3. Kekuasaan Yudikatif, sebagai lembaga peradilan yang menjadi pilar yang menegakkan
Undang-Undang UU serta mengadili yang melanggar Undang-Undang UU dengan segala konsekuensinya.
Dengan melalui teori ini Charles-Louis de Secondat de Montesque 1689-1755, mengharapkan agar ada jaminan untuk kemerdekaaan individu terhadap tindakan sewenang-
wenang Raja atau pihak penguasa.Pemikiran ini sering dinamakan teori “pemisahan kekuasaan dalam Negara” atau Trias Politica.Maka untuk lebih memperjelas persoalannya perlu diberikan
teori atau konsep dan doktrin klasik tentang pemisahan kekuasaan separation of power.Mengenai konsep atau teori trias politika ini, di dalam perkembangan pemikirannya,
bahwa konsep atau teori Trias Politika itu adalah merupakan sebuah doktrin tentang pembagian kekuasaan distribution of power.Baik pemisahan kekuasaan separation of power mempunyai
maupun pembagian kekuasaan distribution of power mempunyai argumentasi yang didasarkan kepada kontekstualitas yang berbeda.Oleh karena itu yang diperlukan dalam hubungan ini bukan
kebenaran atau baik yang mengartikan dengan pemisahan kekuasaan separation of power ataupun yang mengartikannya sebagai pembagian kekuasaan distribution of power.
16
Komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini, dapat
mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik.
1.5.2 Komunikasi Politik
17
16
Ibid.,hal. 68-69.
17
Astrid, S. Soesanto, Dr Phil., Komunikasi Sosial di Indonesia, Bina Cipta, Jakarta, 1980.hal 2.
Dalam komunikasi politik ini political communication Rusadi Kantaprawira sebagaimana dikutip oleh Drs. Sumarno AP pada buku Dimensi-dimensi Komunikasi
Politikmemfokuskan pada kegunaannya, yaitu untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sector kehidupan
politik masyarakat dengan sector kehidupan politik pemerintah. Dengan demikian segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk mencapai pengaruh, hanya dengan komunikasi dapat
tercapainya segala sesuatu yag diharapkan, karena pada hakekatnya segala pikiran atau ide dan kebijaksanaan policy harus ada yang menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses
tersebut adalah komunikasi. Dilihat dari tujuan politik “an sich”, maka hakikat komunikasi politik adalah upaya
kelompok manusia yang mempunyai orientasi pemikiran politik atau ideologi tertentu didalam rangka menguasai dan atau memperoleh kekuasaan, dengan kekuasaan mana tujuan pemikiran
politik dan ideologi tersebut dapat diwujudkan.
18
Dr Astrid mengungkapkan bahwa komunikasi politik merupakan suatu kegiatan prapolitik melalui kegiatan mana akan terjadiah realisasi
penghubungan atau pengkaitan masyarakat sosial dengan lingkup Negara, disamping itu komunikasi politik merupakan sarana pendidikan politik atau sosialisasi politik dalam
hubungannya dengan kehidupan kenegaraan.
19
Disinilah letak pentingnya politik, karena melalui pendidikan politik, dapat dibentuk suatu pola tingkah laku dan pola berfikir politik sesuai dengan tujuan politik itu sendiri. Selanjutnya
karena komunikasi politik itu tidak hanya dalam kegiatan secara internal dalam lingkup Negara, tapi juga meliputi kegiatan komunikasi secara eksternal dalam hubungannya dengan komunikasi
internasional, maka perlu dikemukakan pula suatu pengertian apa itu komunikasi politik internasional. Dalam hal ini dapat dikemukakan pendapat dari W. Philips Davison dan Alexander
L. George melalui suntingan Drs. Sastropoetro dalam judul buku Komunikasi Internasional yang
18
Drs.Sumarno, AP, Dimensi-dimensi Komunikasi Politik, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1989. hal.9.
19
Astrid, S. Soesanto, Dr.Phil., op. cit.hal.2.
menyatakan sebagai berikut: “By International Political Communication we refer to the use by national states of communication to influencethe politically relevant behavior of people in other
nation state”
20
Apa yang dikemukakan oleh Philips dan Alexander pada intinya menunjukkan bahwa komuikasi politik internasional yaitu komuikasi yang dilakukan oleh suatu Negara nasional
national states untuk mempengaruhi tigkah laku politik Negara lain. Dari uraian dan pendapat para ilmuwan tersebut, dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa komunikasi politik mempunyai
lingkup pembahasan yang sangat luas, tidak hanya membahas bagaimana komunikasi dapat digunakan di dalam mencapai kekuasaan dan tujuan politik secara internal tapi juga bagaimana
suatu system yang berlangsung dapat dipertahankan dan dialih generasikan. Dan dalam kehiatan keluar, bagaimana komunikasi dapat digunakan dalam upaya mempengaruhi Negara lain di
dalam mencapai tujuan politik negaranya, atau secara minimal dapat terwujudnya suatu hubungan yang saling menguntungkan diantara dua atau lebih Negara yang mengadakan
komunikasi.
21
Dalam penelitian ini peneliti memaparkan dua penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang pemberhentian Kepala Daerah. Pertama, Nadia Mashita
2010 dalam skripsinya yang berjudul Proses Pemberhentian Kepala Daerah Oleh DPRD Studi Kasus Pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Kampar Tahun 2004. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati oleh DPRD Kabupaten
1.6 Studi Terdahulu Pemberhentian Kepala Daerah