Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Potensi daya tarik ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara tergolong dalam klasifikasi tinggi sehingga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obyek daya tarik ekowisata. Kebersihan dan kenyamanan kawasan, keindahan alam, kekhasan dan keunikan mangrove dan variasi kegiatan wisata memiliki nilai paling tinggi. Unsur penunjang ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara yang memiliki klasifikasi tinggi adalah infrastruktur, fasilitas dan layanan serta kualitas lingkungan. 2. Pengunjung Pantai Tanjung Bara saat ini berasal dari Sangatta dan sekitarnya sebagian besar terdiri dari pelajar, mahasiswa dan karyawan swasta perusahaan tambang dengan rata-rata frekuensi kunjungan 2-4 kali sebulan. Motivasi pengunjung yang datang ke Pantai Tanjung Bara adalah kawasan Pantai Tanjung Bara yang bersih dan nyaman. Kegiatan ekowisata mangrove yang paling banyak di harapkan oleh pengunjung adalah berjalan di atas jembatan kayu dan pengamatan satwa liar. Pengunjung mancanegara merupakan tamu perusahaan tambang yang mempunyai minat khusus terhadap satwa endemik, diving dan memancing. 3. Strategi pengembangan ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara adalah pengembangan produk ekowisata minat khusus mangrove, meningkatkan fasilitas dan sarana ekowisata mangrove, meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang kompeten dalam kegiatan ekowisata mangrove, membuat jejaring website ekowisata mangrove dan meningkatkankan koordinasi dengan pemda Kabupaten Kutai Timur dalam rangka pengawasan terhadap kelestarian dan kebersihan kawasan mangrove.

