3.3 Pelaksanaan Putusan DPRD Terhadap Pemberhentian Kena Ukur Karo Jambi Surbakti
Setelah DPRD Kabupaten Karo melewati ketiga proses dalam menjalankan hak-hak nya sebagai DPRD dalam hal pemberhentian Bupati Kena Ukur Karo Jambi Surbakti yaitu,
hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. DPRD kemudian melakukan rapat paripurna secara “marathon” yang berlangsung sejak Jumat tanggal 20 Desember 2013
hingga sabtu tanggal 21 Desember 2013 di kantor DPRD Kabupaten Karo untuk menyatakan persetujuan secara resmi pemberhentian Kena Ukur Karo Jambi Surbakti yang
dihadiri oleh 33 tiga puluh tiga anggota DPRD dari total 35 tiga puluh lima anggota DPRD Kabupaten Karo, kedua orang yang tidak hadir dalam rapat tersebut adalah Onasis
Sitepu yang sedang mengikuti ujian S2 di Universitas Indonesia dan Join Fransisco Ginting. Kemudian pada tanggal 13 Maret 2014 DPRD kembali melakukan sidang paripurna,
sidang ini merupakan tindak lanjut dari turunnya salinan putusan Mahkamah Agung Nomor 12P.PTSIII201401 PKHS2014 tanggal 7 Maret 2014 yang didalamnya terdapat putusan
Mahkamah Agung atas pemakzulan Bupati Kena Ukur No 01 PKHS2014 tanggal 13 Februari 2014. Keputusan MA ini merupakan jawaban atas permohonan DPRD Karo No
172P09I2014 tanggal 10 Januari 2014 yang memuat keputusan DPRD Karo No 13 Tahun 2013 tertanggal 20 Desember 2013 tentang pendapat DPRD Karo terhadap dugaan
pelanggaran etika dan perundang-undangan yang dilakukan Kena Ukur Karo Jambi Surbakti sebagai Bupati Karo. Keputusan ini selanjutnya akan disampaikan ke Gubernur
Sumatera Utara, Mendagri, dan Presiden.
70
70
Hasil wawancara dengan Effendy Sinukaban, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karo pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 11:20 WIB di Kantor DPRD Kabupaten Karo
Dalam sidang terakhir ini, ada sebanyak 32 tiga puluh dua anggota DPRD yang hadir dari total 35 tiga puluh lima anggota DPRD Kabupaten Karo. Dari ke 32 anggota
yang hadir dalam rapat, sebanyak 31 onggota yang menyetujui pemberhentian ini antara lain : Effendy Sinukaban, Ferianta Purba, Onansis Sitepu, Sudarto Sitepu, Martin
LutherSinulingga, Aminah Br Perangin-Angin, Masdin Dt Ginting, Gilbert Ginting, Suranta Ginting, Frans Dante Ginting, Ingan Kembaren, Kahirani Br Karo, Makmur Jambak,
Sudirman Ginting, Harison Sitepu, Rendra Gaulle Ginting, Suranta Sitepu, Edi Ulina Ginting, Natanael Ginting, Remita Br Sembiring, Perhiasen Triwaty Br Ginting, Sentosa
Sinulingga, Alar Karo Karo, Salmo Sumihar Sagala, Aceh Silalahi, Sarijon Bako, Saut Gurning, Pengamat Sembiring, Darta Bangun, Thomas Sitepu dan Bantuan Purba.
Dari ke -35 anggota DPRD ini ada tiga orang anggota yang tidak menyetujui pemberhentian ini, dua orang diantaranya memilih untuk tidak hadir dalam rapat dan satu
orang lainnya yaitu Eka Jaya Sitepu hadir dan menyatakan ketidak setujuannya dengan alasan bahwa apa yang diputuskan DPRD itu bertentangan dengan ketentuan Perundangan
yang berlaku.
71
Berkas pemakzulan hasil sidang pada tanggal Maret 2014 ini sendiri kemudian dikirimkan kepada Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 14 Maret 2014 dan baru
ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 3 April 2014. Surat ini sendiri sudah tertahan di Biro Otonomi Daerah Otda Pemprov Sumut selama dua minggu lebih
dengan alasan pemeriksaan kelengkapan berkas dan baru di tandatangani oleh Gubernur setelah dilakukan kembali aksi demosntrasi oleh masyarakat Kabupaten Karo yang
71
Hasil wawancara dengan Onasis Sitepu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karo pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 10;49 WIB di Kantor DPRD Kabupaten Karo
tergabung dalam Gerakan Penyelamat Tanah Karo GPTK. Seperti yang dikatakan oleh Julianus Sembiring :
Nah disitu Gubernur juga-setelah dua minggu itu ya, dua minggu- setelah dua minggu dia nggak kirim ke Mendagri lalu Ketua DPRD hubungi saya pada saat itu
lalu kita panggil kawan-kawan kita kemaren ada sekitar 70-an orang kesana kita dobrak kesana sampai pintu pecah baru jam 5 sorenya di tanda tangani.
