Definisi Stek Perbanyakan secara Vegetatif

5. Tumbuhan akan memiliki ketahanan yang lebih kuat terhadap hama dan penyakit bila disambungkan. 6. Pembiakan secara vegetatif untuk jenis-jenis tertentu akan lebih ekonomis. Perbanyakkan secara vegetatif asexual propagation merupakan perbanyakkan dari bagian-bagian vegetatif tumbuhan. Setiap sel tumbuhan mempunyai informasi genetik yang berguna untuk membentuk individu tumbuhan yang lengkap. Perbanyakkan ini dapat terjadi melalui bakal akar dan tunas atau melalui bakal akar, batang, daun dan tunas atau melalui penyatuan bagian vegetatif seperti pada grafting dan okulasi Hartman dan Kester, 1983. Supriyanto 1997, menyatakan bahwa perbanyakkan vegetatif memiliki keuntungan-keuntungan, antara lain: 1. Secara genetik, bibit yang dihasilkan memiliki sifat keturunan yang sama dengan sifat induknya. 2. Tumbuhan yang diperbanyak secara vegetatif lebih cepat berbuah. 3. Tidak tergantung terhadap musim. 4. Dapat diperbanyak dalam jumlah besar. 5. Dapat dikombinasikan dengan jenis tumbuhan yang lain.

2.2.1 Definisi Stek

Perbanyakkan secara vegetatif dapat dilakukan berbagai kegiatan yaitu stek cutting, cangkok layering, penempelan budding, dan sambungan grafting Soerianegara dan Djamhuri, 1979. Stek merupakan bagian dari tumbuhan dengan adanya titik tumbuh, yang dipotong atau pisahkan dari induknya dan kemudian dapat tumbuh menjadi tanaman baru Tjitrosoepomo, 2001. Menurut Rochiman dan Harjadi 1973, penyetekan merupakan suatu perlakukan pemisahan atau pemotongan beberapa bagian tumbuhan seperti batang, akar, daun dan tunas dengan tujuan agar bagian-bagian tersebut membentuk akar. Bahan stek yang digunakan dari bagian pohon yang belum berkayu terlampau keras. Panjang stek antara 5-10 cm. Bahan stek tersebut sebaiknya diambil dari pohon induk yang subur, mempunyai pertumbuhan bunga yang baik, dan berdaun lebat. Bahan stek dipotong pada bagian dekat daun, karena di lokasi tersebut berkumpul banyak cadangan makanan. Hal ini memudahkan terbentuknya akar pada bagian tersebut. Pemotongan bahan stek sebaiknya menggunakan pisau yang tajam Atjung, 1975. Berdasarkan bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan stek, stek dapat dibedakan menjadi stek akar, stek batang, stek daun atau stek tunas daun, dan stek tunas atau stek mata tunas. Stek yang menggunakan batang sebagai bahan stek sangat menguntungkan karena mempunyai persediaan makanan yang memadai Wattimena, 1988. Stek yang dilakukan pada bagian atas tumbuhan seperti stek pucuk, stek batang dan lain-lain, bertujuan untuk mengoptimalkan pembentukan sistem bagian atas tumbuhan Rochiman dan Harjadi, 1973; Hartmann dan Kester, 1983. Adapun keuntungan perbanyakkan vegetatif melalui stek dapat menghasilkan tumbuhan yang sempurna dengan akar, daun dan batang dalam waktu relatif singkat serta bersifat serupa dengan induknya Rochmin dan Harjadi, 1973. Namun permasalahan yang dihadapi dalam perbanyakan tumbuhan dengan cara stek meliputi berbagai macam aspek, diantaranya adalah pemilihan bahan stek, pemilihan bibit, jenis dan konsentrasi hormon yang digunakan untuk memperoleh hasil yang optimal, serta aplikasinya dalam penanaman di lapangan Subiakto, 1988.

2.2.2 Faktor yang Berpengaruh dalam Pertumbuhan Stek