Tabel 1 . Rancangan Percobaan
Minggu Hari Pemberian Vaksin pada
Kelompok Bobot Konsumsi
Jumlah Kematian
Ayam A
B C
D E
Badan Pakan
1 1
AI -
- -
- 4
ND ND
ND ND
ND 7
- AI
- -
- v
v v
2 10
- -
AI -
- 12
IBD IBD IBD IBD IBD 14
- -
- AI
- v
v v
3 18
ND ND
ND ND
ND 21
- -
- -
- v
v v
4 28
- -
- -
- v
v v
5 35
- -
- -
- v
v v
6 42
- -
- -
- v
v v
7 49
- -
- -
- v
v v
Keterangan : v = Dilakukan pencatatan data bobot badan, konsumsi pakan dan jumlah kematian ayam.
Vaksin yang digunakan adalah vaksin ND aktif umur 4 hari yang diberikan melalui tetes mata, vaksin ND aktif umur 18 hari yang diberikan melalui
air minum, vaksin IBD aktif umur 12 hari yang diberikan melalui air minum dan vaksin AI inaktif yang dilakukan dengan cara injeksi pada bagian subkutan. Rute
subkutan dilakukan dengan mencubit kulit di daerah dorsal leher lalu perlahan vaksin disuntikkan kedalam jaringan dibawah kulit kearah punggung. Dosis
vaksin AI yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0.2 ml pada umur 1 hari dan 7 hari serta 0.25 ml pada umur 10 hari dan 14 hari. Setiap minggu dicatat bobot
badan ayam, konsumsi pakan dan jumlah kematian ayam. Hasil tersebut digunakan untuk penghitungan RKP Rasio Konversi Pakan dan IP Indeks
Performa ayam pada masing-masing kelompok.
3.4. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan setiap minggu sampai dengan 7 minggu. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 20 ekor ayam yang diambil dari
masing-masing kelompok. Sampel yang telah diambil tersebut ditimbang dengan menggunakan timbangan. Begitu pula dengan pakan dari tiap-tiap kelompok
ditimbang pada saat awal pemberian dan sisa pakan pada akhir minggu.
Penimbangan sampel dilakukan pada waktu sore hari setiap minggunya. Adapun teknik menimbang ayam broiler dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Teknik Menimbang Ayam Broiler.
3.5. Parameter yang diamati
Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu : 1.
Persentase Daya Hidup Persentase daya hidup dihitung dengan rumus :
Populasi awal - ayam yang mati Populasi awal
2. RKP Rasio Konversi Pakan
RKP dihitung dengan rumus Tipakorn 2002 : Konsumsi pakan kg perminggu
Total bobot badan kg perminggu
3. Indeks Performa
Indeks Performa ayam pedaging dihitung dengan rumus menurut Fadilah 2009 :
Bobot hidup rata-rata kg x daya hidup RKP x umur panen rata-rata hari
3.6. Analisis data
Analisis data bobot badan yang diperoleh diolah dengan uji one-way Annova dan uji lanjut metode Duncan menggunakan software SPSS 15.
X 100
Persentase daya hidup =
RKP =
IP =
X 100
91 92
93 94
95 96
97 98
99 100
101
1 2
3 4
5 6
7
Rat a
-r at
a p
er se
n tas
e
d aya
h id
u p
A B
C D
E
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Persentase Daya Hidup
Daya hidup atau kemampuan ayam untuk hidup memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan suatu peternakan. Secara alami ayam dengan
kondisi lingkungan dan kesehatan yang baik akan memiliki persentase hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam dengan kondisi kesehatan yang buruk.
Rata-rata persentase daya hidup ayam broiler dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rata-Rata Persentase Daya Hidup Ayam Broiler per Minggu
Kelompok Rata-rata persentase daya hidup pada minggu ke-
1 2
3 4
5 6
7 A
100.0 99.7
99.4 99.4
95.5 95.5
94.2 B
100.0 99.7
99.4 98.7
98.1 97.4
95.8 C
99.7 99.4
98.7 97.4
97.1 94.5
94.5 D
99.0 98.7
98.1 98.1
97.4 97.1
96.2 E
99.0 98.7
98.4 97.7
97.1 96.8
96.5 Keterangan : A= Kelompok ayam yang divaksin pada hari ke-1
B= Kelompok ayam yang divaksin pada hari ke-7 C= Kelompok ayam yang divaksin pada hari ke-10
D= Kelompok ayam yang divaksin pada hari ke-14
E= Kelompok ayam yang tidak diberi vaksin
Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa ayam yang memiliki daya hidup terbaik pada minggu terakhir dimiliki oleh kelompok D, diikuti dengan kelompok
B, kelompok C dan yang terendah yaitu pada kelompok A. Keterangan lebih lanjut mengenai persentase daya hidup dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 . Grafik Rata-rata Persentase Daya Hidup Ayam Broiler.
Kelompok D memiliki daya hidup yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok ayam yang lain. Hal ini dikarenakan reaksi tubuh ayam yang
ditimbulkan setelah vaksinasi pada umur 14 hari sangat kecil, sedangkan umur ayam yang lebih muda khususnya umur 1 hari akan menimbulkan reaksi yang
semakin kuat pascavaksinasi. Reaksi yang ditimbulkan yaitu demam, penurunan produksi dan penurunan kesehatan. Selain itu vaksinasi yang diberikan pada saat
status maternal antibodi masih sangat tinggi akan menyebabkan imunosupresi yaitu tekanan terhadap immunity response yang menyebabkan tingginya kepekaan
terhadap penyakit Prabowo 2003. Persentase daya hidup dapat dikaitkan dengan penyebab kematian.
Kematian pada ayam dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya kekerdilan, status pemeliharaan dan penurunan kekebalan tubuh. Dapat dikatakan ayam yang
berumur muda lebih peka terhadap kondisi lingkungan dan penyakit serta memiliki respon stres yang tinggi setelah vaksinasi. Menurut Williamson dan
Payne 1993, jumlah kematian ayam broiler tidak akan mencapai 4 atau tingkat hidup diatas 96 sampai umur 7 minggu pada pemeliharaan ayam yang baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok ayam yang divaksinasi pada umur 2 minggu memiliki tingkat hidup yang tinggi lebih dari 96, sedangkan
kelompok ayam yang divaksinasi pada umur muda kurang dari 2 minggu hasilnya lebih buruk kurang dari 96.
4.2. Konsumsi Pakan