Flora dan Fauna Komposisi Jenis dalam Tegakan

4.5 Kependudukan, Pendidikan, dan Agama

Terdapat 14 desa binaan yang berada di dalam areal konsesi PT. Erna Djuliawati yaitu : Tb. Setawai, Tb. Kasai, Tb. Darap, Tb. Bahan, Tb. Kalam, Tusuk Belawan, Tb. Salau, Rantau Betung, Tb. Gugup, Sepundu Hantu, Tb. Kubang, Tb. Laku, Buntut Sapau dan Mongoh Juoi. Luas seluruh areal desa binaan adalah ± 1.983 ha dengan jumlah total kepala keluarga di dalam desa binaan tersebut adalah 1.046 KK atau 4.438 jiwa. Sehingga kepadatan penduduk rata-rata sekitar 2,23 jiwa per km 2 . Mata pencaharian mayoritas penduduk desa binaan adalah sebagai petani. Bahkan ada tujuh desa dimana lebih dari 90 mata pencaharian penduduknya adalah bertani seperti pada Desa Tumbang Darap, Tumbang Kasai, Sepundu Hantu, Tumbang Bahan, Tumbang Gugup dan Tumbang Laku. Berikut adalah data mata pencaharian penduduk 14 desa binaan. • Penduduk Bekerja 59,4 • Tidak Bekerja 40,6 • 52,3 dari 59,4 penduduk sebagai petani, maka dapat dihitung bahwa lebih dari 88 mereka bekerja di sektor informal sebagai petani. Dok. Identifikasi dan monitoring penggunaan lahan dan perladangan pada desa- desa di wilayah IUPHHK PT. Erna Djuliawati Kalimantan Tengah Tingkat pendidikan pada desa binaan mayoritas adalah lulusan SD sebanyak 2.745, sedangkan untuk tingkat SMP sebesar 225, tingkat SMA 126, sarjana sebanyak 20, dan lain-lain sebanyak 1322.

4.6 Flora dan Fauna

Jenis-jenis pohon yang tergolong komersil dan sering dijumpai di lapangan antara lain adalah jenis meranti putih Shorea spp., meranti kuning Shorea spp., meranti merah Shorea leprosula, bangkirai Shorea laevifolia, rengas Gluta renghas, mersawa Anisoptera sp., geronggang Cratoxylon arborescens , kapur Dryobalanops aromatica. Sedangkan jenis-jenis yang biasa dimanfaatkan buahnya antara lain petai Parkia speciosa, mangga hutan Mangifera sp., rambutan hutan Nephelium lappaceum, langsat hutan Baccaurea sp.. Jeni-jenis satwa yang ada di kawasan PT. Erna Djuliawati antara lain orang utan Pongo pigmaeus, kelawit Hylobates malayanus, trenggiling, kelempiau Hylobates muelleri, kelasi Presbytis rubicunda, beruang Helarctos malayanus , kijang Muntiacus muntjak, rusa Cervus timorensis, babi hutan Sus barbatus, dsb. Sedangkan jenis burung yang umum dijumpai antara lain elang Pandion haliactus , Enggang Buceratidae rhinoceros, tanjaku Rhinoplax vigil, sedangkan untuk jenis reptile diantaranya adalah ular sowa Phyton sp., Biawak Varanus spp., kadal kebun Mabuya sp.. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Komposisi Jenis dalam Tegakan

Komposisi jenis yang terdapat dalam hutan alam sangat beranekaragam. Hal tersebut berpengaruh dan berinteraksi terhadap ekosistemnya. Kegiatan penebangan dan penyaradan menyebabkan perubahan komposisi jenis karena komunitas tersebut telah terganggu. Richard 1966 menggunakan istilah komposisi untuk menyatakan keberadaan jenis-jenis pohon dalam hutan. Komposisi jenis pada petak bekas tebangan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah jenis pada berbagai kondisi petak bekas tebangan dirinci menurut kelompok jenis dan tingkatan pertumbuhannya Tahun setelah penebangan Petak Kelompok jenis Jumlah jenis Pancang Tiang Pohon kecil Pohon besar Ø = 20-39 cm Ø ≥40 cm Et + 6 R29 Dipt 9 9 6 5 non-Dipt 21 20 21 17 Total 30 29 27 22 S30 Dipt 11 11 9 13 non-Dipt 31 24 18 15 Total 42 35 27 28 Et + 4 O28 Dipt 6 6 3 3 non-Dipt 25 24 21 14 Total 31 30 24 17 P29 Dipt 10 7 4 6 non-Dipt 33 26 25 12 Total 43 33 29 18 Et + 3 M29 Dipt 5 3 2 2 non-Dipt 19 30 19 9 Total 24 33 21 11 M30 Dipt 9 14 11 8 non-Dipt 35 29 22 11 Total 44 43 33 19 Pada pengelompokkan komposisi jenis, seluruh individu yang diukur pada setiap petak setelah penebangan di kelompokkan menurut kelas perdagangannya yaitu kelompok Dipterocarpaceae, non-Dipterocarpaceae, dan seluruh jenis. Selain itu diklasifikasikan menurut ukurannya yaitu tingkat pancang, tiang dan pohon. Daftar nama jenis pada setiap areal bekas tebangan terdapat pada Lampiran 1. Pada kelompok Dipterocarpaceae jenis yang dominan ialah jenis meranti merah sedangkan pada kelompok non-Dipterocarpaceae jenis yang dominan adalah jenis medang-medang. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah jenis pada setiap areal bekas tebangan umumnya lebih banyak pada tingkat pancang. Berdasarkan data yang diperoleh pada areal bekas tebangan dari hasil pengukuran di lapangan yang terdapat pada Tabel 3 umumnya kelompok non- Dipterocarpaceae lebih dominan daripada kelompok Dipterocarpaceae. 5.2 Distribusi Jumlah Pohon 5.2.1 Distribusi jumlah pohon pada berbagai diameter

Dokumen yang terkait

Komposisi dan struktur tegakan areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam Indonesia Intensif (TPII) di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawti, Kalimantan Tengah

3 49 107

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Petubahan KOihposisi Dan Struktut Tegakan Hutan Produksi Alam Dengan Menggunakan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Ema Djuliawati, Kalimantan Tengah)

0 15 229

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Perkembangan tegakan pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang pilih tanam Indonesia intensif (TPTII) (Di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

0 11 232

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII): studi kasus di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah

2 16 96

Kondisi Vegetasi Pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur Di Kalimantan Tengah

8 55 134

Scbaran Diameter Tanaman Meranti Pada Sistcm Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur Di PT Erna Djuliawati

0 5 29

Komposisi Functional Species Group pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Area IUPHHK-HA PT Sarpatim, Kalimantan Tengah

0 12 37

Struktur tegakan pasca penebangan pada sistem tebang pilih tanam jalur di konsesi hutan PT Erna Djuliawati

1 7 37