Metoda Kemungkinan Maksimum Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

Famili sebaran Gamma memiliki β parameter, yaitu parameter skala α dan parameter bentuk . Peubah acak x yang menyebar Gamma dinotasikan dengan X~G ,α. Ketika α=1, maka sebara Gamma ini akan menjadi sebaran Eksponensial dengan α=1 . Dan saat α mempunyai nilai integer positif, sebaran Gamma ini dikenal dengan nama sebaran Erlang. Famili sebaran lognormal Sebaran Lognormal kadang-kadang dikatakan sebagai sebaran antiLognormal. Sebaran Lognormal terbagi dua yaitu yang memiliki 2 parameter dan γ parameter. Yang membedakan keduanya adalah parameter θ. Dalam famili sebaran Lognormal dengan 2 parameter, nilai θ ini dianggap 0 sedangkan yang lain tidak. Distribusi lognormal sama seperti distribusi normal memiliki 2 distribusi parameter yaitu σ dan . Parameter dikenal dengan sebutan parameter skala dan σ parameter bentuk. Peubah acak x dinotasikan dengan X ~log , σ. Famili sebaran weibull Distribuisi weibull merupakan salah satu jenis distribusi kontinyu yang sering digunakan, khususnya dalam bidang keandalan dan statistik karena kemampuannya untuk mendekati berbagai jenis sebaran data. Peubah acak x yang menyebar Weibull dengan parameter skala α dan parameter bentuk c biasanya dilambangkan dengan X~W α,c. Ketika α=1 maka sebaran Weibull ini akan menjadi sebaran Eksponensial dengan α = 1c. Peubah acak x yang menyebar Weibull dengan parameter skala α dan parameter bentuk c biasanya dilambangkan dengan X~ W α,c.

2.5 Metoda Kemungkinan Maksimum

Nasoetion dan Rambe 1984 menyatakan bahwa metoda kemungkinan maksimum adalah salah satu cara yang lazim digunakan dalam pendugaan titik parameter suatu famil i sebaran. Untuk penduga titik parameter θ yang tidak diketahui dan berasal dari suatu famili sebaran, besarnya nilai dugaan dapat diperoleh melalui penduga titik parameter θ yang dapat menyebabkan nilai fungsi kemungkinan maksimum L menjadi maksimum. Pada dasarnya fungsi kemungkinan maksimum adalah memilih penduga titik yang dapat menyebabkan peluang untuk memperoleh sampel yang diteliti menjadi maksimum. Suatu famili sebaran yang merupakan terbaik dari sejumlah famili sebaran yang diikutkan dalam pemilihan adalah famili sebaran yang memiliki nilai kemungkinan maksimum tertinggi. Jika X 1 , X 2 , ...X n adalah sekumpulan data pengamatan yang bebas dan identik dengan bentuk sebarannya, maka penduga fungsi kemungkinan maksimum dari sekumpulan data yang menyebar menurut famili sebaran tertentu dan fungsi kepekatan fx, θ j dibatasi dengan L j = π t j = f x,θ j , dimana θ j adalah penduga titik dari parameter θ j . Untuk famili sebaran tertentu, misalnya famili sebaran ke-k yang mempunyai fungsi kepekatan f k x, θ j dapat dikatakan sebagai famili sebaran terbaik dari sekumpulan data pengamatan, jika L k = maksimum L 1 , L 2 ,..L t , dimana t adalah simbol dari banyaknya famili sebaran yang diikutkan dalam pemilihan. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2009 di areal IUPHHK-HA PT. Erna Djuliawati di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

3.2 Bahan dan Alat

Objek yang digunakan adalah kawasan hutan dengan sistem silvikultur TPTJ yang merupakan petak tegakan tinggal pasca penebangan pada kondisi 3, 4, dan 6 tahun. Petak yang digunakan disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Lokasi petak penelitian Alat-alat yang digunakan adalah Kompas, pita ukur atau phi band, peta kerja, tambang, alat tulis, alat hitung, MS excel, Matlab 7, dan Laptop.

3.3 Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Komposisi dan struktur tegakan areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam Indonesia Intensif (TPII) di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawti, Kalimantan Tengah

3 49 107

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Petubahan KOihposisi Dan Struktut Tegakan Hutan Produksi Alam Dengan Menggunakan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Ema Djuliawati, Kalimantan Tengah)

0 15 229

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Perkembangan tegakan pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang pilih tanam Indonesia intensif (TPTII) (Di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

0 11 232

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII): studi kasus di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah

2 16 96

Kondisi Vegetasi Pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur Di Kalimantan Tengah

8 55 134

Scbaran Diameter Tanaman Meranti Pada Sistcm Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur Di PT Erna Djuliawati

0 5 29

Komposisi Functional Species Group pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Area IUPHHK-HA PT Sarpatim, Kalimantan Tengah

0 12 37

Struktur tegakan pasca penebangan pada sistem tebang pilih tanam jalur di konsesi hutan PT Erna Djuliawati

1 7 37