Rasio Konversi Pakan RKP

ditimbulkan salah satunya pada saat pengangkutan atau transportasi dari tempat asal menuju kandang percobaan serta penempatan di kandang yang baru. Cara pemberian vaksin juga berpengaruh pada keadaan fisiologis ayam. Vaksinasi yang digunakan adalah vaksinasi inaktif yang diberikan melalui rute sub cutan, hal ini bertujuan agar vaksin dan adjuvant dapat disimpan pada jaringan lemak yang banyak terdapat di sub cutan sehingga dapat dilepaskan sedikit demi sedikit dan memberikan kekebalan yang lebih lama. Aspek positif dari vaksin inaktif berdasarkan pengalaman kasus di Hongkong adalah proteksi klinis luas yaitu dapat digunakan untuk semua spesies unggas, aman, standar vaksin mudah dikontrol serta tidak direkomendasikan untuk ayam sebelum berumur 8-10 hari. Aspek negatifnya, konsentrasi virusnya tidak distandarisasi, berisiko bila menggunakan vaksin high pathogenic, diperlukan booster dan monitoring lebih kompleks dengan antibody berbeda-beda untuk AGPT, HA dan ELISA Rahardjo 2004. Alasan lain dipilih rute sub cutan yaitu struktur sub cutan yang banyak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfe sehingga dapat mempercepat reaksi respon imun.

4.4. Rasio Konversi Pakan RKP

Konversi pakan adalah jumlah pakan yang habis dikonsumsi ayam dalam jangka waktu tertentu dibandingkan dengan pertambahan bobot badannya Tipakorn 2002. Semakin baik mutu pakan semakin kecil pula konversi pakan, dan sebaliknya semakin tinggi konversi pakan menunjukkan semakin banyak pakan yang dibutuhkan untuk meningkatkan bobot badan per satuan berat Sarwono 2003. Adapun RKP setiap minggu pada penelitian ini dilihat pada Tabel 5. 0,5 1 1,5 2 2,5 1 2 3 4 5 6 7 N il ai R K P ayam br oil er A B C D E Tabel 5 . Nilai RKP Ayam Broiler per Kelompok Perlakuan Keterangan : A= Kelompok ayam yang divaksin pada hari ke-1 B= Kelompok ayam yang divaksin pada hari ke-7 C= Kelompok ayam yang divaksin pada hari ke-10 D= Kelompok ayam yang divaksin pada hari ke-14 E= Kelompok ayam yang tidak diberi vaksin Penghitungan konversi pakan perlu dilakukan untuk menilai efisiensi penggunaan pakan dan kualitas pakan. Konversi pakan merupakan komponen penting dalam usaha peternakan. Peternak selalu menginginkan angka konversi pakan atau nilai RKP yang rendah karena nilai RKP yang makin kecil menunjukkan tingkat kinerja yang baik. Nilai RKP terkecil pada penelitian ini ditunjukkan oleh kelompok D dan nilai terbesar ditunjukkan oleh kelompok A. Nilai RKP berbagai perlakuan tersaji pada Gambar 5. Gambar 5 . Grafik Nilai RKP Ayam selama Tujuh Minggu. Kelompok RKP ayam pada minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 A 0.92 1.44 1.59 1.59 1.59 2.02 2.04 B 1.02 1.66 1.79 1.74 1.75 1.92 1.83 C 0.94 1.74 1.63 1.58 1.75 1.90 1.88 D 0.95 1.41 1.47 1.50 1.63 1.64 1.72 E 0.91 1.54 1.72 1.55 1.73 1.74 1.75 50 100 150 200 250 300 350 400 A B C D E N il ai In de ks P er fo rm a Kelompok Perlakuan A B C D E Nilai RKP pada kelompok A menunjukkan nilai yang tinggi. Tingginya nilai RKP ini dapat dipengaruhi oleh total konsumsi pakan dan bobot badan ayam. Kelompok D menunjukkan nilai RKP yang rendah, berarti kinerja ayam lebih baik untuk mengkonversi semua pakan menjadi daging. Kondisi stres dapat menurunkan peristaltik usus yang diikuti dengan perubahan komposisi mikroflora usus sehingga terjadi penurunan efisiensi pakan, hal ini dapat terlihat pada kelompok A. Pertumbuhan dan konversi pakan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh suhu didalam kandang. Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas akan menurunkan konsumsi ransum secara langsung, karena ayam berada dalam cekaman stres akibat perubahan suhu. Suhu yang ideal yaitu 21 ⁰C Amrullah 2003. Nilai RKP normal untuk ayam pedaging strain Cobb adalah 1.65 Anonim 2009b. Ini berarti kelompok D memiliki nilai RKP yang mendekati normal, artinya konversi pakan menjadi daging lebih efisien. Kelompok A yang diberi vaksin pada hari pertama memiliki nilai RKP yang tinggi atau konversi pakan tidak efisien karena nilainya jauh diatas normal.

4.5. Indeks Performa IP