72
Keterlambatan yang terus menerus ini kembali menguji kesabaran anggota DPRD Kabupaten Karo dan masyarakat Kabupaten Karo. Pada awal bulan Mei masyarakat
perwakilan Karo yang berada di Jakarta kembali melakukan aksi melalui demonstrasi yang dimotori oleh Julianus Sembiring. Antar Lembaga kemudian melakukan pembicaraan
iternal dengan 4 orang perwakilan DPRD dan pendemo tersebut yaitu Effendy Sinukaban, Bapak Onasis Sitepu, Bapak Julina Ginting, dan Julianus Sembiring sendiri. Dalam hal ini
mereka diberi penjelasan oleh perwakilan Antar Lembaga yang menegaskan bahwa berkas Seharusnya draft pemakzulan ini sudah sampai ke Kemendagri pada bulan februari,
namun karena alasan kelengkapan berkas yang belum terpenuhi maka surat ini baru sampai ke Kemendagri pada tanggal 3 April 2014. Permohonan dan salinan draft pemakzulan
sendiri sudah diserahkan Kemendagri ke Sekretariat Negara pada tanggal 24 April 2013. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 pasal 29 ayat 4 huruf e, Keputusan
Presiden tentang pemberhentian Kena Ukur Surbakti sebagai Bupati Karo sudah harus terbit pada akhir bulan Mei karena dalam aturan ini Presiden harus menerbitkan keputusan
selambat-lambatnya 30 hari sejak usulan diterima. Namun lagi-lagi dengan alasan kekurangan kelengkapan berkas usulan ini kembali lagi ke Kemendagri dan belum juga ada
keputusan oleh Presiden, yang kemudian diminta penjelasan tambahan pada bulan Mei.
72
Hasil Wawancara dengan Bapak Julianus Paulus Sembiring pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 11:42 WIB di Kantor DPRD Kabupaten Karo.
pengajuan pemberhentian ini akan disampaikan pada tanggal 7 Mei ke Presiden sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa surat keputusan Presiden ini akan keluar paling lambat
tanggal 7 Juni.
73
Jadi yang dikatakan di Pasal 29, 30 hari paling lama harus di keluarkan Kepres itu tidak benar. Kita pun selidiki supaya mencuatkan ini menjadi kasus nasional aksi
yang pertama kita lakukan itu mogok makan di depan Istana Negara, itu sudah lewat tanggal 7 Juni kalau nggak salah tanggal 15 itu selama empat hari lalu itu juga nggak
di gubris itu mogok makan tapi ada intel mereka datang sebetulnya minta supaya kita mundur.
Tanggal 7 Juni surat Keputusan Presiden belum kunjung dikeluarkan, untuk kesekian kalinya kesabaran para anggota DPRD Kabupaten Karo yang merasa telah mempertaruhkan
harga dirinya sampai berbulan-bulan lamanya di Jakarta untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Karo serta para perwakilan masyarakat Karo yang juga ikut serta menunggu
keputusan Presiden harus diuji. Kemudian pada tanggal 15 juni pedemo dari Kabupaten Karo seperti yang dikatakan oleh Julianus Sembiring :
74
Pada tanggal 22 Juni Julianus Sembiring melakukan aksi naik ke Gedung “Kura- kura” Gedung DPR setelah dilakukan aksi ini baru kemudian anggota DPRD Kabupaten
Karo di “buka kan pintu” baik di Mendagri maupun di Setneg. Setelah kejadian yang berkepanjangan ini kemudian pada akhirnya dikeluarkan lah Surat Keputusan SK Presiden
Nomor 57P Tahun 2014, tertanggal 1 Juli 2014.
75
Dengan Surat Keputusan ini, maka Kena Ukur Karo Jambi Surbakti resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Bupati Karo. Sebagaimana UU Nomor 32 Tahun
2004 dan surat Mendagri berisikan petunjuk teknis pelaksanaan keputusan Presiden
73
Ibid.
74
Ibid.
