicirikan oleh dominasi objek wisata alam.
Sangatta berdasarkan letaknya sangat strategis sebagai wilayah utama zona wisata yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Keberadaan Kota Sangatta sebagai ibukota
kabupaten memiliki fasilitas penunjang yang jauh lebih baik dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Kutai Timur.
Daerah tujuan wisata yang termasuk dalam wilayah Zona Sangatta meliputi
Mentoko wisata penelitian orangutan, Pantai Tanjung Bara wisata pantai, Sangkimah, Teluk Lombok dan Teluk Kaba Gambar 6.
Gambar 6 Lokasi obyek wisata di Zona Sangatta Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009.
1. Mentoko
Sebuah pondok penelitian terdapat di kawasan ini. Pondok ini disebut Pondok Penelitian Mentoko, didirikan oleh Akira Suzuki, seorang ahli
biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini. Stasiun penelitian orangutan Prevab dan Mentoko berada di sebelah utara
TNK atau sebelah barat Kota Sangatta. Pencapaian lokasi Prevab harus ditempuh dengan ketinting perahu motor menyusuri Sungai Sangatta ke
arah hulu. Mentoko berada di sebelah utara Prevab, dicapai kurang lebih 1- 1,5 jam dari Prevab kearah hulu Sungai Sangatta. Berdasarkan data yang
tercatat di pos resort Prevab TNK, pengunjung yang datang ke pos Prevab sangat bervariasi, mulai dari kalangan peneliti, institusi pendidikan,
karyawan perusahaan yang berada di Bontang maupun Sangatta sampai wisatawan mancanegara. Keberadaan orangutan liar dari sub spesies Pongo
ZONA WISATA SANGATTA
1 2
4 5
3
Wisat a Penelit ian Orang Ut an M ent oko
31 48.30” U – 117 29 3.70” T
Wisat a Pant ai Tanjung Bara
33 22.43” U – 117 38 49.21” T
Wisat a Jembat an Sangkim ah
22 35.36” U – 117 28 19.42” T
Wisat a Teluk Lom bok
23 03.45” U – 117 33 45.01” T
Wisat a Teluk Kaba
18 33.01” U – 117 31 41.69” T
pygmaeus morio yang sering dijumpai di kawasan Prevab menjadi daya tarik
utama bagi para pengunjung, khususnya pengunjung mancanegara Sebagai pengunjung terbanyak. Pengunjung yang ingin ke pos Prevab dikelola
langsung oleh pihak TNK yang ada di Bontang atau di kantor seksi Sangatta. Secara profesional belum ada operator wisata yang mengelola sebuah paket
wisata ke daerah ini. Lagipula lokasi prevab bukan yang utama sebagao tempat tujuan wisata, karena di prevab merupakan stasiun penelitian. Dengan
adanya Orangutan liar dan kegiatan penelitian Orangutan secara bekala mengharuskan kawasan Prevab ini menjadi kawasan yang sangat terbatas
untuk bisa di kunjungi.
2. Pantai Tanjung Bara
Pantai Tanjung Bara merupakan obyek wisata pantai untuk kegiatan rekreasi terbatas yang dikelola oleh perusahaan tambang PT. KPC. Fasilitas
yang ada seperti tempat makan, perahuboat memang disediakan untuk para anggota yang merupakan karyawan PT. KPC. Pantai ini selain memiliki
pemandangan indah ke laut Makassar, daya tarik yang lain adalah hutan bakau. Letak Pantai Tanjung Bara sekitar 30 menit perjalanan dari kota
Sangatta ke arah utara. Saat ini masyarakat umum sering memanfaatkan untuk berwisata pantai. Pengunjung yang datang ke Pantai Tanjung Bara
diharuskan mematuhi aturan yang terdapat dalam standar operasional perusahaan salah satunya adalah dengan meninggalkan kartu pengenal diri di
pos masuk pengamanan kawasan. Pengunjung dapat menikmati wisata berperahu atau memancing.
3. Sangkimah
Pos wisata alam Sangkima berada di wilayah Seksi Pengelolaan TNK Wilayah I Sangatta. Kawasan ini terletak di km 38 jalan poros Bontang-
Sangatta dan cukup banyak dikunjungi wisatawan karena aksesibilitas yang mudah. Pengunjung dapat mencapai lokasi ini dengan transportasi darat dan
hanya memerlukan waktu sekitar 60 menit dari Bontang dan 30 menit dari Sangatta. Sarana wisata yang tersedia berupa jembatan kayu gantung yang
diberi nama Jembatan Sangkimah sepanjang lebih kurang 1 km menjorok
masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada pohon ulin besar yang diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun.
