Pengaruh Vaksinasi Terhadap Performa Ayam Broiler

Mahardika 2009. Menurut regulasi OIE, master sheed vaksin harus berasal dari isolat virus Low Patogenic Avian Influenza LPAI yang telah dikarakterisasi dimurnikan, mempunyai komposisi genetik yang stabil, proses inaktivasi sempurna uji laboratorik, bebas pencemaran agen infeksius lainnya, mengandung konsentrasi antigen yang tinggi, menggunakan adjuvant berkualitas tinggi, mempunyai tingkat keamanan serta potensi dan efektifitas yang tinggi uji laboratorik dan uji lapang Infovet 2007. Karakteristik vaksin AI yang ideal Suarez dan David 2008, vaksin dapat merangsang respon kekebalan humoral humoral mediate immunityHMI dan kekebalan seluler cell mediate immunityCMI, sehingga perlindungan terhadap ayam cepat terbentuk. Kriteria lain yang diharapkan pada vaksin AI adalah harga relatif terjangkau, mudah diberikan pada ayam, perlindungan efektif, dapat dicapai dengan dosis tunggal ayam semua umur, aman untuk ayamunggas dan aman untuk diproduksi, master seed berasal dari virus Low Pathogenic Avian Influenza LPAI, waktu henti singkat pada broiler, khusus vaksin vektor, dapat merangsang respon antibodi pada ayam yang telah kontak dengan vektor. Selain itu metoda vaksinasi, program vaksinasi, vaksinator, peralatan vaksinasi beserta saranaprasarana peternakan ayam, umurvariasi umur dan status kesehatan, semuanya memegang peranan dalam keberhasilan penanggulangan AI Infovet 2007.

2.5. Pengaruh Vaksinasi Terhadap Performa Ayam Broiler

Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit Anonim 2009a. Secara umum vaksin adalah bahan yang berasal dari mikroorganisme parasit yang sifat patogenitasnya telah dihilangkan terlebih dahulu dan digunakan untuk merangsang pembentukan sistem kekebalan tubuh tanpa menimbulkan penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif adalah vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif. Vaksin inaktif adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dimatikan tanpa merubah struktur antigenik, hingga mampu membentuk zat kebal. Pembentukan kekebalan tersebut memerlukan energi yang sangat besar sehingga dapat menimbulkan kondisi stres terhadap ternak. Efek respon stres yang berlebihan dapat mengakibatkan beberapa efek negatif, yaitu berupa gangguan pada penampilan akhir penurunan bobot badan dan produksi telur Suska 2009. Vaksin merupakan kesatuan agen patogen yang menyebabkan terjadinya respon imun terhadap patogen tersebut. Pemberian vaksin berarti memasukkan antigen ke dalam tubuh hewan yang sehat dengan tujuan menggertak timbulnya antibodi. Antigen ini dapat berupa agen penyakit hidup yang dilemahkan maupun patogen yang telah dimatikan Suska 2009. Pemberian vaksin bertujuan agar ketika individu menghadapi patogen spesifik yang diwakili oleh vaksin, individu tersebut dapat mengenali agen dan dapat meningkatkan tanggap kebal sehingga melindungi individu terhadap paparan agen tersebut Korsman 2006. Wibawan 2009 menyatakan, ayam memiliki sensitivitas tinggi terhadap protein asing, sehingga dengan jumlah sedikit dapat memberikan respon pembentukan antibodi. Pemberian vaksinasi pada ayam broiler biasanya diberikan pada umur 10- 14 hari. Sedangkan pada ayam petelur khususnya fowl pox dan Newcastle disease dilakukan setelah 8 minggu Sandra 2010. Pemberian vaksin inaktif pada ayam broiler lebih baik dibandingkan dengan pemberian vaksin aktif. Begitu pula pemberian vaksin setengah dosis lebih baik dan menghasilkan indeks performa yang tinggi bila dibandingkan dengan pemberian vaksin dengan 1 dosis Riza 2009. Pemasukan agen yang telah dilemahkan atau dimatikan memberikan pengaruh stres bagi hewan yang divaksinasi. Stres ini menimbulkan gangguan pertumbuhan pada ayam.

2.6. Pengaruh Vaksinasi Avian Influenza AI pada Performa Ayam