75
Ibid.
dimaksud, maka Wakil Bupati Terkelin Brahmana, SH akan melaksanakan wewenang dan tugas Bupati Karo dan selanjutnya pengangkatan Terkelin sebagai Bupati defenitif akan
dilakukan melalui mekanisme sidang DPRD Kabupaten Karo. Dalam hal ini Presiden SBY sebenarnya sudah menyalahi aturan sebagai Kepala Negara yang dinilai sudah lalai
melaksanakan tugasnya karena tidak menjalankan amanah Undang Undang yang menyatakan bahwa Surat Keputusan pemberhentian Kepala Daerah ini seharusnya
dikeluarkan 30 hari sejak diterima oleh Presiden. Menurut Effendy Sinukaban, Surat Keputusan Presiden ini sudah pasti akan keluar.
Namun terkait waktu dikeluarkannya surat ini tidak ada yang tahu, yang pasti surat keputusan Presiden ini baru akan dikeluarkan setelah akan berakhir masa jabatan Kena Ukur
Surbakti. Waktu ini lah yang tidak ingin disia-siakan oleh Effendy Sinukaban dan anggota DPRD Kabupaten Karo lainnya, seperti yang ia katakan : “Tinggal nunggu Kepres kalau itu
pasti makzul, karena keputusan Mahkamah Agung itu kan apa istilahnya, final. Tidak ada upaya lain, soal waktu sebetulnya waktu itu sangat berarti bagi kami.”
76
Kejadian pemberhentian ini sendiri merupakan kejadian satu-satunya dan pertama di Indonesia, dimana Kepala Daerah diberhentikan murni dengan alasan etika dan moral dan
Hal pemberhentian ini juga mempertaruhkan harga diri semua anggota DPRD Kabupaten Karo dimana mereka merasa harus mempertanggungjawabkan aspirasi rakyat
Karo yang telah di letakkan dipundak mereka, sehingga menunggu berbulan-bulan dan dengan melakukan aksi demonstrasi berulang-ulang tidak mejadi masalah yang berarti
asalkan Surat Keputusan Presiden yang diharap-harapkan ini didapatkan.
76
Hasil Wawancara dengan Bapak Effendy Sinukaban pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 11:20 WIB di Kantor DPRD Kabupaten Karo
tidak berkaitan dengan tindak pidana. Sehingga Bupati “dirumahkan” dan tidak sama sekali berurusan dengan pihak Kepolisian. Bila dilihat dari kasus yang belum lama ini terjadi yaitu
pemakzulan Bupati Garut Aceng Fikri yang diberhentikan karena adanya pengakuan dari seorang wanita bernama Fani Oktoria yang dinikahi oleh Aceng Fikri secara siri dan kilat,
dimana ia hanya dinikahi selama 4 empatlalu diceraikan oleh Aceng. Dalam hal ini Aceng telah dilaporkan ke pihak Kepolisian dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.
Namun selain itu Aceng juga dianggap telah melanggar UU Perlindungan Anak Pasal 81 yaitu barang siapa melakukan hubungan badan dengan anak di bawah umur 18 tahun akan
terkena sangsi pidana. Dan dugaan-dugaan lain yang bersifat pidana. Dalam penuturannya Kena Ukur kembali menegaskan bahwa ia tidak merasa
bersalah, dan selama ini ia sebagai Kepala Daerah melakukan pekerjaanya dengan menganut prinsip sebagai pemimpin, bukan pejabat. Dan ia juga tidak ingin mengambil keuntungan
dari jabatannya, seperti yang ia katakan : Iya kita nggak ada salah, ini lah namanya pempimpin saya bukan pejabat saya lebih
suka kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi saya. Berhenti ya berhenti, kenapa rupanya kalau saya berhenti ?apa rupanya kita disana itu mencari
kekayaan ? Itulah di dalam rumah itu mobilku satu dikirim anakku dari Jakarta, dua minggu aku masih jadi Bupati dikirim anakku mobil harga 2 milyar ndak ada uang
pemerintah disitu satu peser pun.
77
Dibawah ini selanjutnya akan dibahas mengenai kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh DPRD Kabupaten Karo dalam Proses pemberhentian ini yang dinilai
memakan waktu yang sangat lama yaitu dimulai dari pemutusan pemberhentian oleh DPRD pada bulan Desember akhir sampai dikeluarkannya Kepres pada bulan Juli.
77
Hasil wawancara dengan Karo Jambi Surbakti, tanggal 23 Maret 2014 pukul 14:19 WIB di Kediaman Kena Ukur Karo Jambi.
3.4 Kendala Dalam Proses Pemberhentian Bupati Karo