satwa endemik yaitu bekantan dan monyet ekor panjang Gambar 32. Pengunjung Pantai Tanjung Bara rata-rata menghabiskan waktu selama berwisata
di kawasan Pantai Tanjung Bara antara 2 – 3 jam, tergantung pada kegiatan wisata yang diminati pengunjung.
Gambar 32 Motivasi pengunjung terhadap objek wisata Pantai Tanjung Bara.
5.2.5. Preferensi Pengunjung
Pengunjung yang datang ke Pantai Tanjung Bara lebih banyak tertarik pada kegiatan fotografi serta menikmati keindahan dan kenyamanan tempat
masing-masing sebesar 22,9. Beberapa kegiatan wisata lainnya yang disukai selama berada dalam kawasan adalah mengamati satwa liar, memancing ikan,
berenang, dan olahraga pantai Gambar 33. Preferensi pengunjung menunjukan bahwa masyarakat ekowisata mangrove adalah masyarakat menengah keatas
sehingga areal ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara bersifat ekowisata terbatas eksklusif. Walaupun saat ini pengunjung sebagian besar
termotovasi oleh lingkungan yang bersih dengan sarana prasarana yang mendukung. Pengunjung masih terbatas pada kegiatan melihat keindahan pantai
22,9 dengan satwa liar yang ada di hutan mangrove 9,9.
Lingkungan yang bersih dan
nyam an; 66,7 Keberadaan
sat w a endem ik; 8,3
Lokasi yang m udah
dijangkau 25
Gambar 33 Aktivitas wisata yang diminati oleh pengunjung di Pantai Tanjung Bara
5.2.6. Persepsi dan Harapan Pengunjung
Pengunjung Pantai Tanjung Bara Sangatta sebagian besar telah mengerti tentang konservasi mangrove sebagai implementasi kegiatan perlindungan,
pelestarian dan pemanfaatan kawasan mangrove sebesar 44,4 dan sebanyak 55,6 pengunjung telah mengerti tentang ekowisata. Pengunjung sangat
mendukung pengembangan ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar pengunjung membutuhkan tempat wisata
yang dekat dari pusat kota dan nyaman untuk mengisi waktu luang atau saat libur bersama teman atau keluarga untuk menghilangkan rasa jenuh dari rutinitas
pekerjaan sehari-hari cukup tinggi karena umumnya masyarakat Sangatta merupakan pegawai swasta atau pegawai perusahaan pertambangan batubara yang
terdapat disekitar Kabupaten Kutai Timur. Dukungan pengunjung terhadap pengembangan ekowisata di kawasan
mangrove Pantai Tanjung Bara Sangatta adalah menambah lokasi dan ekosistem sebagai daerah tujuan wisata sebanyak 48,3, sebagai objek wisata ilmiah atau
pendidikan 28,7 dan harapan pengunjung perlu pemerintah setempat segera meningkatkan fasilitas dan sarana ekowisata 22,9 khususnya di Kabupaten
Kutai Timur. Harapan pengunjung ini terutama terkait dengan pengelolaan kawasan ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara, yaitu perlunya
penambahan, perbaikan dan pemeliharaan fasilitas seperti perbaikan musholla, toilet dan kamar mandi, tempat sampah dan pagar pembatas.
M engam at i sat w a liar;
9,9 M em ancing
ikan; 18,4,
Berenang; 18,4
Fot ografi; 22,9
Olahraga pant ai; 7,5
M enikm at i keindahan
pant ai dan sekit arnya;
22,9
Penambahan fasilitas diharapkan pengunjung ekowisata di kawasan mangrove meliputi pembuatan jembatan kayu di dalam kawasan mangrove,
shelter-shelter sepanjang jembatan kayu untuk tempat berteduh dan beristirahat para pengunjung, papan interpretasi untuk informasi tata tertib petunjuk
keselamatan dan ilmu pengetahuan, menara pandang untuk pengamatan satwa liar primate dan burung serta penataan jalur sungai yang aman untuk berperahu.
Kegiatan ekowisata mangrove yang paling banyak di harapkan oleh pengunjung adalah berjalan di atas jembatan kayu dan pengamatan satwa liar Gambar 34.
Gambar 34 Kegiatan ekowisata mangrove yang diminati dan diharapkan oleh pengunjung.
5.3. Strategi Pengembangan Ekowisata di Kawasan Mangrove Pantai Tanjung Bara