Jumlah Akar Primer JAP

Dengan membandingkan wilayah-wilayah nyata terkecil itu dengan selisih- selisih rata-rata contoh yang telah diurutkan, kita sampai pada kesimpulan bahwa: 4 2B A 4 3B A 4 1B A 10 27 28 Dari uji Duncan menunjukan bahwa jarak terkecil untuk beda nyata adalah 23,00 sehingga jika diurutkan presentase hidup eksplan terbaik dari yang terkecil sampai terbesar terlihat perbedaan jarak 3,17 yaitu perlakuan jenis media pasir dengan pemberian hormon 550 ppm dengan persentase berakar eksplan sebesar 33,33, perlakuan jenis media yang merupakan campuran antara tanah-pasir-kompos TPK dengan pemberian hormon 550 ppm dengan persentase hidup eksplan sebesar 90 perlakuan jenis media tanah dengan pemberian hormon 550 ppm dengan persentase hidup eksplan sebesar 93,33. Antara A1B4 dan A3B4 tidak berbeda nyata, sedangkan perlakuan A2B4 memberikan pengaruh terhadap besarnya persentase hidup eksplan yang berbeda nyata dengan A1B4 dan A3B4.

4.2.2 Jumlah akar eksplan G. versteegii Gilg Domke

Jumlah akar merupakan salah satu parameter kualitas eksplan yang ditanam itu baik. Akar yang diamati adalah akar yang langsung keluar dari sayatan eksplan, disebut juga dengan akar primer. Kualitas akar yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari Jumlah Akar Primer JAP dan Panjang Akar Primer PAP. Akar memiliki fungsi untuk dapat memanfaatkan air, udara dan unsur-unsur hara yang ada di dalam media tersebut supaya pertumbuhan dan produksi tanaman dapat mencapai tingkat yang optimum. Dalam penelitian ini rata-rata akar eksplan tumbuh setelah 6 minggu setelah tanam