Berdasarkan wawancara dengan narasumber, pengunjung yang sering ke Wisata Alam sangkima WA Sangkimah adalah para mahasiswa dan
pelajar. Beberapa di antaranya adalah wisatawan mancanegara meskipun masih dalam jumlah yang sedikit. Lokasi ini sering digunakan oleh pelajar
atau mahasiswa sebagai laboratorium alam untuk melakukan praktek lapang berupa pengambilan data untuk pembuatan karya ilmiah. Selama ini para
pengunjung atau wisatawan yang datang ke pos wisata alam Sangkima datang sendiri dengan mengurus perijinan terlebih dahulu di kantor Balai
TNK di Bontang maupun di Kantor Seksi II di Sangatta.
4. Pantai Teluk Kaba
Kawasan pantai yang memiliki keindahan alam berupa pohon-pohon bakau, hutan berpadang rumput, dan hutan hujan. Namun kondisi jalan
menyulitkan bagi mereka yang ingin ke lokasi tersebut.Saat ini tidak ada fasilitas angkutan umum menuju lokasi. Selain itu kodisi jalan yang sangat
buruk baik bagi yang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Teluk Kaba masih termasuk kawasan Taman Nasional Kutai.
5. Pantai Teluk Lombok
Pantai Teluk Lombok merupakan salah satu lokasi wisata umum yang terletak kurang lebih 22 km dari kota Sangatta. Pantai Teluk Lombok secara
administrasi termasuk wiayah Desa Sangkimah. Pantai Teluk Lombok yang juga termasuk dalam kawasan TNK sampai saat ini berstatus wilayah pinjam
pakai oleh pihak Pertamina dan berada dalam tahap rencana rezonasi menjadi zona khusus.
Pantai Teluk Lombok saat ini telah berkembang menjadi kawasan wisata terbuka mass tourism yang berbasis wisata pantai. Pantai yang
terbentang sepanjang lebih kurang 4 km dengan topografi yang landai dan berpasir putih. ini sudah sejak lama menjadi daerah tujuan wisata, terutama
pada hari-hari libur dan akhir pekan.
Gambar 3 Wilayah administrasi dan kawasan DAS Kecamatan Sangatta Utara Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009
Lokasi Penelitian
Gambar 4 Citra Satelit Landsat TM 7, tutupan lahan di Sangatta Utara Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009.
Gambar 5 Kondisi kawasan mangrove di Pantai Tanjung Bara, Sangatta Sumber :
Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009
M angrove di Tanjung Bara
Hutan
Hutan r awa
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Potensi Penawaran Ekowisata
Potensi penawaran ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara terdiri dari dua unsur yaitu unsur daya tarik dan unsur penunjang. Daya tarik
merupakan bentukan atau aktivitas, fasilitas yang saling berkaitan dan dapat menarik minat pengunjung untuk melihat langsung ke tempat tertentu Marpaung
2002. Daya tarik kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara meliputi keindahan alam, kekhasan dan keunikan sumberdaya alam, keanekaragaman jenis satwa
mangrove, bentuk fisik kawasan, kebersihan dan kenyamanan kawasan, keamanan kawasan, kepekaan sumberdaya alam dan variasi kegiatan wisata. Unsur
penunjang ekowisata meliputi infrastruktur, fasilitas dan pelayanan, akomodasi, elemen institusi, masyarakat di sekitar kawasan dan kualitas lingkungan.
5.1.1. Daya Tarik
Kawasan mangrove di Pantai Tanjung Bara mempunyai klasifikasi tinggi dari unsur daya tarik. Keindahan alam, kekhasan dan keunikan mangrove,
kebersihan dan kenyamanan kawasan serta variasi kegiatan wisata memiliki nilai tertinggi Tabel 11 dan Lampiran 1.
Tabel 11 Penilaian unsur daya tarik sebagai potensi penawaran ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara
No Unsur Daya Tarik
Nilai
1 Keindahan alam
30 2
Kekhasan dan keunikan mangrove 30
3 Keaneragaman jenis satwa mangrove
24 4
Bentuk fisik kawasan 18
5 Kebersihan dan kenyamanan kawasan
30 6
Keamanan kawasan 24
7 Kepekaan sumberdaya alam
18 8
Variasi kegiatan wisata 30
Jumlah 204