6.2. Saran

Melangkahlanjuti strategi pengembangan ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut . DAFTAR PUSTAKA Ayob MZ, Saman FM, Hussin Z, Jusoff K. 2009. Tourist’s Satisfaction on Kilim River Mangrove Forest Ecotourism Service. International Journal of Bussiness and Management 47 : 76-84. Bahar A. 2004. Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove untuk Pengembangan Ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Tesis. Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Timur. 2009. Masterplan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Kutai Timur : Bappeda. ________. 2009. Rencana Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pemekaran Kabupaten Kutai Timur Tahun 2009. Beeton S. 2000. Ecotourism : A Practical Guide for Rural Communities. Australia. Bengen DG. 2000. Tehnik Pengambilan Contoh dan Analisa Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Bismark. 1994. Studi Ekologi Makan Bekantan Nasalis larvatus Wurmb di Hutan Bakau Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur. Disertasi. Bogor : Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Boo E. 1990. Ecotourism The Potentials Fitfalls. Washington DC : WWF. Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta : Pradnya Paramita. Damanik J, Weber FH. 2006. Perencanaan Ekowisata : dari teori ke aplikasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Darmawan MA. 2002. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil secara Terpadu. Modul Pelatihan bagi Perencana dan Pengambilan Keputusan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Darsoprajitno HS. 2002. Ekologi Pariwisata : Tata Laksana Pengelolaan Obyek dan Daya Tarik Wisata. Bandung :Angkasa Bandung. Eriyanto SF 2007. Riset Kebijakan, Metode Penelitian untuk Pascasarjana. Bogor : IPB Press. Fandeli C, Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Fennel DA. 1999. Ecotourism: An Introduction. Routledge, London dan New York. Gold SM. 1980. Recreation Planning and Design. New York : McGraw Hill Book Company. Gunawan MP, Nasikun, Kodhyat, Parikesit D, Tribuwani W. 2001. Agenda 21 Sektoral Agenda Pariwisata untuk Pengembangan Kualitas Hidup Secara Berkelanjutan. Jakarta : Sectoral Agenda 21 Project Cooperation Between The State Ministry of Environment and UNDP. Gunn CA, Var T. 2002. Tourism Planning. New York, Routladge 4 th edition. Hayden CL. 1991. Seri Pedoman Leksikon Manajemen Strategi. Jakarta : PT Gramedia. Hutabarat J, Huseini M. 2006. Proses, Formasi dan Implementasi Manajemen Strategik Kontemporer : Operasionalisasi Strategi. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Khazali, M. 1996. Hutan Bakau, Habitat Utama Burung Air Migran. Warta Konservasi Lahan Basah. PHPA and Wetlands International-Indonesia Programme. Bogor 152 : 14-15. Kusmana C, Wilarso S, Hilman I, Pamoengkas P, Wibowo C, Tiryana T, Triswanto A, Yunasfi, Hamzah. 2003. Tekhnik Rehabilitasi Mangrove. Bogor : Fakultas Kehutanan, IPB. Kusmana C, Istomo. 1993. Arahan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove untuk Rekreasi. Makalah Seminar Nasional Manajemen Kawasan Pesisir untuk Ekoturisme. MM IPB tidak dipublikasikan. Kusmayadi. 2004. Statistika Pariwisata Deskriptif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. MacKinnon J, MacKinnon K, Child G, Thorsell J. 1993. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika. Amir HH, penerjemah. Ed ke-2. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Terjemahan dari : Managing Protected Areas in the Tropics. MacKinnon J, Phillipps K, VanBalen B. 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Jakarta : Puslitbang Biologi – LIPI. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT. Grasindo. Marpaung H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Edisi Revisi. Bandung : Alfabeta. [MIC] Mangrove Information Center. 2009. Ekowisata di Mangrove Information Centre. Bali : Mangrove Information Center. Nybakken JW. 1992. Biologi Laut : Suatu Tinjauan Ekologis Terjemahan. Jakarta : PT. Gramedia. Page SJ, Ross DK. 2002. Ecotourism Pearson Education Limited. China Pearce JA, Robinson RB. 2008. Manajemen Strategis : Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat. Pitana G dan Gayatri PG. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : ANDI. [PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2001. Pedoman Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional untuk Pengelola dan Para Pihak. Bogor : PHKA. [PT. KPC] PT. Kaltim Prima Coal. 2009. Laporan Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2008. Sangatta : PT. Kaltim Prima Coal. Rangkuti F. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Salam MA, Ross LG, Beveridge MCM. 2000. Ecotourism To Protect The Reserve Mangrove Forest The Sundarbans and Its Flora and Fauna. Anatolia 111 : 56-66. Salusu J. 2004. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : PT. Grasindo. Saparinto C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Semarang : Effhar Offset. Steiner G, Minner, 1977. Management Policy and Strategy. New York. Macmillan. Singarimbun, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survai. Masri, editor. Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia. Soekadijo RG. 2002. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata Sebagai Systematic Linkage. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Tebaiy S. 2004. Kajian Pengembangan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat di Taman Wisata Teluk Youtefa, Jayapura, Papua. Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Teh L, Cabanban AS. 2007. Planning for Sustainable Tourism in Southern Pulau Banggi : An Assessment of Biophysical Conditions and Their Implications for Future Tourism Development. Journal of Environmental Management 85 : 999–1008. Tomascik T, Mah AJ, Nontji A, Moosa MK. 1997. The Ecologi of Indonesian Seas. Volume VIII : Part Two. Periplus Edition. Canada. Umar H. 2001. Strategic Management in Action. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Utami SM. 2008. Studi Potensi Ekowisata Mangrove sebagai Alternatif Pengelolaan Pesisir di Rembang. Kesemat. http:kesemat.undip.ac.id index.php?option=com_contenttask=viewid=390Itemid=75. [8 Agu 2010. Wahyuni PI, Ardhana I, Sunarta IN. 2006. Evaluasi Pengembangan Ekowisata di Kawasan Tahura Ngurah Rai. Jurnal Ecotrophic 41 : 49-56. [WTO] Word Tourism Organization. 1995. National and Regional Tourism Planning. Rouledge, USA and Canada : WTO. Yahya RP. 1999. Zonasi Pengembangan Ekoturisme Kawasan Mangrove yang Berkelanjutan di Laguna Segara Anakan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Bogor : Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Yoeti OA. 2005. Perencanaan Strategi Pemasaran Derah Tujuan Wisata. Jakarta. PT. Pradnya Paramita Yoeti OA. 2006. Pariwisata Budaya Masalah dan Solusinya. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Yuanike. 2003. Kajian Pengembangan Ekowisata Mangrove dan Partisipasi Masyarakat Di Kawasan Nusa Lembongan, Bali. Tesis. Bogor : Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Lampiran 1 Penilaian potensi penawaran ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara, Sangatta

1. Cara klasifikasi potensi penawaran ekowisata menggunakan penghitungan

sebagai berikut : Interval = Nilai Tertimbang Maksimal – Nilai Tertimbang Minimal Banyaknya Klasifikasi Keterangan klasifikasi : rendah, sedang dan tinggi