4.2.2.1. Jumlah Akar Primer JAP

Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan yang paling banyak menghasilkan akar adalah perlakuan eksplan dengan media campuran antara tanah, pasir dan kompos yang memiliki rata-rata jumlah akar rata-rata sebanyak 6,5 buah. Berdasarkan konsentrasi hormon yang digunakan, dosis 400 dan 450 ppm menghasilkan rata-rata jumlah akar terbanyak, berturut-turut sebanyak 5,1 dan 5,2 buah. Gambar 11. Diagram pengaruh media dan hormon terhadap JAP eksplan pucuk G.versteegii Gambar 12 memperlihatkan pengaruh perbedaan media dan perbedaan konsentrasi hormon IBA terhadap parameter jumlah akar primer eksplan pucuk G.versteegii. Media campuran antara tanah, pasir, dan kompos memberikan JAP terbanyak dengan rata-rata jumlah akar primer sebanyak 6,7 buah dan media berupa tanah menghasilkan rata-rata jumlah akar primer terendah sebanyak 4,8 buah. Perbedaan media dengan campuran hormon tertentu bagi pertumbuhan eksplan ini memberikan pengaruh sangat nyata untuk parameter JAP Tabel 8. Pemberian konsentrasi hormon dan interaksi keduanya menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap jumlah akar primer Tabel 12. Sidik Ragam pengaruh media dan hormon terhadap jumlah akar primer eksplan pucuk G.versteegii Sumber Db JK KT F-Hit F-Tab Kelompok 2 38,80 19,40 5,54 3,33 Media 2 7,50 3,25 0,93 3,33 Hormon 4 29,75 7,44 2.13 2,70 Media+Hormon 7 135,20 19,31 5,52 2,35 Sisa 29 101,63 3,50 Total 44 312,88 Berdasarkan informasi pada Tabel 12 kita dapat melihat bahwa media campuran berupa tanah, pasir dan kompos serta pemberian hormon dengan konsenterasi 400 dan 450 ppm memberikan JAP tertinggi, dengan masing-masing JAP yaitu 7,2 dan 6,7 buah. Namun tidak berbeda nyata dengan media tanah dan campuran hormon 400 dan 550 ppm. Hasil uji lanjutan melalui Uji Duncan terhadap kedua faktor yang berpengaruh nyata terhadap tingkat persentase hidup eksplan, yaitu faktor Zat Pengatur tumbuh zpt dan interaksi diantara jenis media dan konsentrasi hormon yang diberikan pada masing-masing tanaman, menunjukkan bahwa untuk faktor hormon berdasarkan uji beda nyata Duncan adalah sebagai berikut : Tabel 13. Uji Duncan hormon terhadap jumlah akar primer JAP eksplan pucuk G.versteegii JNT α, d, v = JNT 0.05, 4, 29 x KTG5 0,5 = 2,26 1 B 2 B 3 B 4 B 5 B 5,1 5,2 4,7 4,9 5,0 P 2 3 4 5 r p 2,897 3,044 3,139 3,207 R P 2,424 2,547 2,626 2,683 Dengan membandingkan wilayah-wilayah nyata terkecil itu dengan selisih- selisih rata-rata contoh yang telah diurutkan, kita sampai pada kesimpulan bahwa: 3 B 4 B 5 B 1 B 2 B 4,7 4,9 5,0 5,1 5,2 Dari uji Duncan menunjukan bahwa jarak terkecil untuk beda nyata adalah 0,5 sehingga jika diurutkan jumlah akar primer pada eksplan dari yang terkecil sampai terbesar tidak terlihat perbedaan jarak 2,26. Dengan demikian beda nyata yang diuji pada F-Tabel tidak kuat atau lemah beda nyatanya, namun jika dilihat dari jumlah akar primer terbanyak hormon dengan konsentrasi 450 yang memberikan JAP terbesar, yaitu 5,2 buah sedangkan untuk konsentrasi hormon yang lain yaitu perlakuan dengan pemberian hormon dengan konsentrasi 500 ppm sebanyak 4,7 buah, 550 ppm sebanyak 4,9 buah, 600 ppm sebanyak 5 buah, serta tidak berbeda nyata dengan hormon pada konsentrasi 400 ppm dan 450 ppm. Untuk faktor Interaksi antara jenis media dan konsentrasi hormon yang diberikan pada masing-masing tanaman berdasarkan uji beda nyata Duncan adalah sebagai berikut : Tabel 14. Uji Duncan Uji Jarak Nyata Terkecil interaksi jenis media dan hormon terhadap jumlah akar primer JAP pada eksplan yang memberikan pengaruh terbesar JNT α, d, v = JNT 0.05, 7, 29 x KTG8 0,5 = 1,55 4 1B A 3 2B A 1 3B A 5,2 5,2 7,6 P 2 3 4 5 r p 2,950 3,097 3,190 3,255 R P 1.916 2.013 2.076 2.121 Keterangan : A1B4 = Tanah dan hormon dengan konsentrasi 550 ppm A2B3 = Pasir dan hormon dengan konsentrasi 500 ppm A3B1 = Tanah-Pasir-Kompos dan hormon dengan konsentrasi 400 ppm Dengan membandingkan wilayah-wilayah nyata terkecil itu dengan selisih- selisih rata-rata contoh yang telah diurutkan, kita sampai pada kesimpulan bahwa: 4 1B A 3 2B A 1 3B A 5,2 5,2 7,6 Dari uji Duncan menunjukan bahwa jarak terkecil untuk beda nyata adalah 2,4 sehingga jika diurutkan jumlah akar primer terbaik pada eksplan dari yang terkecil sampai terbesar terlihat perbedaan jarak 1,55 yaitu perlakuan jenis media pasir dengan pemberian hormon 500 ppm dan perlakuan jenis media tanah dengan pemberian hormon 550 ppm dengan JAP sebanyak 5,2 buah, perlakuan jenis media yang merupakan campuran antara tanah-pasir-kompos TPK dengan pemberian hormon 400 ppm dengan JAP sebanyak 5,7 buah. Antara A1B4 dan A2B3 tidak berbeda nyata, sedangkan perlakuan A3B1 memberikan pengaruh terhadap besarnya persentase hidup eksplan yang berbeda nyata dengan A1B4 dan A2B3.

4.2.2.2 Panjang Akar Primer PAP