2. Klasifikasi penilaian penawaran ekowisata mangrove di Pantai Tanjung Bara, Sangatta

No. Unsur Penilaian Klasifikasi Penilaian Rendah Sedang Tinggi

1. Unsur Daya tarik

48 - 111 112 - 175 176 - 240 2. Unsur Penunjang a. Infrastruktur 40 - 93 94 - 147 148 - 200 b. Fasilitas dan Layanan 20 - 46 47 - 73 74 - 100 c. Akomodasi 6 - 13 14 - 21 22 - 30 d. Elemen institusi 40 - 93 94 -146 147 - 200 e. Masyarakat sekitar kawasan 25 - 41 42 - 58 59 - 75 f. Kualitas lingkungan 6 - 11 12 - 17 18 - 24 Klasifikasi unsur penunjang 137 - 302 303 - 469 470 - 635 3. Hasil penilaian potensi penawaran ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara, Sangatta No. Unsur Penilaian Nilai Tertimbang Klasifikasi 1. Daya tarik 204 Tinggi 2. Unsur penunjang : a. Infrastruktur 145 Tinggi b. Fasilitas dan pelayanan 76 Tinggi c. Akomodasi 27 Tinggi d. Elemen Institusi 125 Sedang e. Masyarakat Sekitar Kawasan 75 Tinggi f. Kualitas Lingkungan 24 Tinggi Jumlah Unsur Penunjang 472 Tinggi Lampiran 2 Kuisioner pengunjung Pantai Tanjung Bara, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

A. Karakteristik Pengunjung

a. N a m a : b. jenis kelamin :PL c. umur :…..tahun d. pekerjaan :……………….. e. asal kota :……………….. f. pendidikan terakhir :SDSLTPSLTAD3S1S2S3

B. Sumber Informasi dan Pola Kunjungan

1. Darimanakah anda memperoleh informasi tentang kawasan wisata Pantai Tanjung Bara? a. media cetak majalah,Koran,leaflet,brosur b. media elektronik radio,TV,internet c. cerita dari orang saudara,teman,dll d. lainnya….. 2. Sudah berapa kali anda berkunjung ke Pantai Tanjung Bara? 3. Hari apa yang anda gunakan untuk berkunjung ke Pantai Tanjung Bara? 4. Bersama siapa biasanya anda berkunjung ke Pantai Tanjung Bara? Dan berapa orang?

D. Motivasi Kunjungan

1. Apa tujuan anda datang ke Pantai Tanjung Bara? a. menikmati keindahan pemandangan pantai dan kenyamanan kawasan b. mengisi waktu libur dan keingintahuan tempat Pantai Tanjung Bara KUISIONER PENELITIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN MANGROVE PANTAI TANJUNG BARA, SANGATTA c. melihat keberadaan satwa bekantan dan monyet ekor panjang d. Pendidikan lingkungan 2. Berapa lamawaktu yang anda butuhkan selama berwisata diPantai Tanjung Bara? a. 1 jam – 2 jam b. 2 jam - 3 jam c. 3 jam

D. Preferensi Pengunjung

1. Menurut anda, apa yang menjadi daya tarik kawasan wisata Pantai Tanjung Bara? a. Pantai b. Satwa Bekantan, monyet dan burung c. Hutan Mangrove d. Kebersihan dan keamanan kawasan 2. Kegiatan yang paling anda sukai selama berwisata di Pantai Tanjung Bara? a. Berenang b. Memancing ikan c. Melihat atriksi satwa primata dan burung d. Olah raga pantai diving e. Fotografi f. Menikmati keindahan alam pantai dan sekitarnya

E. Persepsi Pengunjung

1. Apa yang anda ketahui tentang konservasipelestarian hutan mangrove ? 2. Apa yang anda ketahui tentang ekowisata?

F. Harapan Pengunjung Terhadap Pengembangan Ekowisata di Kawasan Mangrove Pantai Tanjung Bara

1. Apakah anda mendukung pengembangan ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara a. Mendukung, alasan…………………………………… b. Kurang Mendukung, alasan………………………. c. Tidak Mendukung, alasan………………………….. 2. Apa harapan anda dengan adanya pengembangan ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara a. Menambah objek wisata b. Sebagai objek wisata ilmiah dan pendidikan c. Meningkatkan dan menambah fasilitas dan sarana ekowisata 3. Kegiatan ekowisata apa saja yang anda harapkan dalam pengembangan ekowisata dikawasan mangrove Pantai Tanjung Bara a. Pengamatan burung b. Pengamatan satwa liar c. Berjalan diatas jembatan kayu d. Fotografi

e. Berperahu